Huawei Raih Penghargaan K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan Huawei Raih Penghargaan K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan ~ Teknogav.com

Huawei Raih Penghargaan K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan

Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan

Teknogav.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia memberikan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada Huawei. Penghargaan ini mengukuhkan posisi Huawei sebagai perusahaan yang terdepan dalam penerpan aspek keselamatan kerja di Indonesia. Huawei menjadi perusahaan global penyedia solusi TIK pertama yang mendapat penghargaan zero accident (Kecelakaan Nihil) dari Kemnaker 9 tahun berturut-turut.

Selain itu, Huawei juga mendapat pernghargaan tertinggi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Kedua penghargaan Kemnaker tersebut merupakan pengakuan pemerintah atas komitmen dan konsistensi Huawei dalam menghadirkan ruang kerja yang aman dan sehat.

Baca juga: Huawei Indonesia Raih Zero-Accident Award selama Delapan Tahun Berturut-turut 

Serah terima penghargaan Kecelakaan Nihil dilakukan Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan dan Lai Chaosen, Vice president, Delivery & Service, Huawei Indonesia. Selama periode 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2022, Huawei berhasil menyelesaikan total 19.412.620 jam kerja. Tidak ada satu kecelakaan atau infeksi yang terjadi di lingkungan kerja Huawei selama periode tersebut.

Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan dan Lai Chaosen, Vice president, Delivery & Service, Huawei Indonesia

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Pemerintah khususnya Kementerian Ketenagakerjaan dalam mengampanyekan K3. Upaya ini dilakukan dengan memberikan apresiasi berupa Pemberian Penghargaan K3 kepada pihak-pihak yang telah berhasil menerapkan K3. Sudah beberapa tahun upaya ini memperlihatkan hasil, di mana jumlah perusahaan yang mempertahankan nihil kecelakaan setiap tahun mengalami peningkatan,” ucap Ida Fauziyah. 

Baca juga: Huawei Indonesia Hat Trick Raih Zero Accident Award 2019 

Solidnya tim K3 Huawei dalam pengelolaan norma keselamatan kerja berbasis TIK perlu diapreasiasi. Pengelolaan norma keselamtan kerja ini melibatkan kecerdasan buatan (AI) di seluruh proyek yang ditangani di Indonesia secara real-time. AI tersebut bisa melacak, mengumpulkan dan menampilkan jutaan data mengenai kesehatan dan keselamatan tempat kerja.

Pemantauan data didukung aplikasi seluler, pelindung kepala pintar, pendeteksi lokasi pintar dan perangkat-perangkat digital lain yang membekali para pekerja Huawei. AI mendeteksi ketidakpatuhan dan akan mengirimkan peringatan dini ke pusat pemantauan.

Baca juga: Huawei Dinobatkan HR Asia sebagai Tempat Kerja Terbaik di Asia

"Huawei merasa terhormat menerima penghargaan terbaik dalam hal penerapan aspek keselamatan kerja dan kesehatan dari pemerintah. Penghargaan ini makin memperkuat tekad Huawei untuk terus bekerja keras melindungi sumber daya manusia sebagai aset perusahaan yang paling berharga,” ucap Lai Chaosen.

Selain keselamatan kerja, Huawei juga menjadi perusahaan TIK global pertama yang mendapatkan penghargaan tertinggi kategori platinum untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker. Huawei berhasil melewati proses audit ketat dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta. Hasilnya, Huawei mampu memenuhi 13 indikator audit persyaratan dan mendapatkan nilai memuaskan.  

Apresiasi kepada seluruh pekerja Huawei atas komitmen, upaya keras dan kerja sama dalam meraih prestasi tersebut pun disampaikan Lai Chaosen.

“Tanpa upaya keras rekan-rekan kami di Huawei prestasi ini sulit tercapai. Inovasi dan solusi teknologi yang Huawei kembangkan telah diimplementasikan dengan baik di internal kami. Hal ini menjadi modal kami untuk terus berkarya seiring peningkatan kebutuhan solusi TIK di Tanah Air,” ucap Lai Chaosen.

Share:

Artikel Terkini