
Teknogav.com – Film “Pengin Hijrah” persembahan Sinemata Buana Kreasindo dan MBK Productions akan ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025. Kisah dalam film ini menceritakan lika liku kehidupan Alina (Steffi Zamora) yang mengemban banyak beban hidup. Kepopulerannya sebagai selebgram justru membuatnya sebagai korban perundungan. Dia pun dikejar penagih utang akibat ulah ayah tirinya yang hobi main judol. Kegelapan nasibnya pun ditambah lagi dengan kematian sahabatnya, Ulfa (Sita Permatasari).
Steffi Zamora yang memerankan Alina mengungkapkan bahwa “Pengin Hijrah” merupakan film drama romansa berlatar religi pertamanya. Dirinya sempat khawatir terhadap ekspektasi di awal menerima proyek ini, tetapi justru dapat belajar dari karakter Alina yang diperankannya.
![]() |
| Steffi Zamora, pemeran Alina dalam film "Pengin Hijrah" |
“Perjalanan hijrah Alina di film ini menurutku bisa relate dengan banyak anak muda. Perjalanan hijrah itu tidak semenakutkan itu. Hijrah juga bukan berarti berubah dari fisik termasuk pakaiannya saja, melainkan dari dalam kita untuk menjadi lebih baik,” ucap Steffi Zamora.
Baca juga: Film Assalamualaikum Baitullah, Angkat Kekuatan dan Keikhlasan Perempuan Islam
Alina merupakan sosok perempuan muda yang sedang mengalami krisis pencarian jati diri. Salah satu penyebab berantakannya kehidupan Alina adalah Joe (Daffa Wardhana), sang pacar yang mengeksploitasi Alina. Tindakan Joe menyebabkan Alina menjadi korban perundungan teman-teman sekampusnya dan dicabutnya beasiswa kuliahnya.
![]() |
| Daffa Wardhana, pemeran Joe dalam film "Pengin Hijrah" |
Daffa Wardhana mengungkapkan bahwa karakter Joe yang diperankannya memicu perubahan besar dalam hidup Alina. Pada dasarnya Joe memiliki ambisi besar dan mimpi bersama Alina, tetapi caranya salah.
“Joe itu ada sisi toxic positivity-nya. Meski punya ambisi dan mimpi untuk Alina, tetapi malah jadi hal yang kurang baik. Pada akhirnya dari karakter Joe kita juga bisa belajar tentang perjalanan spiritual dan hati, ada proses untuk berubah,” ucap Daffa Wardhana.
Pertemuan Alina dengan Omar (Endy Arfian), mahasiswa blasteran Uzbekistan-Indonesia yang sedang menyusun skripsi, mendorong Alina menjadi pribadi yang lebih baik. Sosok Omar merupakan karakter berjiwa penuh kesabaran dan romantis. Awalnya, kehadiran Omar dihindari dan dibenci Alina, tetapi ternyata sosok Omar yang penuh pengertian justru dibutuhkan Alina. Namun, ketika kehidupan Alina berangsur membaik, justru Omar menghilang.
![]() |
| Endy Arfian, pemeran Omar dalam film "Pengin Hijrah" |
Endy mengungkapkan bahwa membintangi drama romantis memiliki tantangan tersendiri, apalagi yang memiliki latar religi. Baginya memerankan Omar merupakan proses menyenangkan karena bisa belajar makna ketulusan dan kesabaran, serta penerimaan kekurangan sendiri dan orang lain.
“Fungsi Omar di film ini adalah membantu Alina bisa berubah lebih baik lagi. Namun, yang membuat Alina bisa menerima Omar karena dia juga sosok laki-laki memiliki pemikiran terbuka. Kisah perjalanan hijrah orang bisa beragam, termasuk Alina. Di sini saya belajar untuk memahami dan menerima, bukannya menghakimi,” ucap Endy Arfian.
Baca juga: Sinematografi ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ Gunakan Kamera SONY Burano
Para pemeran lain yang ikut terlibat dalam film ini mencakup Donny Alamsyah, Karina Suwandi dan Nadzira Shafa. Film ini diproduseri oleh Arismuda Irawan dan Rendy Gunawan, dengan Budi Yulianto dan Avesina Soebli sebagai produser eksekutif. “Pengin Hijrah” merupakan film drama romansa religi yang sutradarai oleh Jastis Arimba.
![]() |
| Rendy Gunawan, produser film "Pengin Hijrah" |
“Film ini menghibur karena ceritanya yang kuat dengan genre drama romance dan unsur religinya. Ketika penonton keluar dari bioskop, harapannya film ini bisa membawa pelajaran. Mereka yang sedang berproses diharapkan menjadi lebih baik lagi, tidak menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain,” ucap Rendy Gunawan.
Sementara itu, Budi Yulianto mengungkapkan keinginan untuk selalu menghadirkan cerita-cerita baru. Menurutnya, film ini menyajikan keindahan Belitung, Bogor dan Uzbekistan.
“Harapannya, bersama mitra Sinemata bisa menghadirkan genre yang lebih beragam. Film ‘Pengin Hijrah’ juga membawa pesan moral agar kita bisa menjadi pribadi lebih baik. Harapannya, ingin bisa terus berkarya lebih baik dan membawa kisah yang dapat menginspirasi lebih banyak orang,” ucap Budi.
![]() |
| Budi Yulianto, produser eksekutif film "Pengin Hijrah" |
Baca juga: Film 'The King of Kings' Bangkitkan Kebanggaan akan Kebesaran Yesus
Perjalanan hijrah Alina yang ditampilkan dalam film ini tak hanya sebatas perubahan penampilan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang mendalam. Omar membantu Alina dalam perjalanannya mencari ketenangan spiritual melalui berbagai momen kebersamaan mereka, mulai sebatas obrolan-obrolan sampai perjalanan ke Uzbekistan.
“Pesan yang paling penting yang ingin disampaikan dari film Pengin Hijrah adalah kami berusaha ingin memberitahu bahwa ketika kamu sedang berusaha untuk lebih baik, jadilah lebih baik dengan sendirinya tanpa harus menilai diri kamu lebih baik dari orang lain. Jadi sebagai anak muda juga jangan mudah untuk memberikan judgement,” ucap Jastis Arimba, sutradara film Pengin Hijrah.
Film ini mengajak untuk memahami makna hijrah sebagai proses personal yang jujur tanpa menggurui. Anak muda yang sedang mencari arah dan belajar memaafkan diri cocok untuk menonton film ini. Mereka dapat menemukan makna hijrah dari cinta dan persahabatan seperti yang dikisahkan dalam film ini.
Ada tiga OST utama yang dihadirkan dalam film “Pengin Hijrah” ini. Nadzira Shafa yang berperan sebagai Aisyah turut menyanyikan dua lagu, yaitu “Ingin Hijrah” dan “Arah Bersamamu”. Lagu ketiga adalah “Menjadi Kisahku” yang dibawakan Thia Ryna. Kegita lagu tersebut menambah sisi emosional sehingga cerita lebih mendalam. Perjalanan karakter utama, yaitu Alina dan Omar juga dirangkum dalam OST tersebut. Ketiga OST dirilis oleh Royal Prima Musikindo (RPM) dan dapat didengar di berbagai platform streaming digital.











