Sensor Pedas Ini Bisa Ukur Tingkat Kepedasan Cabai dengan Akurat Sensor Pedas Ini Bisa Ukur Tingkat Kepedasan Cabai dengan Akurat ~ Teknogav.com

Sensor Pedas Ini Bisa Ukur Tingkat Kepedasan Cabai dengan Akurat



Teknogav.com - Banyak orang menyukai makanan pedas, terutama generasi masa kini, makin pedas makin baik. Sementara sebagian lainnya tak tahan pedas dan berusaha menghindari mulutnya terbakar akibat capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas di cabai. Nah, para peneliti pun telah mengembangkan perangkat portabel yang berbentuk seperti cabai yang dapat mengungkap kandungan capsaicin di cabai. Penelitian tersebut pun dilaporkan dalam ACS Applied Nano Materials.

Cabai merupakan bahan makanan populer di dunia. Selain memberikan rasa pedas, capsaicin dalam cabai juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Manfaat tersebut mencakup anti oksidan, anti karsinogen dan anti radang. Hal ini meningkatkan permintaan capsaicin sebagai bumbu dan zat untuk farmasi.

Warakorn Limbut dan rekan-rekannya pun mengembangkan metode yang sederhana, akurat dan murah untuk menghitung kandungan capsaicin dalam cabai dan makanan. Metode-metode lain yang sudah dikembangkan untuk tujuan ini begitu rumit, lama dan membutuhkan peralatan mahal. Para peneliti membuat perangkat portabel yang berbentuk cabai mungil untuk dihubungkan ke smartphone, Fungsi smartphone adalah untuk menampilkan hasil analisis.

Sumber: adaptasi dari ACS Applied Nano Materials 2020, DOI: 10.1021/acsanm.0c02079

Perangkat berbentuk cabai ini menggunakan sensor elektrokimia berbahan kertas. Sensor ini terdiri dari nanoplatelet graphene yang ditambahi atom nitrogen untuk meningkatkan konduktivitas listriknya. Ketika tim tersebut meneteskan larutan capsaicin ke sensor, senyawa tersebut melalui reaksi oksidasi dan reduksi. Hasilnya adalah arus listrik yang dideteksi perangkat.

Setelah mengoptimalkan sensor, para peneliti menggunakannya untuk menentukan konsentrasi capsaicin dalam enam sampel cabai kering. Mereka menambahkan cabai ke dalam larutan mengandung etanol lalu mengocoknya dan meneteskan sampel tersebut. Perangkat ini mengukur konsentrasi capsaicin secara akurat mulai dari 7.5-90 μM dalam keenam sampel, dan bisa mendeteksi sampai turun ke 0.37 μM dalam sampel larutan.

Penelitian Universitas Oxford

Pada tahun 2013 pun para peneliti di Universitas Oxford telah mengembangkan sensor cabai untuk membantu standarisasi tingkat pedas dalam makanan.Teknologi sensor ini dirancang sebagai perangkat ringkas yang menggunakan teknologi nano dan elektro analitik yang peka.  Perangkat tersebut bisa mengidentifikasi dan menghitung tingkat konsentrasi capsaicin.

Teknologi ini menggunakan komponen pengukur tegangan dengan struktur yang terdiri dari beberapa lapisan yang terbuat dari elektroda berbasis tabung nano.Elektroda ini membantu menginisiasi respon elektro kimia sebagai gambaran dari tingkat capsaicin dalam pengujian sampel. Penggunaan beberapa elektroda ini menyediakan permukaan yang lebih luas untuk membantu peningkatan penyerapan capsaicin. Hal ini membuat pembacaan tingkat capsaicin dalam cabai lebih akurat.

Penentukan tingkat capsaicin dalam sampel makanan menggunakan teknologi elektro kimia cukup sesuai dengan skala Scoville, suatu metode yang terkenal. Metode tersebut melibatkan pengenceran sampel makanan mengandung capsaicin sampai penguji sampel pada panel tak bisa merasakan pedas dari sampel makanan.

Susunan multi-elektroda untuk menentukan kepekatan capsaicin yang akurat dan peka membuat teknik ini idea, untuk diintegrasikan ke perangkat portabel. Sensor ini merujuk pada pendaftaran paten di Inggris. Isis Innovation merupakan Technology Transfer Company dari Universitas Oxford memiliki lisensi teknologi ini. Sensor ini diproduksi oleh Bio-X (S) Pte. Ltd. yang merupakan perusahaan Singapura.

Share:

Artikel Terkini