Teknogav.com, Jakarta – Hari ini, Kamis (10/1/2019) bertepatan dengan dibukanya masa penawaran Saving Bonds Ritel 05 (SBR05). Masa penawaran produk ini adalah 10-24 Januari 2019, dan diterbitkan pada 30 Januari 2019. Instrumen investasi ini hanya bisa dipesan secara online melalui channel-channel yang sudah ditetapkan pemerintah. Tampaknya pemerintah memang menargetkan investasi ini untuk kalangan milenial yang terbiasa melakukan transaksi secara online.


Sejak SBR03, pemerintah memang menerbitkan instrument investasi dengan mekanisme online atau e-SBN. Channel-channel tempat pemesanan SBR005 mencakup Bareksa, investree, tanamduit, modalku, BCA, Permata, BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, dan Trimegah. Nah, bagi yang berminat bisa mendaftar melalui sistem elektronik yang disediakan oleh-channel-channel tersebut. Data-data yang dibutuhkan mencakup data diri, nomor Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana dan nomor rekening surat berharga. Jadi bila belum memiliki SID, calon investor harus membuatnya terlebih dahulu.

Rumus kupon setiap produk berbeda-beda, tetapi baik SBR maupun Sukuk Tabungan (ST) memiliki keuntungan penetapan batas bawah kupon di awal. Dengan demikian nilai kupon bisa naik atau turun, tetapi tidak akan berada di bawah nilai kupon saat awal penerbitan. SBR003 memiliki rumus kupon BI reverse repo rate + 225bps, nah angka BI reverse repo rate saat itu adalah 4,55%, sehingga kuponnya adalah 4,55% + 225bps, yaitu 6,8%. Sementara SBR004 dan ST002 memiliki rumus yang sama, yaitu BI reverse repo rate + 255bps. Nilai awal kupon berbeda, karena bunga acuan BI saat produk tersebut dikeluarkan berbeda, sehingga nilai floor SBR004 adalah 8,05% dan ST002 8,3%. Tetapi jangan khawatir, akan ada penyesuaian kupon setiap tiga bulan.

Di awal tahun ini, SBR005 menjadi produk SBR pertama yang diluncurkan, rumus kuponnya sudah diumumkan sejak Selasa (8/1/2019). Nilai kupon tersebut adalah BI reverse repo rate + 215bps, sehingga dengan bunga acuan 6% nilai kupon SBR005 adalah 8,15%. Walau masih di bawah SBR004 dan ST002 masih cukup lumayan lah jika dibandingkan dengan deposito. Apalagi pajak SBR dan ST hanyalah 15% seperti layaknya obligasi, sementara pajak deposito sebesar 20%.

Beda produk ini dengan obligasi adalah tidak dapat dijual kapan saja. Periode waktu investasi produk SBR005 adalah 2 tahun. Kendati demikian tersedia fasilitas early redemption atau pencairan kembali setelah satu tahun. Tentu saja produk ini sangat kecil risikonya karena dikeluarkan oleh pemerintah. Nah, tunggu apalagi, selain berinvestasi, kita pun turut mendukung pemerintah dalam menghimpun dana bagi pembangunan.