Huawei dan Asosiasi IoT Indonesia Bahas Keunggulan 5G dan Tantangannya Huawei dan Asosiasi IoT Indonesia Bahas Keunggulan 5G dan Tantangannya ~ Teknogav.com

Huawei dan Asosiasi IoT Indonesia Bahas Keunggulan 5G dan Tantangannya


Teknogav.comDatascrip e-Expo 2020 resmi dibuka sejak 7 September 2020, tak hanya booth, berbagai webinar pun mewarnai pameran virtual ini. Pada webinar bertajuk “5G is On, for Smart and Better Indonesia”, Datascrip menghadirkan narasumber dari Huawei dan Asosiai IoT Indonesia. Webinar tersebut membahas mengenai pentingnya teknologi 5G dalam kehidupan berikut dengan keunggulan dan tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.

Sylvia Lionggosari, Direktur PT. Datascrip
“Webinar ini menyediakan banyak pengetahuan mengenai Internet of Things dan jaringan 5G, serta kebijakan pemerintah yang tepat. Kami berharap acara ini dapat menginspirasi dan berguna pada kehidupan kita sehari-hari,” ucap Sylvia Lionggosari, Direktur PT. Datascrip.

Teknologi 5G mampu membantu kegiatan manusia sehari-hari menjadi lebih cepat dan efisien. Akses pada informasi melalui koneksi internet pun bisa dilakukan setiap saat di mana pun.
Lo Khing Seng, Huawei Consumer Business Group Director
"Mobile internet banyak mengubah kehidupan, terutama dunia digital yang sangat berubah. Semua orang bisa terkoneksi, sehingga makin banyak perusahaan yang melakukan transformasi digital. Perusahaan yang mengandalkan teknologi digital pun bermunculan seperti Gojak, Gran, dan juga pembayaran digital. Apalagi di masa pandemi COVID-19, di mana pembayaran digital menjadi pilihan demi menghindari penularan," ucap Lo Khing Seng, Huawei Consumer Business Group Director.
Tren digital di Indonesia dan Perbendaan antara teknologi 5G dengan 4G
Pada kesempatan tersebut Lo Khing Seng juga menjelaskan mengenai kelebihan konektivitas 5G dibandingkan 4G.  Latency koneksi 5G bisa 30 sampai 50 kali lebih rendah dibandingkan koneksi 4G. Jika latensi 4G berada di kisaran 30-50 mili detik, maka latensi 5G bisa hanya 1 mili detik juga. Demikian juga dengan kecepatan throughput koneksi yang bisa 100 kali lipat lebih cepat. Jika pada 4G kecepatannya 100 Mbps, maka pada 5G bisa sampai 10 Gbps. Mobilitasnya pun cukup tinggi, ketika menggunakan koneksi 5G, koneksi tetap stabil walau berada dalam kendaraan dengan kecepatan 500 km per jam.

Lalu bagaimana dengan kesiapan Indonesia sendiri dalam menyambut era 5G ini? Nah, operator-operator seluler di Indonesia sudah memperkenalkan teknologi 5G melalui uji coba saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pada ajang tersebut masyarakat bisa merasakan langsung teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi tersebut. Berdasarkan survei yang digelar Asosiasi Internet of Things tahun 2019, kesiapan Indonesia untuk menerapkan 5G sudah mencapai 65%. Angka tersebut setara dengan 175 juta penduduk di Indonesia.
Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia
“Kunci kesuksesan penerapan 5G di Indonesia tergantung pada kolaborasi yang baik antara pemerintah sebagai regulator dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Tentu saja  termasuk masyarakat yang akan menggunakannya,” ucap Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia.

Saat ini tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi 5G di Indonesia mencakup regulasi yang tepat termasuk dalam penetapan spektrum. Selain itu, tentu saja dibutuhakn ekosistem yang baik dan sumber daya manusia yang memadai. Tantangan ini dapat dihadapi dengan mengubah pola pikir, yaitu jangan takut untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Penerapan teknologi 5G di Indonesia dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang signifikasn di berbagai industri. Industri-industri tersebut mencakup kesehatan, transportasi, telekomunikasi, retail, manufaktur, pertambangan dan lain-lain.
tantangan penerapan 5G di Indonesia
“Huawei sebagai penyedia infrastrutkur jaringan 5G telah membuat inovasi terbaru dengan 186 mitra industri untuk membuka contoh kasus penerapan 5G. Huawei masih menunggu regulasi pemerintah untuk menerapkan teknologi ini di Indonesia,” ucap Lo Khing Seng,  Huawei Consumer Business Group Director.

Datascrip e-Expo 2020 yang dimerikahkan berbagai booth dan webinar masih berlangsung sampai 12 September 2020. Bagi yang ingin ikut serta dalam pameran virtual tersebut bisa mendaftarkan diri di expo.datascrip.com.
Share:

Artikel Terkini