
Teknogav.com – Film “The Black Phone 2” merupakan sekuel dari film “The Black Phone” yang sama-sama disutradarai oleh Scott Derickson. Teror dari sang penculik di film “The Black Phone” kembali hadir di “The Black Phone 2” dengan lebih mencekam. Arwah sang penculik bangkit dan kembali meneror kakak beradik Finney (Mason Thames) dan Gwen (Madeleine McGraw). Unsur horor, supranatural, trauma masa lalu, ikatan cinta keluarga dan cinta remaja digabungkan dalam film yang berlatarkan tahun 1982 ini.
Selang empat tahun setelah lolos dari sekapan sang penculik atau The Grabber (Ethan Hawke), Finn masih dibayangi ketakutan. Sosok The Grabber masih kerap hadir, dering telepon pun masih tetap mengikutinya di mana pun berada. Di saat yang sama, Gwen, adik perempuan Finn juga mengalami panggilan telepon dalam mimpinya. Tak hanya panggilan telepon, Gwen juga mengalami penglihatan mengenai tiga anak laki-laki di perkemahan musim dingin Alpine Lake.
Baca juga: Film ‘Pencarian Terakhir’ Angkat Kisah Pendakian Gunung Penuh Misteri

Arwah The Grabber bagai mendapat kekuatan untuk kembali melakukan teror dengan mengisap energi ketakutan arwah-arwah para korbannya. Telepon hitam kembali menjadi medium para arwah korban The Grabber untuk berkomunikasi memberikan petunjuk yang tersamar. Dering telepon itu pula yang membuat Gwen penasaran dan membawa Gwen, Finn dan Ernesto (Miguel Mora) bertualang ke Alpine Lake.
Madeliene McGraw memerankan karakter Gwen dengan begitu mengesankan. Pengembangan karakter Fin dan Gwen membuat kisah mereka terasa menarik dan menyentuh emosi. Ikatan persaudaraan kakak beradik yang terlihat sejak film pertama, terlihat makin kuat, mereka benar-benar saling melindungi. Selain ikatan cinta dalam keluarga, film ini juga menghadirkan cinta remaja antara Gwen dengan Ernesto yang menggemaskan. Kehadiran Mustang (Arianna Rivas) yang cantik juga membuat penonton merasa ingin menjodohkannya dengan Finn.
Baca juga: Film ‘Other’ Ungkap Misteri Rumah Berpengamanan Canggih dari Rekaman Video
Sutradara Scott Derrickson berhasil menciptakan suasana tegang dan meresahkan sepanjang film. Unsur supranatural yang dihadirkan melalui bayangan arwah-arwah dan telepon hitam menambah ketegangan pada plot film ini. Latar tahun 1980-an juga menambah nuansa nostalgia, termasuk iringan lagu Another Brick in The Wall karya Pink Flyod. Gwen dan Finn juga kerap harus melawan The Grabber saat berada di alam bawah sadar mereka.
Tak hanya digarap oleh sutradara yang sama, skenario film juga kembali ditulis C. Robert Cargill, Scott Derrickson, dan Joe Hill. Banyak misteri terungkap, termasuk latar dari sang penculik dan kematian Hope Adler (Anna Lore), ibu Finn dan Gwen. Serangkaian pertanyaan yang tak terjawab di film pertama akan dijelaskan sekuel ini dengan penuh makna.
Baca juga: Tharae: The Exorcist, Ketika Setan Bikin Pastor dan Dukun Kewalahan
Secara keseluruhan, film “The Black Phone 2” lebih kuat dan memuaskan, sehingga menyempurnakan cerita awal. Film persembahan Universal Pictures ini akan segera tayang di bioskop mulai 15 Oktober 2025. Ada beberapa adegan kekerasan dan sadis dalam film ini, sehingga peringkat film ini untuk 17 tahun ke atas. Jadi sebaiknya jangan mengajak anak di bawah umur untuk menonton film ini ya.






