
Teknogav.com – NVIDIA menyelenggarakan kegiatan bertajuk Back to School di Universitas Bina Nusantara (BINUS), Jakarta. Kegiatan tersebut mencakup demo, pemaparan solusi inovatif berbasis AI yang dikembangkan mahasiswa, dan diskusi bersama bersama dosen dan tech entrepreneur. Para civitas akademika dapat memanfaatkan Akal Imitasi (AI) yang ditenagai GPU untuk mempercepat proses belajar mengajar dan mengembangkan inovasi.
“Semua sekolah teknik terbesar merekomendasikan untuk menggunakan GPU, masalahnya mayoritas masih pakai peranti non-GPU untuk pelajar STEM. NVIDIA selama dua tahun belakangan mengunjungi kampus-kampus karena mahasiswa akan menjadi inovator ke depan. Kabar baiknya, solusi bagi mahasiswa sudah ada, yaitu NVIDIA RTX 50 Series yang memiliki spesialisasi untuk AI yang dikembangkan untuk developer dan aplikasi AI. GPU tidak hanya andal untuk main game, tetapi juga untuk menciptakan dan berinovasi. NVIDIA RTX 50 Series cocok bagi pelajar Indonesia,” ucap Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead, NVIDIA Indonesia.
![]() |
| Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead, NVIDIA Indonesia |
Adrian juga mengungkapkan bahwa kini mayoritas penggunaan GPU dilakukan para kreator dan developer. Lebih dari 70% aplikasi sudah diakselerasi dengan GPU, NVIDIA menyajikan solusi dari sisi perangkat keras dan perangkat lunak. Laptop yang sudah didukung NVIDIA bagaikan memiliki mini AI factory. NVIDIA GeForce RTX 50 Series merupakan opsi terbaik bagi mahasiswa di bidang STEM untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca juga: NVIDIA Blackwell GeForce RTX 50 Series, Lebih Cepat, Hemat Memori
Ekosistem perangkat dan aplikasi NVIDIA juga mendukung kegiatan sehari-hari mahasiswa. Contohnya NVIDIA Broadcast yang biasa dimanfaatkan untuk livestreaming atau terhubung dengan Discord. Kualitas audio dan video yang lebih profesional didukung fitur seperti noise cancelling, virtual background dan eye contact. Main game juga lebih mulus dengan peningkatan frame rate yang disajikan NVIDIA DLSS 4 Technology, sehingga menyeimbangkan produktivitas dan hiburan.
Pada kegiatan di BINUS, tiga mahasiswa memaparkan proyek inovasi berbasis AI yang dikembangkan dengan dukungan NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series. Mereka adalah Derrick, Dio dan Marvel Martawidjaja. Derrick mengembangkan aplikasi untuk mengekstraksi data dokumen keuangan. GPU memungkinkan pemrosesan file PDF hanya dalam 22 detik, sedangkan dengan CPU membutuhkan waktu dua menit.
“Kecepatan eksperimen memberi ruang belajar yang lebih luas. Pengalaman semacam ini sangat berharga,” ucap Derrick.
![]() |
| Marvel Martawidjaja |
Dio membuat aplikasi untuk mengidentifikasi obyek yang bisa dimanfaatkan untuk keamanan sampai smart city. Dan Marvel mempermudah komunikasi dengan penyandang disabilitas melalui aplikasi AI generatif yang mengubah bahasa isyarat menjadi suara. Para mahasiswa tersebut menunjukkan kemampuan GPU RTX menunjang inovasi yang nyata.
Salah seorang dosen BINUS, yaitu Gregorius Nathanael Elwirehardja pun berbagi wawasan mengenasi strategi dalam mempersiapkan talenta digital di era AI. Nathanael menekankan pentingnya berkolaborasi dengan AI, bukan takut tergantikan. GPU yang digunakan dalam integrasi mata kuliah deep learning mempercepat pelatihan model. Demo yang dilakukuannya menunjukkan perbedaan kinerja yang mencolok. Analisis data komentar YouTube selesai dalam 17 detik dengan GPU, sedangkan CPU membutuhkan 22,8 detik.
![]() |
| Gregorius Nathanael Elwirehardja, dosen BINUS |
“GPU NVIDIA dirancang untuk komputasi paralel, membuat proses pembelajaran AI berlangsung jauh lebih cepat dan produktif,” ucap Nathanael.
Baca juga: Keandalan NVIDIA RTX Studio PC Dukung Kreativitas Kreator Tanpa Batas
Selain itu, tech entrepreneur yang merangkap aktor, Dennis Adhiswara membahas kebutuhan industri akan solusi berbasis AI. Menurutnya, teknologi NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series makin memampukan para inovator muda, termasuk mahasiswa-mahasiswi menghasilkan inovasi dan berkreativitas secara luas. Dennis menilai mahasiswa BINUS telah berada di jalur tepat. Menurutnya, kini startup dapat dibangun hanya dengan prompt tanpa harus mahir coding.
“AI membuat orang bisa punya lebih banyak waktu untuk keluarga dan hobi. Ketakutan akan tergantikan muncul dari mereka yang tidak mau memanfaatkan teknolog. Prototipe bisa dibuat dan diuji ke masyarakat jauh lebih cepat. Temukan masalah nyata di sekitar, dan ciptakan solusi yang menyentuh emosi pengguna,” ucap Dennis.
Salah satu contoh yang dipaparkan Dennis adalah pencarian masalah melalui reddit karena banyak yang mencari saran di situs tersebut. Jika ada banyak masalah yang sama, maka bisa dibuat solusinya. Salah satu contoh aplikasi adalah yang memberikan 10 kalimat untuk merayu cewek dengan memasukkan foto cewek tersebut. Kalimat rayuan tersebut tidak untuk langsung diterapkan, tetapi dapat dijadikan inspirasi. Aplikasi tersebut tidak menjual kalimat untuk merayu, tetapi menjual emosi, dan jualan dengan emosi itu bisa laku, Transaksi dari aplikasi tersebut sudah mencapai USD1 juta.
Laptop dengan NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series
Perwakilan HP Indonesia mengungkapkan bahwa Victus Gaming Laptop 15 merupakan laptop bagi gamer sekaligus kreator yang menyeimbangkan kinerja dan harga. Laptop dengan harga terjangkau tersebut cocok bagi pelajar dengan beban kerja tinggi dan kebutuhan kreatif.

Dinamisnya kebutuhan pasar yang berkembang pun berusaha dipenuhi Acer Indonesia dengan serangkaian laptop yang didukung NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series.
”Acer memperkenalkan Nitro 16S AI, Nitro V16S AI, Nitro V16S, dan Helios Neo 16S AI, varian terbaru yang didukung oleh NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series. Seri laptop ramping ini hadir dengan ketebalan kurang dari 19,9 mm, menawarkan frame rate tinggi bagi gamer, multitasking yang mulus untuk pelajar, serta rendering cepat bagi kreator konten, semuanya dalam satu perangkat yang bertenaga,” ucap Theresia Hanydawati, Head of Consumer Product Acer Indonesia.
Keseimbangan antara kinerja dan nilai juga dihadirkan oleh Lenovo LOQ yang didukung GPU NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series.
“Dengan Lenovo Legion, kami memberdayakan pelajar, kreator, dan profesional modern untuk mendominasi game dan mempercepat beban kerja berat demi mencapai potensi terbaik mereka,” ucap Santi Nainggolan, Consumer Lead Lenovo Indonesia.
Hal senada disampaikan Angel Hsieh, Lead Country Product Manager of ASUS Indonesia mengenai laptop ASUS ROG GeForce RTX™ 50 Series.
Baca juga: Inovasi Jajaran Perangkat Gaming ASUS ROG Diperkuat RTX 50 Series
“Laptop ASUS ROG GeForce RTX™ 50 Series memberdayakan pelajar yang berani mencipta, menulis kode, dan bermain game. Dengan produktivitas bertenaga AI, pembuatan konten mutakhir, dan performa gaming tanpa kompromi, laptop inovatif dan bertenaga ini adalah pendamping terbaik bagi pelajar yang ingin melampaui batas kelas dan menatap masa depan,” ucap Angel.
Berikut ini adalah promo Back to School jajaran laptop dengan NVIDIA GeForce RTX 50 Series:
- HP Victus Gaming 15, GeForce RTX 5060, Rp. 19.899.000
- ACER NITRO V 15 ANV15, GeForce RTX 5050, Rp. 17.529.000
- LENOVO LEGION PRO 5i, GeForce RTX 5070, Rp. 34.732.999
- ASUS TUF Gaming F16, GeForce RTX 5060, Rp. 24.499.000
Keandalan NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series
Kekuatan AI masif dan fidelitas grafis terkini dipadukan laptop dan desktop NVIDIA GeForce RTX™ 50 Series sehingga mentransformasi kehidupan pelajar. Perangkat yang didukung GPU tersebut mempercepat studi dengan aplikasi seperti CAD dan BIM di arsitektur, serta data science berbasis Python. Rendering 3D real-time, simulasi dan wawasan bertenaga AI bisa dilakukan dengan cepat.
Pengalaman gaming didukung Ray tracing yang menyajikan realisme, NVIDIA Reflex yang memangkas latensi dan DLSS 4 yang meningkatkan frame rate. Proses penyuntingan yang didukung NVIDIA Studio dan GPU RTX™ 50 Series dapat menyajikan pemutaran lancar dan rendering cepat. Penerapan efek profesional juga bisa dilakukan dengan satu klik berkat dukungan alat bertenaga AI di Studio Suite.
Fitur NVIDIA Broadcast memungkinkan livestream, proyek kelompok dan panggilan video terasa lebih alami. Sementara itu, pencarian catatan, pengujian diri sendiri atau sketsa ide bisa menggunakan dukungan LLM dan SLM lokal melalui NVIDIA TensorRT™-LLM. Cukup dengan teks atau perintah suara, maka laptop dengan dukungan RTX dapat menanganinya secara aman dengan proses yang dilakukan offline.
Teknologi NVIDIA Max-Q dan memori GDDR7 pada laptop GeForce RTX™ 50 Series menyajikan kekuatan setara desktop dalam desain tipis. Kinerja tersebut dapat dihadirkan nyaris tanpa suara dengan daya tahan baterai panjang, sehingga memungkinkan belajar, berkreasi, dan bermain di mana-mana.
Peningkatan kinerja GeForce RTX™ 50 Series dapat dilihat dari peningkatan belajar 45x lebih cepat saat melakukan fine-tuning LLM lokal. Main game di judul-judul game modern bisa 15x lebih cepat, demikian juga generasi gambar berbasis AI yang 10x lebih cepat.
Demo eksperimen GPU dan presentasi proyek mahasiswa pada acara Back to School menunjukkan bahwa kampus juga berperan sebagai laboratorium inovasi. Mahasiswa BINUS membuktikan kemampuan menciptakan solusi AI yang relevan dan berdampak luas dengan dukungan teknologi NVIDIA. Kolaborasi NVIDIA dan BINUS merupakan contoh investasi industri di sektor pendidikan untuk melahirkan talenta digital yang bersaing di tingkat global. Kampus pun dapat dijadikan sebagai titik awal revolusi AI di Indonesia.









