Dassault Systèmes Ungkap Keinginan Konsumen Pada Produk dan Layanan Terpersonalisasi Dassault Systèmes Ungkap Keinginan Konsumen Pada Produk dan Layanan Terpersonalisasi ~ Teknogav.com

Dassault Systèmes Ungkap Keinginan Konsumen Pada Produk dan Layanan Terpersonalisasi

Teknogav.com - Dassault Systèmes dan CITE Research bekerja sama melakukan survei mengenai personalisasi dan layanan di berbagai industri. Survei tersebut melibatkan 3.000 konsumen di Amerika Serikat, Tiongkok dan Prancis yang mewakili demografi masing-masing negara tersebut. Hasil survei mengungkap bahwa konsumen muda paling mengharapkan personalisasi pada produk dan layanan demi meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan. Mereka bersedia membayar dan berbagi data untuk memperoleh personalisasi tersebut.

Kajian dilakukan berkaitan dengan personalisasi di bidang kesehatan, mobilitas, retail, lingkungan rumah dan perkotaan. Hasil survei mengungkap terdapat perbedaan cara pandang konsumen antar generasi, geografi dan tingkat adopsi teknologi di setiap bidang. Perbedaan tersebut juga dalam hal cara mendefinisikan personalisasi dan apa yang harus ditukarkan sebagai timbal baliknya.

“Konsumen muda lebih menginginkan personalisasi pengalaman sebagai pembeda. Tren ini dapat dimanfaatkan produsen dengan mengumpulkan, menganalisis dan mentransformasikan data, sekaligus mengatasi masalah privasi data. Dassault Systèmes memiliki platform 3DEXPERIENCE untuk melakukan hal tersebut. Platform tersebut memungkinkan perusahaan untuk berinovasi, merancang, membuat, dan memproduksi produk yang dipersonalisasi secara berkelanjutan,” ucap Florence Verzelen, Executive Vice President, Industry Solutions, Marketing and Global Affairs, Dassault Systèmes.
Semua konsumen menghargai pentingnya personalisasi, terutama di bidang kesehatan dan keselamatan pribadi. Mereka berbagi pengalaman mengenai cara mengumpukan dan mengelola data untuk melakukan personalisasi. Para generasi X, Generasi Milenial dan Generasi Z juga lebih bersedia untuk membayar dan berbagi data untuk mendapatkan manfaat personalisasi.

Berikut ini adalah temuan-temuan hasil survei tersebut:

  • Konsumen ingin personalisasi bisa dilakukan dengan cepat, 83% responden ingin personalisasi bida dilakukan beberapa saat saja atau dalah hitungan jam. Responden yang bersedia menunggu sampai empat hari atau lebih hanya 21% saja.
  • Demi personalisasi, konsumen bersedia membayar rata-rata 25,3% lebih besar, tetapi berharap ada penghematan sebesar 25,6% sebagai hasil memberikan data. Konsumen lebih bersedia membayar untuk personalisasi layanan kesehatan ketimbang layanan ritel.
  • Produk dan layanan paling menarik untuk dipersonalisasi adalah yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti rencana kesehatan preventif yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku. Selain itu ada juga sistem peringatan ketika pasien terjatuh.
  • Konsumen juga tertarik pada personalisasi keamanan seperti produk yang cepat memberikan peringatan saat ada peristiwa darurat di rumah. Produk tersebut juga mencakup peringatan kejahatan berdasarkan lokasi dan mengirim lokasi kejadian ke polisi.
  • Definisi personalisasi bagi konsumen bermacam-macam, sebanyak 63% konsumen mendefinisikan personalisasi sebagai produk atau layanan yang dibuat berdasarkan data pribadi. Lebih dari setengah responden mendefinisikan personalisasi merupakan produk atau layanan yang disesuaikan sebelum membeli, dipilih dari daftar opsi dan dibuat berdasarkan data pribadi.
  • Privasi data penting bagi 96% responden, sebagian besar konsumen hanya bersedia berbagi data untuk memperoleh personalisasi. Sekitar 6 dari 10 responden lebih bersedia berbagi data secara anonim. Jika pengelolaan data tidak meyakinkan, maka sebanyak 88% responden akan memberhentikan personalisasi layanan tersebut. Permintaan konsumen yang berkitan dengan perlindungan data sebanyak 68%.
  • Sekitar 50% reseponden berpendapat bahwa keberhasilan personalisasi di bidang kesehatan  membutuhkan teknologi AI, 5G dan asisten rumah. Dukungan tersebut lebih diprioritaskan untuk mempersonalisasi layanan kesehatan, bagi mereka teknologi tersebut tak terlalu penting diterapkan di bidang retail.
  • Setiap generasi memiliki harapan yang berbeda terhadap personalisasi. Generasi yang lahir antara tahun 1960 sampai awal 2000 lebih nyaman berbagi data untuk personalisasi yang lebih baik. Mereka lebih memahami manfaat personalisasi untuk keamanan pribadi, waktu dan finansial dibandingkan generasi yang lahir antara tahun 1920an sampai 1964. Sebanyak 60% responden dari Gnerasi Baby Boomer (kelahiran 1946-1964) sangat tertarik pada personalisasi di bidang kesehatan. Sementara 24% Generasi Z (kelahiran akhir tahun 1990an dan awal tahun 2000an) lebih memprioritaskan bidang mobilitas. Dan 21% Generasi Milenial (kelahiran 1980an dan 1990an) lebih mengedepankan di bidang lingkungan.
  • Jika dibandingkan konsumen Amerika dan Prancis, maka konsumen Tiongkok lebih antusias melakukan personalisasi, walau konsumen Amerika memiliki harapan yang tinggi. Sebagian besar konsumen Amerika memperkirakan pada tahun 2030 personalisasi produk dan layanan merupakan hal. Menurut mereka akan lebih banyak lagi yang bersedia untuk membayar demi mendapatkannya.
Demikianlah beberapa paparan berdasarkan hasil survei yang digelar mulai 23 November 2019 sampai 3 Desember 2019 secara online. Semoga hasil survei tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan yang menawarkan produk dan layanan bagi pelanggannya.
Share:

Artikel Terkini