Teknogav.com - Film ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ persembahan Imperial Picture merupakan sekuel dari film 'Assalamualaikum Beijing' yang dirilis tahun 2014. Drama romantis ini mengemas keindahan Ningxia dan beberapa budaya yang ada di wilayah tersebut. Film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini mengajak penonton untuk mendalami arti cinta, kehilangan, dan spiritualitas. Penayangan film ini digelar mulai 19 Juni 2025 di berbagai jaringan bioskop di Indonesia.
Kisah dalam film ini diawali dengan perjalanan Aisha (Yasmin Napper) ke Ningxia untuk merayakan ulang tahun kekasihnya, Arif (Emir Mahira). Namun, ternyata Arief tak dapat ditemukan jejaknya. Kendati demikian, Aisha pantang menyerah, alih-alih pulang, dia berusaha keras mencari Arief walau tidak memahami bahasa dan budaya di negara tersebut. Aisha tidak sendiri dalam pencarian, dia ditemani Mo (Baskara Mahendra), seorang pria pemandu wisata keturunan Tionghoa-Indonesia.
Baca juga: Film 'Cinta Tak Seindah Drama Korea' Sajikan Keautentikan Khas Imajinari
Seiring perjalanan, perasaan mereka pun mulai tumbuh. Namun, tiba-tiba Arif justru muncul kembali behitu saja. Aisha dihadapkan pada dilema besar, mengikuti cinta yang dikejarnya atau memberi ruang pada cinta baru yang membuka babak spiritual hidupnya.
Para pemeran lain yang turut terlibat dalam film ini mencakup Ria Ricis sebagai Evy, Lolox sebagai Victor, Ferry Salim sebagai Baba, Gabriella Ekaputri sebagai Saabira, Violetta sebagai Sisca, dan Hartawan Triguna sebagai Hastomo. Nadzira Shafa pun turut serta sebagai kameo.
Baca juga: Tawarkan Pengalaman Berbeda, Film “Heartbreak Motel” Gunakan Tiga Jenis Kamera
Film ini juga mengajak untuk menikmati keindahan Ningxia dan memahami makna kehilangan, pencarian, terluka dan harapan dalam perjalanan kehidupan. Keberanian mencintai, keikhlasan melepaskan, dan merayakan perbedaan sebagai anugerah menjadi pesan yang diusung dalam film ini.
Keindahan eksotis Ningxia dan kehidupan komunitas Muslim di Tiongkok berpadu nilai-nilai universal yang relevan untuk semua kalangan ditampilkan dalam film ini. Lokasi syuting film ini bertempat di Ningxia dan Xian. Selain itu, pengambilan gambar juga dilakukan di Zhenbeibao Film art center, di Zen Bei Bo, Yinchuan. Studio film tersebut juga pernah dipakai untuk syuting film Red Shorgum yang dirilis tahun 1988.

Baca juga: Gelar Alpha Festival, SONY Pamerkan Kamera Sinema Digital VENICE 2
Proses syuting di Tiongkok tersebut berlamgsung selama 21 hari dengan proses pascaproduksi selama enam bulan. Perekamam dilakukan menggunakan kamera Sony Burano dengan lensa Cooke S7i. Resolusi perekaman video tersebut 6K dengan 24 fps dan frame line 2:39:1. Perpaduan keindahan sentuhan sinematografi dan alur cerita film ini cukup mampu menggerakkan emosi penonton.