Hasil Penelitian Mozilla Ungkap Fakta Tentang Keamanan Video Call Hasil Penelitian Mozilla Ungkap Fakta Tentang Keamanan Video Call ~ Teknogav.com

Hasil Penelitian Mozilla Ungkap Fakta Tentang Keamanan Video Call


Teknogav.com – Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan pada gaya hidup masyarakat, termasuk dalam cara menggunakan teknologi khususnya teknologi komunikasi. Voice over Internet Protocol (VoIP) dan panggilan video kini kian penting bagi gaya hidup masyarakat perkotaan. Panggilan video yang sebelumnya hanya gimmick kini merupakan alternatif terbaik untuk melaksanakan rapat, homeschooling, konsultasi kesehatan, dan mengobrol dengan teman. Perubahan gaya hidup ini membawa satu masalah baru yang sebelumnya belum ada yaitu keamanan dari aplikasi yang digunakan baik VoIP ataupun panggilan video.

Masyarakat Indonesia ternyata masih banyak yang kurang memperhatikan keamanan aplikasi panggilan video atau video call. Masalah keamanan ini memang perlu dipertanyakan, apakah data pribadi akan digunakan secara tak bertanggung jawab? Nah, Mozilla sebagai advokat internet sehat bekerjasama dengan Consumer International dan Internet Society mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Hasil kerja sama tersebut adalah dengan membentuk Lima Standar Keamanan Minimum (Five Minimum Security Standards).

Standar keamanan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi perangkat yang terhubung internet (IoT) memenuhi kebutuhan kemanan privasi penggunanya. Lima Standar Keamanan Minimum itu adalah enkripsi, pembaruan keamanan (Security Updates), persyaratan kata sandi yang kuat (Strong Passwords), pengelolaan kerentanan (Vulnerability Management), dan praktik-praktik terbaik untuk privasi data (Privacy Practices).

Para peneliti di Mozilla menelusuri 15 aplikasi menggunakan “Lima Standar Keamanan Minimum” untuk mendapatkan gambaran privasi dan keamanan saat ini. Hasilnya diketemukan 12 aplikasi yang memenuhi standar kemanan minimum Mozilla dan 3 produk yang gagal memenuhi standar. Keduabelas aplikasi yang memenuhi standar adalah Apple FaceTime, BlueJeans, Cisco WebEx, Facebook Messenger, Google Duo/Hangouts Meet, GoTo Meeting, Jitsi Meet, Microsoft Teams, Skype, Signal, WhatsApp, dan Zoom. Sementara 3 produk yang gagal adalah Discord, Doxy.me, dan Houseparty.

Selain temuan mengenai aplikasi yang memenuhi standar kemananam minimum Mozilla, terdapat temuan lainnya dari penelitian ini meliputi:

Persaingan ketat di ranah aplikasi panggilan video membuat penyedia layanan memprioritaskan keamanan dan terus meningkatkan layanannya

Berita tentang celah keamanan di aplikasi Zoom beberapa waktu yang lalu ditanggapi dengan serius dan cepat oleh Zoom. Hal ini terjadi karena adanya opsi aplikasi panggilan video lainnya di luar sana yang membuat Zoom takut kehilangan pangsa pasarnya. Hal yang sama terjadi ketika ada satu fitur yang disukai pengguna misalnya “one-click links” milik aplikasi Zoom dan Google Hangouts. Baru-baru ini Skype menambahkan fitur yang sama ke aplikasinya yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan di industri aplikasi panggilan video.

Setiap aplikasi tidak memiliki aspek keamanan yang sama pada enkripsi

Pada dasarnya ada dua enkripsi yang populer digunakan saat ini, “end-to-end” dan “client-to-server”. Enkripsi “end-to-end”, hanya memperbolehkan akses konten percakapan ke mereka yang menjadi bagian percakapan tersebut. Sedangkan pada “client-to-server”, data pada satu percakapan tidak dapat dibaca ketika data sedang bergerak dari pengirim ke server. Data hanya bisa dibaca ketika telah sampai di server perusahaan.Hal yang serupa diterapkan saat mengakses situs HTTPS di browser internet.

Ada perbedaan fitur antara aplikasi panggilan video untuk keperluan bisnis dengan untuk keperluan sehari-hari

FaceTime, Google DuoSignal,, dan Houseparty adalah aplikasi panggilan video yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Hal ini ditandai dengan kemudahan penggunaannya dan terdapat fitur-fitur informal di dalamnya, contohnya adalah “animoji” di aplikasi FaceTime. Sedangkan Zoom, BlueJeans, GoTo MeetingMicrosoft Teams, dan  Cisco WebEx, merupakan aplikasi panggilan video yang digunakan untuk keperluan bisnis. Aplikasi untuk keperluan bisnis biasanya memiliki fitur yang memungkinkan banyak beserta dapat bergabung dalam satu panggilan sekaligus.

Terdapat banyak risiko pada aplikasi panggilan video

Seperti banyaknya media sosial dewasa ini, ada kemungkinan seluruh data yang dimasukkan dapat dijual ke pihak ketiga. Hal ini merupakan suatu komoditi di mana preferensi dan hubungan berbagai variabel bisa membantu menentukan strategi pemasaran yang tepat. Variabel tersebut mencakup usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan banyak lainnya.

Sebenarnya sebagian besar aplikasi panggilan video menggunakan enkripsi yang tidak akan membocorkan isi percakapan. Kendati demikian data-data yang dimasukkan untuk menjadi member  atau log in tetap memiliki potensi untuk disalahgunakan.

Selanjutnya Mozilla menemukan hasil penelitian yang positif, yaitu 15 aplikasi yang ditelusuri memiliki fitur perekam bawaan (built-in). Hal ini memungkinkan peserta panggilan mengetahui jika sedang direkam. Selain itu, terdapat fitur untuk mengatur panggilan video, sehingga dapat mengurangi kejadian yang tak disengaja atau tidak bertanggung jawab.
Share:

Artikel Terkini