Tahun 2023, Ancaman Online Dihadapi 31,4% Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2023, Ancaman Online Dihadapi 31,4% Pengguna Internet di Indonesia ~ Teknogav.com

Tahun 2023, Ancaman Online Dihadapi 31,4% Pengguna Internet di Indonesia

Teknogav.com –- Teknologi di Indonesia berkembang pesat, bahkan saat ini setiap perangkat mudah terhubung. Beberapa teknologi tersebut mencakup 5G, AI dan IoT. Kemudahan teknologi pun merambah ke lapisan paling sederhana dalam kegiatan manusia, termasuk dalam gaya hidup. Seiring diterapkannya teknologi terkini, maka peluang pelaku kejahatan siber pun makin terbuka untuk melakukan aksi berbahaya mereka. Telemetri Kaspersky terkini menunjukkan bahwa di tahun 2023 terdapat hampir 30 juta ancaman online yang menargetkan pengguna di Indonesia. Hal ini perlu diantisipasi dengan kewaspadaan dan keamanan yang lebih besar dari pengguna.

KSN Tahunan

Ancaman online
(deteksi)

2020

34.516.232

2021

42.983.721

2022

41.039.452

2023

29.426.930

Baca juga: Jumlah Ancaman Online Turun 22,49% YoY pada Q3 2023

Penurunan Ancaman Online 

Solusi Kaspersky telah berhasil memblokir 29.426.930 deteksi ancaman online selama periode Januari hingga Desember 2023. Jumlah tersebut menurun 28,30% dibandingkan 41.039.452 deteksi pada periode yang sama tahun 2022. Sepanjang tahun 2023, 31,4% pengguna di Indonesia diserang ancaman yang ditularkan melalui web. Angka tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi ke-86 dunia dalam hal bahaya terkait penjelajahan web. Metode utama yang digunakan penjahat siber untuk mempenetrasi berbahaya ke dalam sistem memanfaatkan kerentanan di browser, plugin dan rekayasa sosial.

Data Kaspersky menunjukkan bahwa sebagian besar serangan siber yang menjadikan pengguna online Indonesia sebagai sasaran terjadi pada tahun 2021. Kemungkinan penyebab utamanya adalah peralihan sistem kerja jarak jauh yang banyak diterapkan perusahaan, akibatnya muncul banyak tantangan yang harus dihadapi. 

Baca juga: Ancaman Siber yang Menargetkan UMKM Indonesia Naik 83,18%

Berdasarkan data Kaspersky, jumlah deteksi serangan terendah di Indonesia sejak pandemi tahun 2020 terjadi pada tahun 2023. Kendati terjadi penurunan, cukup banyak terjadi insiden yang menyerang individu dan perusahaan pada beberapa waktu terakhir tahun 2023 di Indonesia. 

“Penurunan ancaman online yang terdeteksi di Indonesia tidak boleh menjadi alasan untuk berpuas diri. Faktanya, prediksi peneliti Kaspersky tahun ini menjelaskan bahwa penjahat siber akan memperkenalkan eksploitasi baru pada perangkat seluler, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat pintar. Keamanan siber di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ketika negara ini terus meningkatkan pertahanannya, kami mendesak semua sektor untuk konsisten dalam membangun pertahanan siber mereka. Mencapai keseimbangan yang tepat, memastikan penggunaan yang bertanggung jawab tanpa membagikan data sensitif secara berlebihan, adalah hal terpenting dalam mengamankan batas digital kita,” ucap Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Baca juga: Studi Kaspersky Ungkap Eksperimen Kejahatan Siber AI di Dark Web 

Tips Aman dari Ancaman Siber

Kaspersky memberikan beberapa saran berikut ini agar senantiasa terlindungi dari ancaman siber:

  • Tidak mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya
  • Tidak membuka segala tautan dari sumber tidak dikenal atau iklan online yang mencurigakan
  • Buat kata sandi yang kuat dan unik, dengan menggunakan campuran huruf kecil dan besar, angka, dan tanda baca, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor
  • Rutin menginstal pembaruan terkini
  • Abaikan pesan yang meminta untuk menonaktifkan sistem keamanan untuk solusi keamanan kantor atau siber
  • Pakai solusi keamanan siber yang kuat dan sesuai dengan jenis sistem dan perangkat
Sementara itu, Kaspersky juga memberikan rekomendasi beberapa hal berikut ini untuk organisasi:

  • Rutin memperbarui perangkat lunak di semua perangkat untuk mencegah penyerang menyusup ke jaringan dengan cara mengeksploitasi kerentanan
  • Terapkan kata sandi yang kuat untuk mengakses layanan perusahaan. Pakai autentikasi multi-faktor untuk mengakses layanan jarak jauh
  • Gunakan solusi keamanan siber titik akhir yang terbukti untuk bisnis dan dilengkapi dengan kemampuan deteksi berbasis perilaku dan kontrol anomali. Hal ini penting demi mendapatkan perlindungan efektif terhadap ancaman yang diketahui dan tidak diketahui
  • Pakai serangkaian perlindungan titik akhir yang efektif, deteksi ancaman, dan produk respons untuk mendeteksi dan memulihkan secara tepat waktu, bahkan untuk ancaman baru dan yang sulit dihindari
  • Manfaatkan informasi intelijen ancaman terbaru untuk memberdayakan pakar keamanan Anda
Demikianlah beberapa rekomendasi dari Kaspersky agar individu dan perusahaan senantiasa aman dari ancaman siber. Kaspersky Security Network (KSN) merupakan infrastruktur terdistribusi kompleks yang mengintegrasikan teknologi berbasis cloud ke dalam produk Kaspersky level individu dan perusahaan. Aliran data terkait keamanan siber dari jutaan peserta sukarela di seluruh dunia dapat dianalisis KSN secara otomatis. Platform ini dapat mendeteksi malware tingkat lanjut dan yang sebelumnya tidak dikenal dengan cepat. Kunci keberhasilan KSN adalah perpaduan antara analisis pakar, Big Data, dan Machine Learning. Sistem ini merupakan salah satu komponen terpenting dari pendekatan berlapis Kaspersky terhadap keamanan.

Share:

Artikel Terkini