Red Hat Tekankan Pentingnya SDM, Teknologi dan Proses untuk Kesinambungan Bisnis Red Hat Tekankan Pentingnya SDM, Teknologi dan Proses untuk Kesinambungan Bisnis ~ Teknogav.com

Red Hat Tekankan Pentingnya SDM, Teknologi dan Proses untuk Kesinambungan Bisnis


Teknogav.com - Pada 28-29 April 2020, Red Hat menggelar ajang teknologi open source perdana bagi ribuan profesionan teknologi informasi (TI). Mereka turut berpartisipasi untuk berinovasi dan fokus pada teknlogi Linux berkinerja tinggi, cloud, automasi dan manajemen, kontainer dan Kubernetes. Ajang ini menghubungkan berbagai talenta dengan pikiran cemerlang mengenai ekosistem open source. Mereka termasuk ribuan pelanggan Red Hat, mitra dan kontributor komunitas.

Penyelenggaraan Red Hat Summit yang merupakan ajang open source terbesar di dunia sudah berlangsung selama 16 tahun. Tahun ini merupakan pertama kalinya ajang digelar secara virtual, sehingga bisa diikuti lebih banyak peserta yang mencakup puluhan ribu. Tema yang diusung pada Red Hat Summit tahun ini menekankan pada pilihan yang dibawa peserta ke Red Hat Summit 2020. Ada potensi tak terbatas yang bisa dihadirkan dengan solusi-solusi open source.
Perayaan 16 tahun Red Hat Summit, Ajang Open Sourxe Terbesar di dunia
Pada acara virtual media briefing yang digelar Red Hat kemarin, Rully Moulany, Country Manager Red Hat untuk Indonesia memaparkan bahwa partisipan yang ikut serta Red Hat Summit tahun ini mencapai 80 ribu peserta. Kini Red Hat memperluas kemampuan untuk meningkatkan dan menurunkan container stack untuk dapat membangun segala sesuatu dan menerapkannya di mana saja. Solusi-solusi tersebut adalah virtualisasi OpenShift dan manajemen klaster canggih Red Hat untuk Kubernetes. Produk terkini Red Hat adalah platform Kubernetes Red Hat OpenShift 4.4.

Dunia saat ini sedang dilanda krisis pandemi Covid-19, maka Red Hat pun berusaha turut serta membantu mengatasi masalah ini. Demi menjaga kelangsungan bisnis, maka dibutuhkan sumber daya manusia, proses dan teknologi. Red Hat berusaha membantu para pelanggan dan pencari kerja saat ini. Berbagai inovasi teknologi baru diperkenalkan Red Hat untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya, baik untuk dapat maju lebih cepat atau mengatasi badai.
Red Hat mendukung pelanggan dan pencari kerja untuk mengembangkan sumber daya manusia

Rully menjelaskan bahwa Red Hat percaya langkah-langkah kecil dalam mengadopsi teknologi dapat memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat. Keberhasilan suatu transformasi tak hanya ditopang oleh teknologi tetapi juga sumber daya manusia (SDM) dan proses. SDM bisa dikembangkan dan belajar untuk memberikan manfaat di masyarakat.

Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan belajar pemrograman dan membuat aplikasi selama pandemi. Perusahaan pun dapat terus mengembangkan para pegawai mereka untuk mempertahankan kelangsungan bisnis mereka. Transformasi dapat dilakukan dengan terus mengembangkan SDM, proses dan teknologi.

Red Hat Dukung Pengembangan Manusia

Pada tahun 2018 lalu, Red Hat pernah menyelenggarakan survei mengenai transformasi digital. Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah manusia atau talenta. Perusahaan mengalami kesulitan menceri orang untuk menjadi driving force. Kendala terbesar perusahaan bukan tak ada investasi atau hal-hal lain, tetapi SDM. Red Hat berusaha turut membantu dengan menggelar online learning secara gratis. Jadi perusahaan bisa mulai mengembangkan SDM mereka dengan biaya rendah.

Red Hat juga memperkenalkan inisiatif-inisiatif untuk membantu dunia dalam beradaptasi dan memulihkan diri. Inisiatif-inisiatif tersebut menjadi cara untuk membantu pegawai, klien dan komunitas untuk maju. Beberapa inisiatif tersebut mencakup:
  1. Layanan Technical Account Management (TAM) untuk klien baru dengan diskon 50%.
  2. Perpanjangan siklus hidup produk dari portofolio Red Hat. Portofolio tersebut mencakup Red Hat Enterprise Linux (RHEL), Red Hat OpenShift, Red Hat OpenShift Container Storage, Red Hat Ceph Storage dan Red Hat Runtimes.
  3. Pelatihan gratis untuk pekerja dan pencari kerja yang mencakup pelatihan Linux, Red Hat Certified System Administrator (RHCSA) Linux. Red Hat menyediakan pelatihan ini secara gratis bagi para pencari kerja sambil berkolaborasi dengan SkillsBuild.org.
  4. Kursus pelatihan online gratis untuk keterampilan dan teknologi. Red Hat telah memberikan lebih dari 500 ribu kursus pelatihan online gratis bulan ini

Kerjasama Red Hat dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika

Red Hat bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memberikan kursus pelatihan sekaligus dengan sertifikasinya. Kendati demikian sertifikasi tersebut dibatasi demi tetap menjaga kualitas. Beberapa kerja sama tersebut adalah sebagai berikut:
  • Online Academy dalam Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2020 yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas lulusan baru Indonesia selama pandemi Covid-19
  • Red Hat bermitra pada dua program dari tujuh program yang diluncurkan Kominfo untuk memberikan sertifikasi 60 ribu pelajar pada tahun 2020. Program tersebut adalah Fresh Graduate Academy (FGA) dan Online Academy (OA).
  • Program tersebut akan membantu lulusan baru untuk mengasah keahlian dalam berbagai teknologi open source. Pelajar dapat belajar dari rumah sambil bekerja dari rumah
  • Red Hat mendukung pelajar selama krisis Covid-19 dengan memmberikan pelatihan teknologi open source secara gratis
  • Red Hat bersama dengan para mitra menyediakan pelatihan open source gratis kepada:
    • kursus FCA untuk 29 dosen dari 18 universitas untuk belajar Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Nantinya dosen-dosen tersebut akan mengajar 500 pelajar
    • Kursus OA bagi 500 pelajar untuk belajar platform Red Hat OpenShift Container
    • Kursus OA bagi 500 pelajar untuk belajar platform Red Hat OpenStack Administration
Rully Moulany, Country Manager Red Hat untuk Indonesia
Sejak akhir tahun 2019, Rully juga mendapatkan tanggung jawab tambahan untuk pertumbuhan di empat negara lain. Keempat negara tersebut adalah Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam. Adopsi teknologi di Indonesia sudah cukup canggih jika dibandingkan empat negara tersebut. Peluang  di empat negara tersebut meningkat akibat beralihnya manufaktur ke negara-negara tersebut sebagai dampak perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Di Indonesia sendiri sektor yang berkembang maju adalah telekomunikasi, perbankan dan sektor umum. Jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia dan Singapura, penggunaan teknologi di Indonesia tak ketinggalan.
Para pemenang penghargaan di ajang Red Hat Summit
Share:

Artikel Terkini