Pada umumnya CIO dapat menghabiskan hampir 90% anggaran teknologi informasi (TI) dalam penyusunan anggaran. Sementara alokasi untuk teknologi baru dan inovasi baru untuk menghasilkan daya saing dan pertumbuhan hanya 10%. Pengalokasian anggaran tersebut bisa digeser dengan mengalihkan 40% anggaran untuk inovasi, tetapi langkah ini hanya bisa dicapai dengan menentukan pilihan.
Pilihan tersebut tentu saja tidak mengandalkan roadmap vendor yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan biaya pengkinian dan migrasi yang tak dibutuhkan. Berikut ini adalah pilihan-pilihan yang bisa diambil CIO untuk memperoleh ROI yang besar.
- Tingkatkan kendali strategi TI dengan memilih roadmap berbasis bisnis yang dirancang untuk mencapai tujuan bisnis, bukan tujuan vendor.
- Fokus pada inovasi untuk menunjang bisnis mampu bersaing dan tumbuh. Tanamkan investasi pada hasil kerja yang meningkatkan pendapatan, menghemat biaya dan mampu merebut pangsa pasar pesaing. Penggantian sistem ERP lama dengan yang baru tak selalu dapat mencapai hal-hal tersebut, bahkan sebaiknya perusahaan mempertahankan sistem ERP. Tentu saja hal tersebut dilakukan dengan berinovasi sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan dan penggunaan. Langkah ini dapat dilakukan menggunakan solusi baru dari pemimpin-pemimpin pasar baru di bidang pernagkat lunak.
- Memodernisasi aplikasi inti perusahaan yang sudah ada, misalnya ERP untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dan memungkinkan TI lebih cepat menggantinya. Penghapusan anggaran biaya pengkinian dan migrasi tersebut memungkinkan pengalihan anggaran TI tersebut untuk menciptakan inovasi.
- Perkecil utang teknis dengan memanfaatkan aplikasi dan model pengiriman berbasis awan yang telah mulai berinovasi pada aplikasi inti seperti ERP.
Sebastian Grady adalah pakar industri perangkat lunak untuk perusahaan yang berpengalaman 27 tahun. Beliau pernah memimpin beberapa perusahaan penyedia perangkat lunak perusahaan taraf dunia dan sukses mengembangkan sejumlah startup teknologi dengan pertumbuhan tinggi. Startup tersebut pun menjadi usaha kecil yang mencetak keuntungan. Sebelum bergabung dengan Rimini Street, beliau menjabat sebagai presiden merangkap COO Altus Corporation dan COO Saba Software.