Eugene Kaspersky Tanggapi Tudingan BSI mengenai Risiko Keamanan Produknya Eugene Kaspersky Tanggapi Tudingan BSI mengenai Risiko Keamanan Produknya ~ Teknogav.com

Eugene Kaspersky Tanggapi Tudingan BSI mengenai Risiko Keamanan Produknya

Teknogav.com – Baru-baru ini Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi/Bundesamt für Sicherheit in der Informationstechnik (BSI) mengeluarkan peringatan mengenai penggunaan produk-produk Kaspersky. Eugene Kaspersky selaku CEO Kaspersky pun menyampaikan surat terbuka mengenai dikeluarkannya peringatan tersebut. Menurutnya keputusan BSI dibuat hanya berdasarkan politik karena tidak ada bukti objektif mengenai potensi risiko keamanan pada produk-produk Kaspersky.

Pada awal suratnya, Eugene Kaspersky mengungkapkan betapa perang yang terjadi di Ukraina sejak Feberuari 2022 telah mempengaruhi dunia secara dramatis. Hubungan kemitraan dan ikatan antara Ukraina, Rusia, Eropa dan seluruh dunia menjadi terpecah. Kaspersky yang bergerak di bisnis keamanan siber pun mengalami dampaknya ketika BSI menuding produk-produk dan solusi-solusi Kaspersky memiliki risiko keamanan.

Baca juga: Forum Kebijakan Online APAC Bahas Penguatan Ketahanan Rantai Pasok TIK

Menurut Eugene Kaspersky, tak ada bukti penggunaan atau penyalahgunaan Kaspersky untuk tujuan berbahaya selama Kaspersky beroperasi 25 tahun ini. Baginya niai-nilai yang diusung Kaspersky sama dengan BSI dan badan industri Eropa lain, yaitu mengadvokasi objektivitas, transparansi dan kompetensi teknis. Kaspersky merupakan mitra lama dan kontributir BSI dan industri keamanan siber Jerman. Ajakan pengauditan mendalam terhadap kode sumber, pembaruan, arsitektur dan proses di Pusat Transparansi Kaspersky di Eropa telah disampaikan terus-menerus. Kendati demikian, hal tersebut tak pernah ditanggapi BSI. 

Peringatan yang dikeluarkan BSI memungkiri fakta bahwa Kaspersky telah mengeluarkan jutaan euro untuk merelokasi data ancaman pelanggan Eropa ke Swiss. Upaya tersebut merupakan bagian dari insiatif Transparansi Global Kaspersky yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Eugene Kaspersky dalam surat terbukanya menilai bahwa keputusan BSI tersebut merupakan serangan yang tak beralasan dan tak adil terhadap perusahaannya. Ketidakadilan tersebut terutama terhadap karyawan Kaspersky di Jerman dan Eropa.

Baca juga: APAC Online Policy Forum Bahas Strategi Keamanan Siber

Dua minggu sebelumnya, Kaspersky sempat dinobatkan sebagai penyedia kemanan terbaik oleh AV-Test, Institut Keamanan TI Jerman yang independen. Jadi peringatan BSI tersebut pun dianggap menyerang basis konsumen di Jerman yang mempercayai Kaspersky. Ini juga dianggap sebagai serangan terhadap pekerjaan ribuan profesional keamanan TI Jerman dan mahasiswa ilmu komputer yang telah dilatih Kaspersky. Demikian juga dengan puluhan ribu bisnis Jerman dan Eropa yang telah dilindungi dari berbagai serangan siber.

Keputusan BSI dianggap Eugene Kaspersky merusak reputasi dan bisnisnya. Jerman dan Eropa tak lantas lebih aman dengan tidak memiliki Kaspersky di Jerman. BSI justru menyarankan pengguna di Jerman untuk segera menghapus antivirus yang menurut AV-Test menjamin perlindungan 100% dari ransomware. Jika tak menggunakan solusi Kaspersky, maka pelanggan tak lagi diberitahu mengenai kerentanan kritis pada perangkat lunak dan perangkat keras mereka. Ini berarti industri tak lagi mendapat informasi dari Kaspersky ICS-CERT. Kondisi ini dapat menyebabkan industri otomotif Jerman yang besar tak menyadari adanya celah yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan siber.

Baca juga: Kaspersky Paparkan Peningkatan Serangan Siber pada Sistem Kontrol Industri

Pada suratnya Eugene Kaspersky juga menyampaikan terima kasih kepada regulator Eropa dan pakar industri yang melakukan pendekatan lebih adil. Pendekatan tersebut dengan meminta analisis teknis tambahan dan pengawasan solusi keamanan dan rantai pasok TI. Eugene Kaspersky menegaskan komitmennya untuk menyediakan semua informasi dan kerjas sama yang dibutuhkan dari Kaspersky dalam proses tersebut. Menurutnya perang yang terjadi di Ukraina hanya bisa diakhiri melalui diplomasi dan berharap untuk menghentikan permusuhan, serta melanjutkan dialog.

Share:

Artikel Terkini