DANA dan Bukalapak Dukung Acara "Generator 2.0" yang Memotivasi Anak Muda DANA dan Bukalapak Dukung Acara "Generator 2.0" yang Memotivasi Anak Muda ~ Teknogav.com

DANA dan Bukalapak Dukung Acara "Generator 2.0" yang Memotivasi Anak Muda

Teknogav.com, Jakarta - DANA dan Bukalapak mendukung konferensi “Generator 2.0” yang diselenggarakan The Light Indonesia untuk memotivasi anak muda. Konferensi ini digelar bagi anak-anak SMA se-jabodetabek dan mengusung tema Anak Muda 4.0. Vincent Iswara selaku CEO DANA turut serta menjadi pembicara tamu. Dua narasumber lainnya adalah Faldo Maldini dan Tsamara Amany, dua politisi muda dari kubu yang berbeda.

The Light Indonesia adalah komunitas anak muda Jakarta yang didirikan Novel Leonardo dengan visi “generosity can beat poverty”. Komunitas ini bertujuan untuk memfasilitasi anak muda dengan motivasi. Acara Generator 2.0 merupakan lanjutan dari Generator 1.0 yang digelar pada 2018. Sub-tema pada ajang kali ini mencakup kesehatan mental bagi anak muda, e-sport dan youth, desain dan konten kreatif, anak muda dan teknologi, serta education 4.0.

Ajang ini dibuka dengan stand up comedy oleh Pandji Pragiwaksono yang berperan juga sebagai moderator mini-talk. Pada mini-talk, ketiga narasumber dimintai opini mengenai kontribusi mereka bagi Indonesia dan cara anak muda berkontribusi dengan potensi masing-masing. Awalnya ketiga narasumber menceritakan hal-hal yang memotivasi mereka untuk memilih karir yang kini dijalani.

Faldo Maldini, Vincet Iswara, Tsmara Amany, Panji Pragiwaksono
Mini Talk Generator 2.0, dari kiri ke kanan: Faldo Maldini, Vincet Iswara, Tsmara Amany, Panji Pragiwaksono
Vincent Iswara memiliki latar pendidikan engineer dan master bisnis yang diambilnya di Amerika Serikat dan Jepang. Berbekal pengetahuan di kedua bidang tersebut, beliau pun membangun bisnis yang inovatif berbasis teknologi, di mana dia memang kompeten. Sekembalinya Vincent ke Indonesia memang sempat kecewa karena menghadapi kondisi yang berbeda dengan di dua negara tempat dia menimba ilmu. Tetapi kemudian justru berpikir untuk bisa mengubah kondisi agar menjadi lebih baik.

“Indonesia adalah negara yang pentuh potensi, kekayaan alamnya begitu produktif, tetapi sebagian masyarakatnya miskin. Saya berusaha mengubah menjadi lebih baik dengan apa yang saya suka, yaitu teknologi yang inovatif. Jadi setiap perusahaan yang saya dirikan selalu berkaitan dengan teknologi,” ucap Vincent.

Sekitar akhir tahun 2001 Vincent mendirikan Technology Center di Ratu Plaza, yang bekerja sama dengan Intel, Microsoft, Adobe, Bhinneka dan lain-lain. Konsep tersebut kini dikenal sebagai co-working space, orang bisa menyewa tempat sebagian dan didukung dengan jaringan internet yang cukup cepat. Bagi Vincent, ini merupakan kontribusi bagi Indonesia untuk memperkenalkan teknologi broadband agar produktivitas tinggi.

Saat usaha tersebut surut, maka kerja sama dengan penyedia layanan internet pun dikemas ulang dengan mendirikan Polaris. Polaris melanjutkan kerja sama dengan CBN sebagai penyedia layanan internet, untuk menyediakan koneksi internet dengan Wi-Fi di gedung-gedung. Sebelum DANA lahir, Vincent pun mengaku telah berkecimpung membangun Fintech di bawah bendera Indomog pada tahun 2008. DANA memiliki semangat untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik dengan menghadirkan dompet digital open platform.
Faldo Maldini dan Vincent Iswara
“Intinya anak muda indonesia jangan berhenti dalam mengoptimalkan kompetensi di bidang yang dikuasai agar bisa berkontribusi bagi Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu Faldo Maldini terjun di bidang politik karena merasa ingin berkontribusi untuk menjembatani kebutuhan masyarakat ke elit politik. Contohhnya adalah dari pengusaha ke pembuat kebijakan agar tetap dapat leluasa menjalankan bisnis mereka.

“Kontribusi saya pada digital ecosystem adalah membuat vlog yang menceritakan kehidupan bangsa. Saya berusaha membuat perubahan yang dibuat Vincent dalam politik, yaitu menjadikan Faldo Maldini sebagai produk di media sosial. Jadi saya mendukung dengan kebijakan,” ucap Faldo Maldini.
Tsmara Amany dan Pandji Pragiwaksono
 Tsamara Amany sempat memiliki banyak cita-cita, dan pernah berkeinginan mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara akibat terpengaruh film spy. Kontribusi awalnya dilakukan dengan magang di dinas pelayanan publik karena ingin melayani. Kini setelah terjun di dunia politik, ingin dapat terus menyampaikan aspirasi masyarakat kalangan bawah yang tak tahu cara menyampaikan aspirasi.

Acara Generator 2.0 berlangsung pada Sabtu, 6 Juli 2019 sampai pukul 7 malam. Isi acara mencakup workshop, sub-conference dengan fasilitator organisasi non pemerintah (NGO), industri kreatif, komunitas sosial dan start-up. Selain itu ada juga bazaar, dance, penampilan live music dan pameran booth. Bertepatan dengan liburan akhir semester, lebih dari 300 peserta menghadiri acara ini.

The Light Indonesia berharap Generator dapat menggerakkan anak-anak SMA agar memiliki semangat muda yang berdampak untuk diri sendiri dan sekitar.
Share:

Artikel Terkini