Dukungan teknologi dari Grab pada moda transportasi Andong ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas moda transportasi tersebut dan memikat wisatawan. GrabAndong juga merupakan kelanjutan kemitraan Kemenpar dan Grab dalam mendukung ‘Wonderful Indonesia’ sebagai inisiatif berkelanjutan dari Kemenpar mempromosikan destinasi wisata. Peluncuran ini melengkapi dukungan Grab pada pariwisata Yogyakarta, yang sebelumnya juga turut menyelenggarakan ARTJOG MMXIX dan Malioboro Night Festival 2019.
“Kami senang bisa memfasilitasi kebutuhan para wisatawan dan pengguna Grab yang ingin menjelajahi kawasan Malioboro dengan moda transportasi tradisional yang khas berpadukan dukungan teknologi terkini,” ucap Neneng Goenadi.
Grab berusaha meningkatkan penghasilan mitra GrabAndong dengan cara meningkatkan produktivitas mereka melalui fitur GrabAndong. Masyarakat di sekitar destinasi wisata pun bisa memperoleh dampak ekonomi dari kunjungan wisatawan berkat solusi transportasi yang unik dan nyaman.
Data Dinas Pariwisata DIY menunjukkan terjadi peningkatan jumlah turis yang mengunjungi Yogyakarta. Jumlah tersebut mencapai 435.775 orang pada tahun 2017, dan 50% dari jumlah tersebut mengunjungi kawasan Malioboro. Saat ini ada 500 andong yang tersebar di Malioboro, tetapi pada fase pertama GrabAndong baru 26 yang terdaftar. Targetnya dalam enam bulan ke depan GrabAndong akan memiliki 200 mitra.
“Jumlah turis yang makin membludak dapat dimanfaatkan untuk mendorong potensi penggunaan andong sebagai transportasi penunjang,” lanjut Sri Sultan.
Dukungan Perawatan Kuda Andong
Grab juga bekerjasama dengan Paguyuban Andong DIY dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada (UGM) untuk menghadirkan GrabAndong. Layanan ini pun didukung Dinas Perhubungan DIY. Pendapatan GrabAndong akan disisihkan untuk Paguyuban Andong DIY sebagai dukungan perawatan kuda mereka sehingga kesehatan kuda terjamin.
“Kami selalu mengawasi kuda secara intensif setiap hari. Perawatan dimulai dari kebersihan kuda, sepatu kuda, dan mandi. Andong kami maksimal jalan 6-7 jam setiap hari. Kuda juga selalu diberi air minum setiap berhenti,” ucap Purwanto, Ketua Paguyuban Andong DIY.
Dr. drh. Yuriadi, M.P. Sekretaris FKH UGM menjelaskan bahwa kuda yang digunakan andong di GrabAndong adalah kuda yang perawatannya dijaga ketat Paguyuban Andong DIY. Setiap hari kuda diberi porsi pakan kuda yang cukup setiap hari dan jamu untuk menjaga stamina. Ketika ada kuda yang sakit maka akan segera dicek kondisinya.