Studi Automasi Kofax Ungkap Kunci Keberhasilan Transformasi Digital Studi Automasi Kofax Ungkap Kunci Keberhasilan Transformasi Digital ~ Teknogav.com

Studi Automasi Kofax Ungkap Kunci Keberhasilan Transformasi Digital


Teknogav.com - Kofax baru-baru ini menerbitkan hasil penelitian Kofax 2020 Intelligent Automation Benchmark Study bagian kedua yang disusun Forrester Consulting. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa organisasi-organisasi yang menggunakan platform automasi pintar low-code sangat berhasil mentransformasi digital alur kerja bisnis mereka. Transformasi tersebut dilakukan pada yang paling berharga.

Pada April 2020, perusahaan menerbitkan Kofax Intelligent Automation Benchmark Study bagian pertama. Hasil studi tersebut menunjukkan kemajuan yang berhasil dicapai perusahaan dalam melakukan automasi alur kerja kunci. Demikian juga pilihan kuat mereka terhadap platform vendor tunggal untuk memberikan automasi dari hulu ke hilir. Laporan baru tersebut mengkaji persyaratan khusus pada platform automasi dari perspektif TI. Kajian tersebut juga dilakukan dari sudut pandang pengguna bisnis yang makin memicu dan menerapkan strategi-strategi automasi.

”Organisasi-organisasi bergeser cepat ke budaya digital-first untuk bersiap memasuki kenormalan baru. Perusahaan-perusahaan meningkatkan investasi pada strategi-strategi digital-first untuk memicu pertumbuhan, efisiensi dan ketahanan dengan meningkatkan pemahaman digital para karyawan. Mereka juga berinvestasi pada platform automasi pintar terintegrasi yang dibangun untuk para profesional dan citizen developer,” ucap Chris Huff, Chief Strategy Officer di Kofax.

Kolaborasi antara lini bisnis dan para pemimpin TI bisa dipercepat dan difasilitasi menggunakan platform low-code terintegrasi. Hal ini seiring dengan kerja sama mereka mentransformasi alur kerja bisnis yang kompleks dan sangat bernilai. Transformasi digital tersebut akan membuat perusahaan saling terhubung sehingga meningkatkan kelincahan.


Kofax 2020 Intelligent Automation Benchmark Study

Studi Kofax 2020 Intelligent Automation Benchmark dilakukan pada bulan Januari. Survei pada studi tersebut dilakukan terhadap 450 pengambil keputusan AI dan automasi dan 450 kontributor individual di beberapa negara. Negara-negara tersebut mencakup Amerika Utara, Australia, Hong Kong, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Singapura, dan Swedia.

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tuntutan para manajer lini bisnis pada fungsionalitas untuk mengefisienkan kerja. Sebanyak 67% responden mengatakan bahwa platform harus menghasilkan pengurangan beban kerja. Dan sebesar 70% responden meninginkan peningkatan efisiensi. Demi mencapai hasil-hasil tersebut, manajer lini binis mencari karakteristik khusus pada platform automasi pintar mereka, yaitu:
  • Integrasi yang kuat dengan teknologi saat ini (74%)
  • Platform yang mudah dipelajari (73%)
  • Platform yang mudah digunakan (71%)

“Laporan benchmark terkini kami melaporkan pentingnya kebutuhan organisasi-organisasi untuk menyertakan kebutuhan developer profesional TI dan citizen developer pengguna bisnis ketika mengidentifikasi, memilih dan mengimplementasikan platform automasi pintar untuk transformasi alur kerja digital,” lanjut Chris Huff.

Para responden survei mengharapkan manfaat tambahan dengan memilih platform automasi yang lebih intuitif. Platform tersebut adalah yang berkemampuan mengakomodasi manajer lini bisnis dan TI, serta citizen developer yang mencakup:
  • Peningkatan produktivitas karyawan (52%)
  • Peningkatan pengalaman konsumen (49%)
  • Peningkatan efisiensi operasional (45%)

Laporan studi Kofax tersebut memberikan wawasan mengenai kondisi saat ini dari automasi perusahaan.
Share:

Artikel Terkini