
Teknogav.com - Anami Film mempersembahkan film horor 'Bayang-bayang Anak Jahanam' yang akan mulai tayang 16 Januari 2025 di jaringan bioskop Indonesia. Penggarapan film ini sudah dilakukan sejak tahun 2018 di Banyuwangi, tetapi sempat terhenti akibat merebaknya pandemi COVID-19. Film ini berkisah mengenai seorang anak yang lahir dari sekte misterius di hutan belantara di suatu daerah di Jawa Timur. Anak ini menghadirkan teror yang mengancam nyawa dan musibah bagi orang-orang di sekitarnya.
"Kami melakukan market research untuk memenuhi apa yg diharapkan konsumer.. Menggambarkan horor dengan kecintaan ibu terhadap anaknya," ucap Sanjeev Bhalla, produser film 'Bayang-bayang Anak Jahanam'.
![]() |
Sanjeev Bhalla, produser film 'Bayang-bayang Anak Jahanam' |
Film ini berkisah tentang Agni (diperankan Ali Fikry), yang dalam bahasa Sanskerta memiliki makna api. Anak ini dibesarkan penuh cinta oleh kedua orang tuanya, yaitu Gani (diperankan Rizky Hanggono) dan Gina (diperankan Taskya Namya). Kehidupan keluarga muda tersebut pun berubah drastis ketika Agni mulai membangkitkan kengerian orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Danyang “Mahar Tukar Nyawa” akan Tayang di 11 Negara
"Ketika memerankan Gina, sebagai ibu yang sedang hamil dan akhirnya memiliki seorang anak, aku punya tantangan tersendiri. 'Bayang-bayang Anak Jahanam' secara linimasa merupakan film horor pertamaku, yang sebelumnya lebih banyak berperan dalam film-film drama. Jika berkaca dengan posisiku saat ini yang lekat dengan horor, itu karena aku banyak belajar di film ini, bersama para kru yang berkualitas di film ini," ucap Taskya Namya, pemeran Gina.
![]() |
Taskya Namya, pemeran Gina |
Menurut Taskya, karakter Ghina menyadarkan bahwa ketika ingin sesuatu jangan ikut ke arah yang sesat, karena pasti ada konsekuensinya.
"Ini juga film horor pertama aku. Bersyukur bisa shooting bareng oom Yayu karena memiliki totalitas dalam berakting. Beliau banyak membimbing aku dalam syuting," ucap Ali Fikri pemeran Agni.
![]() |
Ali Fikri pemeran Agni |
Gani, ayah Agni penasaran, mengapa korban-korban berjatuhan di sekitar anaknya, baik itu korban nyawa atau kericuhan yang dipicu amarah. Agni mendapatkan energi gelap dari hal yang misterius. Usut punya usut, ternyata Gina sempat keguguran, tetapi tidak rela kehilangan anaknya. Bersama perempuan-perempuan hamil lain yang bernasib sama, Gina pun melakukan ritual magis di hutan. Upaya ini dilakukan demi keselamatan jabang bayinya agar dapat tetap lahir dan hidup.
Rizki Hanggono yang memerankan Gani, ayah Agni merasa relate, karena sama-sama kepala rumah tangga. Anaknya pun seumuran dengan pemeran Agni saat itu.
![]() |
Rizky Hanggono, pemeran Gani |
"Kadang sebagai suami merasa kenal istri kita. Bagaimana mencari tahu istrinya membuat keputusan tanpa persetujuan. Tokoh Ghani ingin menampilkan bagaimana agar tidak banyak korban," ucap Rizky Hanggono, pemeran Gani.
Baca juga: ‘Kuasa Gelap’, Film Horor Berlatar Katolik Pertama di Indonesia
Para pemeran lain yang terlibat dalam film. Bayang-bayang Anak Jahanam' ini mencakup Adlu Fahrezym Maryam Supraba dan Ruth Marini. Film yang disutradarai A. R. M ini juga menampilkan aksi akting almarhum Yaya Unru yang beradu kesaktian dengan Agni. Adegan-adegan ekstrem pun banyak ditampilkan dalam film ini, termasuk mobil yang jatuh, sampai ledakan di minimarket dan pasar malam. Selain itu, juga ada ritual sekte magis di hutan yang memberikan dimensi berbeda pada genre horor Indonesia. Hal ini menunjukkan kerja keras dalam memproduksi film dengan desain yang maksimal.
"Secara cerita, film ini membawa sesuatu yang menarik dengan menggabungkan unsur horor dan drama. Secara premis sederhananya, bagaimana jika anak kita benar-benar anak jahanam. Orang tua atau ibu apakah masih mau menyayangi dan dekat dengannya? Kami juga ingin mencapai level maksimal dengan melibatkan para talenta yang berkualitas di bidangnya. Kualitas film ini tak hanya pada cerita dan pemeran, tetapi juga desain produksi, sampai keseluruhan film demi menciptakan film horor yang memberikan perbedaan di perfilman Indonesia," ucap Dilip Chugani, produser film 'Bayang-bayang Anak Jahanam'.
Baca juga: Temurun’, Film Horor Penuh Plot Twist dengan Efek Audio Mencekam
Sineas yang terlibat dalam film ini antara lain adalah:
- Abel Hurray, Pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) untuk Scoring Original Terbaik
- Rahabi Mandra, Pemenang Piala Citra FFI untuk Skenario Adaptasi Terbaik
- Yudi Datau, Pemenang 4 Piala Citra FFI untuk Pengarah Sinematografi Terbaik
"Horor menurut saya pemainan antara kecemahan dan ketakutan. Permainan perasaan manusia. Ini yg dicoba didekati dari elemen sinematografi baik dari cahaya maupun gerakan kamera. Saya mencoba meriset cerita ini ternyata relate dengan masyarakat kita. Ketika cinta bisa berdampingan dengan keputusasaan manusia. Sering manusia dari kecil mendekati hal-hal yang melawan takdir Allah melalui permainan dengan dunia magis. Saya mencoba menerjemahkan dengan elemen fotografi. Hamil, keguguran, bertemu dengan perjamuan-perjamuan setan dan akhirnya menuju kehancuran. Itu saja yang berusaha saya capai.," ucap Yudi Datau, sinematografer film 'Bayang-bayang Anak Jahanam'.
![]() |
Yudi Datau, sinematografer film 'Bayang-bayang Anak Jahanam' |
Sebelumnya, Dilip Chugani juga memproduseri film Bollywood 'Hotel Mumbai' yang diakui secara kritis dan mendapat respons positif dari penonton. Dilip Chugani memproduseri film 'Bayang-bayang Anak Jahanam' bersama Anami Films, Prakash Chugani, Deepak Chugani dan Sanjeev Bhalla.
Anami Films berusaha menghadirkan horor yang bernuansa kengerian, tetapi sekaligus menyentuh emosi mendalam. Upaya ini dilakukan dengan menghadirkan konflik antara cinta seorang ibu terhadap anaknya yang menjadi antagonis oleh semua orang.