Teknogav.com - Berbagai perusahaan dan bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menenngah (UMKM) mengalami dampak signifikan dari pandemi COVID-19. Mereka pun harus berbondong-bondong segera go online demi mempertahankan bisnis.  Tuntutan ini penting seiring meningkatnya kegiatan online masyarakat. Nah, demi mendukung bisnis untuk bisa bertahan dengan memanfaatkan branding dan marketing, Niagahoster menggelar Brand Marketing Con. Konferensi tersebut akan digelar secara live stetaming selama dua hari, yaitu 29-30 September 2020.

Niagahoster akan menghadirkan 14 pembicara untuk mengisi 12 topik yang akan disajikan bagi para peserta. Topik-topik tersebut mencakup tips membangun branding, pemasaran konten, memanfaatkan media sosial untuk membangun brand dan lainnya. Acara yang bertajuk Brand Marketing Con. By Niagahoster ini siap membahas mengenai branding dan tren digital marketing.

Tren penggunaan platform e-commerce dan media sosial makin meningkat. Terjadi perubahan lifestyle dan cara masyarakat berkomunikasi sampai berkegiatan ekonomi. Peningkatan kegiatan online, kemudahan transaksi dan perluasan pasar menjadi faktor pentingnya usaha untuk go online. Fenomena go online ini dipandang Niagahoster yang merupakan penyedia layanan web-hosting sebagai peluang sekaligus tantangan. Persaingan yang ketat membuat langkah untuk sekadar membuat toko online tidaklah cukup.

Beberapa perusahaan terkemuka digandeng Niagahoster untuk berbagi tips di konferensi tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup Amartha, Astra Digital, Facebook, Kantar, dan Uang Teman. Dari media ada KrASIA dan Harian Kompas, serta dari agensi digital ada bujukrayu Agency. Sementara itu dari perusahaan rintisan ada Agradaya, Kaloka Pottery dan Suwe Ora Jamu. Para pelaku seni dan kreatif yang ikut berpartisipasi mencakup Museum Macan dan Ubud Writers & Readers Festival.

Perwakilan dari perusahaan-perusahaan dan organisasi tersebut akan berbagi pengalaman yang diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan aplikatif. Tips-tips dan pengalaman yang disajikan tentunya cocok diikuti para pemilik bisnis, pegiat TI, UMKM, pegiat komunikasi dan branding sampai masyarakat. Tips ini akan memberikan cara membangun brand yang kuat ke publik dan mempromosikannya di dunia maya.

Tips Membangun Bisnis Tahan Lama

Berdasarkan data Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, sejumlah 301.115 UMKM go online selama pandemi. Data Niagahoster juga menunjukkan peningkatan kegiatan go online dengan adanya kenaikan klien aktif sebanyak 7,79% di Q2 dibandingkan Q1. Langkah mendadak go online ini menjadi catatan bagi pemerintah dan pelaku usaha. Catatan ini adalah bahwa bisnis yang tahan lama merupakan proses berkelanjutan yang memadukan strategi perencanaan dan eksekusi yang tepat sasaran.

“Branding dan promosi digital merupakan duet strategi yang dapat dilakukan oleh personal, pelaku usaha, hingga perusahaan. Hal ini dilakukan agar mendapatkan perhatian dari publik dan pasar, sayangnya dua hal ini masih belum maksimal dilakukan pelaku usaha. Proses branding dan promosi digital sering dilupakan dalam membangun bisnis, sehingga proses inovasi produk jadi terhambat. Orang sekedar berjualan tanpa memerhatikan feedback atau masukan dari pasar. Inilah yang membuat bisnis tidak mampu bertahan,” ucap Ayunda Zikrina, Head of Brand & Reputation Management Niagahoster .

Data Niagahoster menunjukkan bahwa 24,38% klien dari kalangan pelaku usaha terpaksa menutup kanal digital karena bisnisnya tak lancar. Penyebabnya adalah gabungan dari berbagai kendala. Kendala tersebut mencakup pengembangan produk yang tak matang, masalah dari sisi produksi, perencanaan keuangan, dan kurang memaksimalkan promosi secara digital.

Ayunda mengungkapkan bahwa bisnis harus membuat strategi branding dan digital marketing untuk bisa dikenal luas. Forbes pun menyatakan bahwa branding yang dibangun secara konsisten di semua platform akan meningkatkan keuntungan sebesar 23%.

Menawali Keberhasilan Bisnis dengan Go Online

Saat ini 67,4% pemilik website di Niagahoster membuatnya untuk mengembangkan bisnis. Mereka perlu membangun branding dan perencanaan promosi digital sejak dini untuk meraih keberhasilan secara online.

“Proses pengembangan bisnis tidak berhenti hanya saat memiliki website atau media sosial. Kegiatan branding dan marketing berjalan beriringan, media online memungkinkan keduanya dapat dijalankan bersamaan. Go online baru awal dari pengembangan bisnis. Toko, portofolio, dan halaman di dunia maya pun perlu pemeliharaan secara berkala dan berkelanjutan. Proses branding dan marketing tidak boleh berhenti di logo atau visualisasi saja. Cara produk dari brand dikenal dan digunakan banyak orang juga penting,” ucap Tarrence K. Palar, Brand Communication Manager Harian Kompas.