
Teknogav.com – Rumah produksi Visual Media Studio (VMS) mempersembahkan film horor yang diangkat dari podcast, yaitu ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’. VMS Studio juga berkolaborasi dengan Legacy Pictures dan Mandela Pictures. Film yang diproduseri Tony Ramesh dan produser eksekutif, Shallu T. M., ini akan tayang di bioskop mulai 18 September 2025. Kisah ini mengangkat kehidupan Maryam (Claresta Taufan) yang sejak lahir sampai saat ini diikuti oleh jin Ifrit. Konon jin ini sangat kuat dan tak boleh disebutkan namanya.
“Maryam adalah cerita horor yang berangkat dari kisah nyata dan kisah personal. Film ini tidak hanya memberi unsur hiburan dari genre horor yang menakutkan dan menegangkan. Namun, juga suatu refleksi dari perjalanan menyentuh Maryam,” ucap Tony Ramesh, produser film ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’.
Baca juga: Tharae: The Exorcist, Ketika Setan Bikin Pastor dan Dukun Kewalahan
Kelahiran Maryam ke dunia menjadi pembuka film ini, dilanjutkan dengan masa kecil Maryam yang ditampikan dalam fragmen hitam putih. Cinta jin terhadap Maryam menjadi kutukan tersendiri yang akan mengguncang emosi dan psikologis penonton. Kisah horor dalam film ini pun lebih dari sekadar formula jumpscare.
“Kami ingin memberi ruang empati ke Maryam melalui film ini. Sampai sekarang ia pun belum bisa keluar dari teror yang dialami. Kami berharap ada yang bisa memberi bantuan kepada Maryam, dan mengundang penonton untuk bisa lebih berempati terhadap apa yang dialami Maryam,” ucap Shalu T. M., produser eksekutif film ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’.
Baca juga: ‘Kuasa Gelap’, Film Horor Berlatar Katolik Pertama di Indonesia
Perjalanan karakter Maryam disuguhkan dengan intens, penampilan karakter tersebut sekaligus menjadi debut Claresta Taufan sebagai pemeran utama film panjang. Penonton diajak untuk menyaksikan kisah-kisah Maryam melalui lensa yang empatik, memberi refleksi untuk bersyukur mengenai hidup yang dijalani saat ini. Claresta Taufan melakukan persiapan dan fokus yang intens dalam memerankan karakter Maryam. Sebelum mengambil peran tersebut, Claresta bahkan meminta arahan dari guru spiritualnya.
“Setahun sebelum menjalani proyek film ini, aku diceritakan mengenai kisah Maryam. Saat itu kebetulan aku baru pulang dari Bali dan di sana bertemu dengan guru spiritualku, dan diberi tahu bahwa aku mengalami hal yang mirip seperti Maryam, diikuti oleh entitas. Aku pun melakukan pembersihan. Jadi aku selalu percaya apa yang terjadi dengan Maryam,” ucap Claresta Taufan.
Claresta mengungkapkan bahwa Maryam sudah melakukan hampir 40 kali pembersihan dan masih juga belum terselesaikan masalahnya. Kasus Maryam bahkan telah menelan korban jiwa. Kisahnya membuat Claresta lebih berempati, karena tidak bisa membayangkan kehidupan Maryam yang hampir 30 tahun hidup berdampingan dengan entitas tersebut.
Pemeran lain dalam film ini juga mencakup Debo Andryos, Maryam Supraba, Rukman Rosadi, Ruli Fitrian Alia, dan Wafda Saifan.
Baca juga: Temurun’, Film Horor Penuh Plot Twist dengan Efek Audio Mencekam
Skenario film ini ditulis Lele Laila yang mengurai kisah cinta tersebut dengan menelusuri sejarah jin sampai ke era Nabi Sulaiman. Selama ini, pendekatan Lele Laila selalu menempatkan karakter perempuan tak hanya sebagai korban, tetapi juga memiliki kekuatan dalam menghadapi konflik.
“Saya ingin membangun rasa empati pada Maryam. Mudah-mudahan film ini tidak hanya membangkitkan rasa horor, tapi juga empati sehingga Maryam dapat bantuan untuk bisa beribadah dengan tenang. Maryam mendapatkan surat-surat gaib, dan untuk mengartikannya saya harus berdiskusi dan melakukan riset lanjutan dengan seorang dosen dari Mesir. Dalam riset tersebut, saya pun terpanting dengan pertanyaan, mengapa Maryam diikuti jin? Dari situ terurailah sejarah jin dari zaman Nabi Sulaiman dan sejarah tentang Islam yang dituturkan dosen dari Mesir tersebut,” ucap Lele Laila.
Film ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’ merupakan kolaborasi ketiga antara Lele Leila dengan sutradara Azhar Kinoi Lubis. Kinoi juga mengeksplorasi cerita yang tak hanya meneror secara visual, tetapi juga mengajak untuk masuk ke kehidupan karakter utama.
“Apa yang dilakukan Maryam selama 26 tahun, kok bisa kuat? Ada hal yang sangat menyentuh di cerita ini. Semoga film ini bisa menjadi sesuatu yang bisa diambil pelajaran oleh penonton, bahwa sesuatu yang tidak nyata, bisa terjadi di dunia nyata,” ucap Azhar Kinoi Lubis, sutradara film ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’.
Maryam yang turut hadir dalam konferensi pers ‘Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat’ mengungkapkan harapannya agar dapat mengerti kondisiinya.
“Saya minta doa yang terbaik. Harapannya, yang enonton dan bernasib seperti saya jangan dipendam, tetapi dapat menceritakan ke yang lain,” ucap Maryam.






