Rajin Backup dan Gunakan Security, Tips Jitu Kaspersky Hadapi Ransomware Rajin Backup dan Gunakan Security, Tips Jitu Kaspersky Hadapi Ransomware ~ Teknogav.com

Rajin Backup dan Gunakan Security, Tips Jitu Kaspersky Hadapi Ransomware


Teknogav.com - Pada acara webinar yang digelar Kaspersky 2 September 2020, dipaparkan bahwa banyak perusahaan yang menjadi sasaran serangan ransomware di Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya protokol dan infrastruktur keamanan bagi segala bentuk bisnis agar tak menjadi korban ancaman ini.

“Pada Mei 2017, serangan Wannacry pertama kali terdeteksi dan meresahkan banyak perusahaan dan instansi. Serangan tersebut bahkan sampai membuat Menteri Komunikasi dan Informatika saat itu, yaitu Rudiantara turun tangan. Nah, selang tiga tahun berselang, baik dunia maupun Indonesia masih menghadapi tantangan ancaman ransomware, bahkan di saat pandemi melanda. Penerapan kerja dari rumah memperluas paparan serangan dan meningkatkan jelas yang bisa dieksploitasi penjahat siber. Kini merupakan waktu terbaik bagi perusahaan dan organisasi mengevaluasi kesiapan menghindari dan menghadapi ransomware,” ucap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia.
Jenis-jenis Ransomware Paling Populer

Belum lama ini Garmin sempat menjadi korban dari serangan ransomware WastedLocker. Pada umumnya para pelaku kejahatan siber akan meminta uang tebusan untuk memulihkan sistem dan data para perusahaan tersebut. Kaspersky menyarankan agar jangan pernah mau bernegosiasi dengan para pelaku kejahatan siber. Sebanyak 20% perusahaan yang melakukan pembayaran tebusan tetap tidak dapat memperoleh file yang sudah diserang ransomware. Dony menegaskan bahwa jangan pernah mau bernegosiasi dengan penjahat siber, karena dana tersebut akan digunakan untuk bisa terus melancarkan aksinya.

Tips Pencegahan dari Serangan Ransomware

Nah, Kaspersky menyarankan sebaiknya melakukan tindak pencegahan dengan melakukan back up. Ini merupakan langkah paling penting, karena jika terkena serangan, tetap memiliki data tanpa harus memenuhi permintaan pelaku pencegahan siber. Back up merupakan langkah paling penting dan jitu, jadi sebaiknya rutin dilakukan agar jika terjadi sesuatu mudah untuk memulihkan data. Simpan backup tersebut di tempat yang berbeda, seperti di drive fisik yang terisolasi dan juga di cloud.

Selain back up, sebaiknya perusahaan juga melatih karyawan agar lebih waspada dan tidak sembarang membuka kiriman tautan. Beri mereka edukasi agar mengikuti aturan keamanan siber guna menghindari insiden ransomware. Kaspersky juga menyediakan kursus pelatihan khusus di Kaspersky Automated Security Awareness Platform.

Jangan lupa juga untuk melakukan pembaruan perangkat lunak secara rutin, hal ini untuk mencegah kerentanan atau membuka celah. Pastikan juga memiliki solusi keamanan, salah satunya adalah Kaspersky Anti-Ransomware Tool yang tersedia secara gratis.

“Kebiasaan dasar seperti mencadangkan data, menggunakan perangkat lunak resmi, menerapkan solusi keamanan yang kuat menjadi langkah sederhana. Langkah-langkah ini dapat sangat membantu mencegah serangan ransomware,” lajut Dony.

Perusahaan dan organisasi di Asia Tenggara perlu meningkatkan keamanan demi menghindari jatuhnya korban dan ancaman ransomware. Interpol bahkan menyoroti ancaman siber yang terjadi di Asia Tenggara.

Tips Mengatasi Serangan Ransomware

Jika suda telanjur terkena serangan ransomware, segera unblock komputer. Kembalikan file yang terkena serangan dengan dekriptor. Alat dekripsi dapat ditemukan di nomoreransom.org dan https://noransom.kaspersky.com secara gratis dan diperbarui setiap saat, serta tersedia dalam beberapa bahasa. Jika tak bisa juga maka bisa menghubungi pakar di bidang tersebut.

Laporkan juga insiden serangan yang dialami kepada penegak hukum setempat. Kemudian lakukan investigasi pada serangan tersebut dan usahakan menggunakan solusi keamanan yang lebih baik.

Serangan Ransomware di Asia Tenggara

Selama semester pertama tahun 2020, Kaspersky berhasil mendeteksi dan memblokir 831.105 sampel ransomware. Dari jumlah tersebut, sejumlah 298.892 terdeteksi dan diblokir di Indonesia. Sasaran serangan ransomware di Indonesia mencakup perusahaan (lebih dari 49%), pengguna individu (39,94%) dan UKM (2,13%).
Negara
Semester 1 2020
Semester 1 2019
Vietnam
385,316
1,106,646
Indonesia
298,892
967,372
Thailand
85,384
186,693
Malaysia
38,448
152,054
Filipina
22,268
37,331
Singapura
797
4,687
Asia Tenggara
831,105
2,454,783

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, maka serangan ransomware di Indonesia mengalami penurunan 69%. Kendati terjadi penurunan, namun perlu disoroti bahwa perusahaan di Indonesia merupakan sasaran utama dari ancaman tersebut. Ransomware menjadi tantangan besar walau masih menggunakan jurus kuno seperti email phishing dan website yang terinfeksi program berbahaya. Atau hanya karena membuka celah dengan tak memperbarui perangkat lunak.

Pada tahuhn 2019, rata-rata organisasi mengalami kerugian USD1,46 juta akibat ransomware. Kerugian tersebut termasuk biaya down time, denda dan kerusakan reputasi. Informasi lebih lanjut mengenai ransomware yang ditemukan Kaspersky dapat dilihat di tautan ini.Penemuan lainnya tentang ancaman ransomware yang ditemukan oleh para ahli Kaspersky tersedia di tautan ini.
Share:

Artikel Terkini