
Teknogav.com – Ransomware terus mempengaruhi sebagian kecil pengguna bisnis di Indonesia selama semenster pertama tahun 2025. Ancaman tersebut berbanding lurus dengan tren global. Ini berarti penyerang ransomware tidak lagi melancarkan serangan massal secara sembarang, melainkan fokus menargetkan organisasi bernilai tinggi.
Persentase pengguna bisnis Kaspersky di Indonesia yang terkena ancaman ransomware memang tidak terlalu besar, hanya 0,25%. Ini adalah hal yang umum, karena faktanya penyerang tidak menyebarkan malware jenis tersebut secara massal. Penyerang lebih memprioritaskan sasaran bernilai tinggi, sehingga mengurangi jumlah keseluruhan insiden. Namun, angka tersebut juga menunjukkan sedikit peningkatan dari periode yang sama tahun 2024 yaitu sebesar 0,23%.
|
Negara |
2024 H1 |
2025 H1 |
|
Indonesia |
0,23% |
0,25% |
|
Malaysia |
0,20% |
0,16% |
|
Filipina |
0,24% |
0,22% |
|
Singapura |
0,17% |
0,18% |
|
Thailand |
0,37% |
0,19% |
|
Vietnam |
0,36% |
0,31% |
|
Jumlah Total |
0,29% |
0,25% |
Baca juga: Serangan Ransomware di Indonesia Tertinggi, Ini Tips Mengantisipasinya
Kaspersky juga mengungkapkan lima peringkat teratas keluarga ransomware di Asia Tenggara pada tahun 2025, yaitu:
- Trojan-Ransom.Win32.Wanna
- Trojan-Ransom.Win32.Gen
- Trojan-Ransom.Win32.Crypmod
- Trojan-Ransom.Win32.Crypren
- Trojan-Ransom.Win32.Encoder
Trojan tersebut memodifikasi data di komputer korban, sehingga data tidak dapat lagi digunakan korban, atau mencegah komputer bekerja dengan semestinya. Setelah data ‘disandera’ (diblokir atau dienkripsi), pengguna akan menerima permintaan untuk membayar sejumlah tebusan kepada penyerang. Penjahat siber akan mengirim program untuk memulihkan data atau memulihkan kinerja komputer kepada korban setelah korban membayar tebusan tersebut.
Baca juga: Riset Kaspersky Ungkap Kecenderungan Korban Ransomware Bayar Tebusan
Kaspersky awal tahun ini juga mengungkapkan bahwa rata-rata 157 upaya ransomware per hari dihadapi organisasi di Indonesia selama tahun 2024. Solusi keamanan siber Kaspersky berhasil memblokir 57.554 serangan selama tahun tersebut.
“Munculnya kelompok ransomware berbasis AI seperti FunkSec merupakan sinyal yang jelas mengenai apa yang akan terjadi pada lanskap ancaman siber Indonesia. Dengan menggunakan kode yang dihasilkan AI dan mengadopsi taktik berbiaya rendah dan bervolume tinggi, kelompok-kelompok ini tidak hanya melampaui operator ransomware tradisional tetapi juga memperluas jangkauan mereka ke sektor-sektor penting seperti pemerintahan, keuangan, teknologi, dan pendidikan,” ucap Defi Nofitra, Country Manager untuk Indonesia di Kaspersky.
Defi juga mengungkapkan bahwa kemunculan ransomware 3.0 berbasis AI memperlihatkan transformasi dalam ancaman siber. Kini serangan lebih cepat, lebih canggih dan kurang terprediksi. Investasi dalam perlindungan holistik kini tak lagi dipandang sebagai biaya tambahan, tetapi strategi inti untuk melindungi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
“Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus menyadari bahwa kesiapsiagaan terhadap ancaman digital merupakan pondasi utama untuk menjaga keberlangsungan bisnis di era ekonomi digital,” pungkas Defi.
Baca juga: Tips Kenali dan Hadapi Ancaman Ransomware
Tips Aman dari Serangan Ransomware
Para pakar Kaspersky menyarankan agar organisasi mengikuti praktik terbaik untuk melindungi organisasinya dari ransomware. Berikut ini adalah beberapa praktik terbaik tersebut:
- Aktifkan perlindungan ransomware untuk semua titik akhir. Salah satu perlindungan yang dapat digunakan adalah Kaspersky Anti-Ransomware Tool for Business yang tersedia secara gratis. Solusi ini melindungi komputer dan server dari ransomware dan malware, mencegah eksploitasi, dan kompatibel dengan solusi keamanan yang sudah terpasang.
- Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat yang digunakan untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan
- Fokuskan strategi pertahanan untuk mendeteksi pergerakan lateral dan pencurian data ke internet. Beri perhatian khusus pada lalu lintas keluar untuk mendeteksi koneksi penjahat siber ke jaringan. Siapkan cadangan offline yang tidak dapat dirusak penyusup. Pastikan cadangan tersebut dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.
- Pasang solusi anti-APT dan EDR, yang memungkinkan kemampuan menemukan dan mendeteksi ancaman tingkat lanjut, investigasi, dan remediasi insiden tepat waktu. Berikan tim SOC akses ke intelijen ancaman terbaru dan tingkatkan keterampilan mereka secara berkala dengan pelatihan profesional. Semua hal di atas tersedia dalam kerangka kerja Kaspersky Expert Security.
- Gunakan informasi Intelijen Ancaman terbaru untuk tetap waspada terhadap Taktik, Teknik, dan Prosedur (TTP) aktual yang digunakan oleh pelaku ancaman.
- Gunakan solusi yang menyediakan perlindungan waktu nyata, visibilitas ancaman, investigasi dan respon EDR dan XDR untuk melindungi perusahaan dari ancaman. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah Kaspersky Next yang dapat digunakan organisasi dari berbagai ukuran dan sektor industri. Tingkatan produk yang paling relevan dapat dipilih sesuai kebutuhan saat ini dan sumber daya yang tersedia. Solusi tersebut juga memudahkan migrasi ke tingkatan produk lain jika terdapat perubahan persyaratan keamanan siber.
Demikianlah beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan agar senantiasa aman dari ancaman ransomware dan malware lainnya.






