Teknogav.com – Castle Film Production siap menayangkan film horor terkininya, Danyang 'Mahar Tukar Nyawa' di jaringan bioskop Indonesia mulai 7 November 2024. Penayangan film juga dilakukan di 10 negara lain, yaitu Malaysia, Brunei, Singapura, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Taiwan, Pakistan, Rusia, Amerika Serikat. Hal ini disampaikan pada press screening yang digelar Selasa, 29 Oktober 2024 di XXI Senayan City, Jakarta.
Sederetan pemeran utama dan tim produksi turut menghadiri acara press screening tersebut, yaitu sebagai berikut:
- Eduwart Manalu, pemeran Ridwan, ayah Resti
- Rizky Tama pemeran Darman
- Wulan Guritno, pemeran Dasmi, ibu Resti
- Bhisma Mulia, pemeran Galang
- Sahila Hisyam, pemeran Resti
- Rofiq Ashari, produser Danyang 'Mahar Tukar Nyawa'
- Wathin Ciptawan, Produser Eksekutif Danyang 'Mahar Tukar Nyawa'
Mereka membahas nuansa horor dan drama emosional dalam film tersebut, termasuk soal pengorbanan dan cinta keluarga.
Baca juga: Poster dan Trailer Film Danyang 'Mahar Tukar Nyawa' Resmi Dirilis
Film Danyang: 'Mahar Tukar Nyawa' berkisah mengenai pesugihan dan bagaimana orang-orang di suatu desa ingin menjadi kaya dengan cara cepat. Ketika keinginan tersebut dikabulkan, ada tumbal berupa nyawa yang harus dibayar, Seorang pemuda desa miskin bernama Galang pun ikut terjerat dalam pesugihan ini akibat cintanya ditolak orang tua Resti, pacarnya. Penolakan tersebut hanya karena Galang miskin, sementara Resti juga sudah dijodohkan dengan Darman, pemuda anak orang kaya di desa tersebut.
Galang pun menyambangi Ki Randu yang diperankan Egi Fedly untuk melakukan ritual pesugihan dengan makhluk halus yang dikenal sebagai Danyang. Sayangnya, perjanjian kelam ini membuat nyawa Resti, wanita yang dicintainya terancam. Dasmi pun dengan naluri keibuannya berusaha menyelamatkan nyawa Resti agar tidak menjadi tumbal. Demikian juga dengan Galang yang beigtu mencintai Resti berusaha menukar tumbal dengan melakukan ritual baru.
“Film ini tidak hanya menonjolkan ketegangan horor, tetapi juga menghadirkan drama mendalam mengenai cinta seorang ibu dan perjuangan Galang untuk cinta sejatinya. Harapannya film ini dapat diterima dengan antusias tinggi dari para pecinta film horor,” ucap Rofiq Ashari.
Rofiq Ashari, produser Danyang 'Mahar Tukar Nyawa' |
Menurut Rofiq, perbedaan film Danyang: 'Mahar Tukar Nyawa' agar dapat diterima secara internasional adalah jenis hantu dan cara membunuhnya. Danyang memiliki cara membunuh dengan rambut dan dengan cekikan. Film ini juga menghadirkan suatu perspektif yang berbeda dan merupakan hasil penelusuran sendiri. Istilah 'Mahar Tukar Nyawa' pun diperoleh Rofiq dari tempatnya melakukan penelusuran.
Baca juga: ‘Kuasa Gelap’, Film Horor Berlatar Katolik Pertama di Indonesia
“Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang pengorbanan yang harus dihadapi demi melindungi orang yang dicintai. Sebagai perempuan harus kuat. Peran Dasmi bukanlah perempuan lemah, tetapi biasa dilayani suami, sehingga nurut tidak bisa apa-apa, lalu ditinggal suaminya. Film ini merupakan urban legend, pesugihan pun masih dilakukan sampai sekarang. Ada 'Mahar Tukar Nyawa' yang menarik untuk membuka mata bahwa ini ada tapi bukan untuk ditiru karena ada konsekuensinya. Saya juga mendapat ilmu baru dengan berperan sebagai Dasmi, yaitu bisa joget ronggeng,” ucap Wulan Guritno.
Wulan Guritno, pemeran Dasmi |
Wulan juga mengungkapkan bahwa setiap syuting, terutama di tempat yang anker sudah mempersiapkan diri baik-baik. Persiapan tersebut termasuk tidak asal berbicara, berdoa dan permisi terlebih dahulu.
Rizky Tama yang beperan sebagai Darman mengungkapkan bahwa film ini menggambarkan bagaimana materi bisa jadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Harta dan kekuasaan jg mendorong orang untuk berbuat semena-mena. Beberapa orang merasa tidak perlu mempertimbangkan halal atau haram karena yang penting bisa memperoleh harta tersebut. Ini adalah film horor dengan pesan moral yang kompleks, baik dari keluarga, sosial maupun agama.
Bhisma Mulia yang memerankan Galang pun mengungkapkan pendapatnya mengenai karakter yang diperankan.
"Galang adalah orang yang polos, mau melakukan apa saja untuk memperjuangkan cintanya. Di film ini ada banyak genre, termasuk horor, action, komedi dan drama keluarga. Film ini bisa menjawab rasa penasaran penonton mengenai apa itu pesugihan. Ini bukan sekadar film horor biasa, tetapi tentang pilihan yang kita buat demi cinta dan konsekuensinya yang tak bisa dihindari," ucap Bhisma Mulia.
Eduwart Manalu yang memerankan Ridwan, ayah Resti mengatakan bahwa mereka diberi waktu sebulan untuk memberi masukan mengenai hal-hal dalam skenario. Proses ini dibutuhkan untuk mendapatkan chemistry satu sama lain.
Baca juga: Film Horor ‘Lembayung’ Angkat Kisah Dua Sahabat yang Viral di X
Film Danyang 'Mahar Tukar Nyawa' mengangkat tema mengenai pesugihan dan tukar tumbal. Kisah ini menunjukkan konsekuensi dari tindakan-tindakan kelam yang bisa berdampak besar pada kehidupan orang-orang terdekat atau yang dicintai.
Seperti telah disinggung di awal, film Danyang 'Mahar Tukar Nyawa' akan ditayangkan di 11 negara, termasuk Indonesia. Pemutaran film ini di Malaysia juga akan dilakukan bulan November. Langkah pemutaran film ini di beberapa negara dilakukan untuk memperkenalkan horor lokal yang berakar pada budaya Indonesia ke kancah internasional.
Film ini juga menampilkan sederetan aktor kawakan. Beberapa aktor kawakan termasuk Mathias Muchus yang memerankan Pak Ustad dan Egi Fedly yang berperan sebagai Ki Randu. Selain itu, film ini juga menampilkan Rian Ekky Pradipta, vokalis d'Masiv yang berperan sebagai salah satu teman nongkrong Galang.