Komitmen Huawei sebagai anggota Koalisi Edukasi Global UNESCO adalah menyumbangkan teknologi yang dikembangkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat melalui inisasi TECH4ALL. Program inklusi digital jangka panjang tersebut memanfaatkan teknologi demi kebaikan dengan fokus utama menyediakan aksesibilitas ke pendidikan berkualitas. Undangan UNESCO ditanggapi Huawei dengan meluncurkan Learn ON program yang menggandeng para mitra global.
Learn ON Program
Learn ON Program menggunakan teknologi TIK yang memungkinkan mengakses pendidikan berkualitas oleh berbagai kelompok dari berbagai wilayah selama pandemc Covid-19. Webinar yang diselenggarakan kemarin pun merupakan bagian penting dari realisasi Learn ON Program. Para tokoh dan pakar dari universitas dan perusahaan-perusahaan besar dunia diundang Huawei untuk berbagai pengalaman menggelar edukasi online selama pandemi. Mereka juga berdiskusi mengenai solusi-solusi terbaik yang bisa diterapkan agar tetap dapat melangsungkan proses belajar mengajar selama sekolah dan kampus ditutup. Tentu saja termasuk membahas edukasi online dengan kualitas terjamin.Penutupan institusi-institusi pendidikan selama pandemi Covid-19 berdampak pada lebih dari 1,5 miliar pelajar di seluruh dunia. UNESCO pun membentuk Koalisi Edukasi Global untuk memitigasi dampak yang ditimbulkan langsung. Koalisi tersebut melibatkan organisasi-organisasi internasional, masyarakat sipil dan perusahaan-perusahaan besar untuk bersinergi untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar terus berjalan #LearningNeverStops.
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Huawei, raksasa di dunia teknologi yang juga merupakan anggota Koalisi Edukasi Global COVID-19 UNESCO. Para mitra kami ajak untuk terus bersinergi dengan sungguh-sungguh untuk menyumbangkan inovasi-inovasi dan menggalang kekuatan bersama. Hal ini dilakukan untuk mendukung jutaan pelajar, guru, dan orang tua yang membutuhkan bantuan,” ucap Zhan Tao, Director UNESCO IITE.
Combat COVID-19: Keep Learning Together, We Are on the Move!
Para mitra di seluruh dunia yang tergabung dalam UNESCO IITE bekerja sama di bawah inisasi ‘Combat COVID-19: Keep Learning Together, We Are on the Move!’. Pada inisiasi tersebut, para anggota saling berbagi pengalaman, studi kasus dan sumber daya. Hal ini dilakukan agar upaya-upaya yang dilakukan berjalan efektif dan jangkauannya luas.Huawei Online Learning Media Forum |
Pembahasan Webinar
Berbagai pengalaman menarik mengenai sekema edukasi online dan cara menyelenggarakan pembelajaran online dihadirkan pada webinar. Selainitu dikemukakan juga saran-saran yang berkaitan dengan pengelolaan kesehatan mental bagi siswa dan pengajar. Dipaparkan juga mengenai pemakaian Huawei Cloud WeLink untuk menggelar kegiatan mengajar online selama pandemi Covid-19.Pembicara yang menyampaikan paparan-paparan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Ann Therese Ndong-Jatta, Director untuk Bureau of Education di Africa, UNESCO;
- Liu Shubo, Wakil Dekan School of Computer Science, Wuhan University;
- Samuel Kinuthia dari Zetech University, Kenya;
- Xu Xiaofei, Vice President Harbin Institute of Technology (HIT).
- Weng Kai dari School of Computer Science, Zhejiang University.
- Zhao Jianhua, pakar senior dari UNESCO-ICHEI.
Webinar juga membahas mengenai metode-metode pengajaran khusus oleh para pakar. Mereka juga menyampaikan pengalaman dalam menghadapi tantangan dan solusinya. Svetlana Knyazeva, pakar dari UNESCO IITE menyarankan universitas-universitas, perusahaan-perusahaan besar, dan organisasi-organisasi pendidikan membuka sumber-sumber pembelajaran dan menggelar kursus online. Hal tersebut disarankan bisa diakses secara terbuka oleh partisipan dalam jumlah yang tak terbatas (Masif Open Online Courses, MOOC) . Langkah ini dilakukan agar makin banyak institusi pendidikan yang terbantu dalam melakukan edukasi online.
Langkah-langkah Huawei
Pada webinar, Wu Lintuo, Director Education Partnership, Talent Ecosystem Development Dept. Huawei, juga memperkenalkan solusi menyeluruh untuk kebutuhan-kebutuhan baru dari Huawei Academies global selama pandemi COVID-19. Langkah-langkah yang akan dilakukan Huawei adalah sebagai berikut.- Kucuran dana USD5 juta Huawei ICT Academy Development Incentive Fund (ADIF) untuk mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan kampus-kampus mitra Huawei. Kegiatan tersebut mencakup kursus online, pelatihan online, dan eksperimen online.
- Pembukaan lebih dari 130 sumber MOOC yang mencakup bidang-bidang canggih seperti AI, big data, 5G, dan Internet of Things (IoT).
- Penyediaan lebih dari 100 Train the Trainer (TTT) online dari April sampai Desember yang diharapkan diikuti lebih dari 1.500 guru.
- Targetnya 50 ribu peserta pelatihan cara melakukan belajar mandiri, kursus-kursus dan kelas-kelas secara online.
Huawei berkomitmen mengembangkan platform pendidikan virtual yang menyuguhkan pengalaman terbaik bagi perguruan tinggi dan lembaga akademik lainnya. Komitmen Huawei lain mencakup peningkatan investasi, membangun infrastruktur digital yang makin canggih, dan mendorong terwujudnya digitalisasi di ranah pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan berkualitas tinggi.