Huawei Tak Bisa Pakai Layanan Android dan Google Lagi? Huawei Tak Bisa Pakai Layanan Android dan Google Lagi? ~ Teknogav.com

Huawei Tak Bisa Pakai Layanan Android dan Google Lagi?

Huawei

Teknogav.com – Google akan segera menangguhkan operasi bisnisnya dengan Huawei. Tindakan ini tentunya akan memberikan dampak dramatis pada perangkat Huawei di seluruh dunia.

Berdasarkan informasi dari Reuters dengan mengutip sumber yang dekat dengan masalah ini, Google terpaksa untuk menangguhkan bisnis dengan Huawei yang “membutuhkan transfer perangkat keras dan perangkat lunak produk tersebut.”

“Huawei Technologies Co Ltd akan segera kehilangan akses ke update sistem operasi Android. Smartphone Huawei versi berikutnya di luar Tiongkok juga akan kehilangan akses ke aplikasi dan layanan populer, termasuk aplikasi Google Play Store dan Gmail,” tulis Reuters.

Secara efektif artinya taka da lagi update keamanan untuk perangkat Huawei yang baru dan lama. Termasuk untuk perangkat P30 dan P30 Pro, Mate 20 Pro yang baru dan masih banyak lagi.

Langkah Google ini diambil setelah pengumuman dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada hari Rabu. Pengumuman tersebut menempatkan Huawei dan sekitar 68 afiliasi yang disebut Daftar Entitas, suatu daftar hitam perdagangan, mengikuti perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Amerika Serikat, Trump.

Ini adalah daftar yang sama di mana ZTE telah ditambahkan dan kemudian dihapus pada tahun 2018 yang menyebabkan gangguan besar. Huawei kini secara efektif dilarang membeli komponen dari perusahaan Amerika Serikat tanpa persetujuan pemerintah Amerika Serikat, termasuk Android.

Tentu saja ini merupakan pukulan besar bagi Huawei. Divisi chip Huawei, HiSilicon menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk larangan apa pun. Sementara sebelumnya Huawei mengatakan bahwa telah mempersiapkan enam tahun atau lebih terhadap segala larangan Android. Honor, yang merupakan sub-brand Huawei telah siap diluncurkan pada 21 Mei di Londong. Tak jelas apa yang akan terjadi sekarang.

Raksasa teknologi Tiongkok tersebut mengatakan pada suatu pernyataan awal minggu ini bahwa pihaknya "menentang keputusan yang dibuat oleh Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Share:

Artikel Terkini