ITB Taklukkan Juara Bertahan Universiti Malaya pada Huawei ICT Competition ITB Taklukkan Juara Bertahan Universiti Malaya pada Huawei ICT Competition ~ Teknogav.com

ITB Taklukkan Juara Bertahan Universiti Malaya pada Huawei ICT Competition

Teknogav.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mencetak prestasi untuk Indonesia di Huawei ICT Competition 2019-2020 tingkat Asia Pasifik. Dua gelar berhasil diraih sekaligus, yaitu kategori Cloud dan Network. Pada kategori Network, ITB mengalahkan juara bertahan, Universiti Malaya yang dipaksa turun ke peringkat kedua. Sementara Nanyang Polytechnics (NYP) menduduki posisi ketiga. Keberhasilan ITB menjadi juara ini memberikannya tiket untuk melaju ke babak final Huawei ICT Competition tingkat dunia di Shenzhen, Tiongkok.

“Kami berharap prestasi ITB di tingkat Asia Pasifik tidak hanya berlanjut di final Huawei ICT Competition tingkat dunia. Harapannya prestasi ITB mampu mendorong menguatnya sinergi industri dan dunia pendidikan tinggi dalam mengembangkan SDM TIK berkompetensi global. Mereka adalah potensi masa depan yang harus didukung pengembangannya sehingga mampu menjawab kebutuhan industri di era digital. Selamat untuk ITB,” ucap Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia. 

Huawei juga berharap ITB dapat turut serta mewujudkan visi bangsa menjadi negara maju dan menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Prestasi ITB di bidang teknologi network dan cloud juga diapresiasi Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Rektor ITB.

Baca juga: Huawei ICT Competition 2023 Asia Pasifik Berperan dalam Pengembangan Talenta

para peserta Huawei ICT Competition 2019-2020

“Keberhasilan ini kami harap makin memacu semangat seluruh civitas akademika, terutama para mahasiswa. Semoga mereka tidak kenal menyerah dalam mempelajari dan menguasai teknologi-teknologi terkini yang menjadi fondasi penting lahirnya beragam inovasi solusi TIK. ITB sangat mengapresiasi komitmen Huawei dalam membangun kolaborasi dengan dunia pendidikan tinggi melalui program ini. Kolaborasi ini sangat dibutuhkan dunia pendidikan Indonesia dalam menjawab tingginya kebutuhan industri akan SDM TIK berkompetensi tinggi,” ucap Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.

Tujuan Huawei ICT Competition adalah untuk mengembangkan platform yang mendukung pendidikan di bidang TIK. Dukungan ini ditujukan bagi lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan tinggi, mitra-mitra pelatihan, perusahaan-peruhsaan dan pelajar. Huawei ICT Competition juga memandu para peserta dalam mengembangkan karir di masa depan.
 
“Kami berkomitmen untuk terus beripaya serius mengembangkan ekosistem SDM berkualitas di bidang TIK bersama dengan mitra, pelanggan dan masyarakat terkait. Sinergi kami lakukan untuk mencetak SDM di bidang TIK dengan kemampuan dan kompetensi tinggi yang siap diandalkan kontribusinya,” ucap Tony Cao, President Huawei Asia Pacific Enterprise Business Group.

Pemenang Huawei ICT Competition

Pada Huawei ICT Competition wilayah Asia Pasifik tahun ini, jumlah peserta adalah 4.051 dari 65 perguruan tinggi. Kampus-kampus tersebut di bawah naungan program ICT Academy di enam negara, yaitu Filipina, India, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Tema kompetisi tersebut adalah “Connection, Glory, Future” dan mempertandingan dua bidang teknologi, yaitu network dan cloud. Ketiga pemenang di tingkat Asia Pasifik akan kembali berlaga di babak final yang diselenggarakan di bulan November.

tim ITB di Huawei ICT Competition 2019-2020
Kemenangan ITB ini disambut penuh makna oleh Afif Tri Farhan, salah seorang anggota tim Network ITB. Dia menghaturkan rasa terima kasihnya kepada Huawei sebagai penyelenggara kompetisi. Baginya kompetisi tersebut tak hanya sekadar menang atau kalah, tetapi cara untuk membangun semangat pantang menyerah di situasi yang sulit.

“Kompetisi ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kompetensi mahasiswa. Mahasiswa termotivasi untuk terus belajar memahami beragam teknologi-teknologi penting seperti komputasi awan, storage, kecerdasan artifisial atau AI dan berbagai layanan,” ucap Abdul Latif, pembina Tim Cloud ITB.

Huawei ICT Academy
adalah program kolaborasi industri dan pendidikan yang bertujuan meningkatkan sertifikasi teknologi industri TIK. Sertifikasi ini dilakukan untuk mendidik dan mengembangkan mahasiswanya menjadi SDM yang memenuhi kebutuhan industri di era digital. Huawei berencana mengembangkan setidaknya 200 ribu profesional di bidang TIK di kawasan Asia Pasifik pada 5 tahun mendatang. Rencana ini berusaha diwujudkan melalui Huawei ICT Academy dan berbagai program lainnya.

Share:

Artikel Terkini