AppsFlyer Ungkap Potensi Rebound Marketing Aplikasi Mobile pada Ramadan 2021 AppsFlyer Ungkap Potensi Rebound Marketing Aplikasi Mobile pada Ramadan 2021 ~ Teknogav.com

AppsFlyer Ungkap Potensi Rebound Marketing Aplikasi Mobile pada Ramadan 2021


Teknogav.comAppsFlyer kembali merilis laporan Ramadan yang menganalisis kinerja pemasaran aplikasi di beberapa kategori di sejumlah negara. Kategori aplikasi yang dianalisis terdiri dari Finance, Shopping, Entertainment, Food & Drink, dan Social and Travel. Ini adalah laporan Ramadan ketiga yang dilakukan AppsFlyer, dengan analisis di negara-negara yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura dan Pakistan. Analisis dilakukan pada data selama sembilan pekan, yaitu selama periode 23 Maret - 23 Mei 2020.

Kegiatan pengunduhan aplikasi terlihat menurun pada periode laporan Ramadan AppsFyer seiring dengan turunnya belanja iklan para marketer. Penurunan tersebut khususnya terjadi pada kategori Shopping, Travel, dan Food and Drink. Ramadan tahun 2020 memang berbeda dibandingkan tahun lain karena keterbatasan berkumpul untuk merayakan momen kebersamaan. Kondisi tersebut mengurangi kegiatan mencari hadiah bagi keluarga dan teman, berbagi resep dan video secara signifikan.

Baca juga: AppsFlyer: Remarketing Aplikasi Penting untuk Pertahankan Pengguna dan Lifetime Value

Perlambatan angka non-organic installs (NOI) atau penginstalan non-organik terjadi akibat penerapan pembatasan sosial dan kegiatan masyarakat. Kegiatan promosi besar selama periode Ramadan harus menjadi fokus para marketer demi mengatasi tingginya tingkat uninstall aplikasi yang dipasarkan.

Luthfi Anshari, Customer Success Manager Indonesia AppsFlyer APAC
“Kami mengamati sejumlah tren menarik dari Ramadan 2020 yang bisa digunakan para marketer dalam merancang kampanye Ramadan 2021 mereka. Pada periode akhir Ramadan sampai setelah Idul Fitri, sesi aplikasi biasanya meningkat, sementara waktu untuk pembelian pertama lebih cepat terjadi. Marketer harus memanfaatkan peningkatan user engagement untuk mengaktifkan ulang kampanye remarketing,” ucap Luthfi Anshari, Customer Success Manager Indonesia AppsFlyer APAC.

Finance

Aplikasi Finance mengalami pertimbuhan luar biasa akibat peningkatan digitalisasi dan pembayaran mobile. Secara regional, NOI cukup tinggi selama periode Ramadan. Beberapa minggu sebelum Ramadan, uninstall aplikasi Finance terlihat mencapai puncaknya, kemungkinan menunjukkan jenuhnya pengguna. Seperti biasa, aplikasi Finance paling rentan terhadap Mobile Ad Fraud dengan 60% dari semua NOI diatribusikan sebagai fraud

aplikasi Finance mengalami pertumbuhan rata-rata tertinggi pada tahun 2020 (sumber: AppsFlyer)
 Baca juga: Penggunaan Aplikasi Fintech Meningkat Signifikan di H1 2020 Secara Global

Peningkatan Mobile Ad Fraud ini terjadi karena aplikasi Finance makin banyak digunakan. Pada semester pertama tahun 2020, AppsFlyer menghitung terdapat rata-rata 20,3% fraud di APAC, 54% lebih tinggi dari tingkat global. Aplikasi Entertainment juga sangat terdampak oleh fraud dengan +47% dari semua penginstalan dianggap sebagai fraud. Pada tahun 2020, Singapura mengalami hampir dua pertiganya diatribusikan sebagai fraud. Serangan mobile ad fraud paling umum adalah bots yang menyumbangkan sampai 94% dari semua serangan fraud selama Ramadan 2020.

sesi menggunakan aplikasi Finance (sumber: AppsFlyer)

Shopping

Kategori Shopping mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi secara YoY, ini karena pembatasan kegiatan memicu pengguna untuk berbelanja secara online. Pemasar aplikasi Shopping dapat lebih meningkatkan belanja mereka di dua minggu terakhir Ramadan dan setelah lebaran, serta tetap berinvestasi pada remarketing.

Adopsi aplikasi Shopping makin meningkat pada tahun 2020 (sumber: AppsFlyer)
NOI Shopping juga lebih tinggi pada bulan Ramadan, mirip dengan tahun 2019. Pendapatan terbanyak dihasilkan selama minggu-minggu Ramadan, masa tersebut cenderung lebih banyak penawaran dan promosi. Pengguna baru juga melakukan pembelian pertama lebih cepat di waktu tersebut. Pada aplikasi Shipping pun terjadi serangan mobile ad fraud, yaitu sebesar 79%, Singapura adalah yang paling rendan terhadap click flooding.

sesi menggunakan aplikasi Shopping (sumber: AppsFlyer)

Entertainment

Selama bulan Ramadan 2020 terjadi penurunan NOI aplikasi Entertainment di seluruh wilayah, dengan beberapa pengecualian. Aplikasi Entertainment merupakan yang paling banyak diinstal, baik organik maupun NOI di seluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura dan Pakistan. Kondisi tersebut terjadi pada beberapa minggu sebelum Ramadan. 

Kinerja aplikasi Entertainment memiliki kinerja bagus untuk pendapatan (sumber: AppsFlyer)

Baca juga: Tips Nikmati Hiburan dan Rekreasi Digital Selama Pandemi

Saat Ramadan dan setelah Ramadan, terjadi penginstalan aplikasi yang lebih sedikit. Ini karena pengguna smartphone cenderung tidak mengunduh aplikasi Entertainment selama bulan Ramadan. Kendati demikian, pengguna masih berbelanja dan kampanye pendapatan selama periode ini mencapai pendapatan tertinggi dan relatif hemat biaya.

Pendapatan dan sesi aplikasi juga relatif konsisten selama bulan Ramadan. Beberapa minggu setelahnya dan setelah lebaran, lebih banyak orang yang membeli hadiah. Konsumen melakukan pembelian lebih cepat di 14 hari terakhir Ramadan jika dibandingkan 14 hari pertama.

Sesi menggunakan aplikasi Entertainment (sumber: AppsFlyer)

Serangan mobile ad fraud pun terjadi pada aplikasi Entertainment, dengan persentase 49% di Indonesia. Terkait mobile ad fraud ini para pemasar disarankan untuk berinvestasi dalam solusi perlindungan terutama untuk aplikasi Finance dan Entertainment. Pada umumnya, kedua kategori tersebut biasanya menjadi target fraudster.

Travel

Aplikasi yang mengalami penginstalan paling parah di tahun 2020 adalah Travel, baik organik dan non-organik. Penurunan dari tahun sebelumnya (YoY) ini sangat tajam beberapa minggu sebelum Ramadan, baik secara organik maupun NOI. Biasanya di bulan Ramadan para konsumen membuat rencana perjalanan dan memesan tiket dari rumah. 

Pada tahun 2021, kemunkinan aplikasi Travel akan rebound (sumber: AppsFlyer)

Para tahun 2021, kondisi aplikasi Travel kemungkinan akan pulih. Apalagi pada November dan Desember 2020 terjadi NOI tertinggi di Indonesia. Kendati demikian pada paruh kedua tahun 2020 masih terlihat penurunan yang besar pada NOI YoY. Tetapi walau demikian, remarketing masih menjadi prioritas utama untuk para pemasar Travel, karena dimungkinkannya perjalanan lokal dan internasional.

sesi menggunakan aplikasi Travel (sumber: AppsFlyer)

Food & Drink

Aplikasi Travel dan Food & Drink mengalami kondisi paling parah akibat pembatasan kegiatan. Penurunan yang tajam terjadi pada NOI aplikasi Food & Drink teratas selama Ramadan. Sebagian besar penginstalan organik dan non-organik berasal dari beberapa minggu sebelum Ramadan. Selama Ramadan, penginstalan realtif sedikit, konsisten dengan hasil dari tahun 2019.

kemungkinan perubahan tren aplikasi Food & Drink pada Ramadan 2021 (sumber: AppsFlyer)

Pendapatan dari aplikasi Food & Drink mencapai puncaknya di seluruh wilayah dalam dua minggu terakhir Ramadan. Ini karena konsumen lebih sering memesan makanan ketika berbuka puasa. Hal ini juga tercermin saat pembelian pertama bagi pengguna baru. 

Aplikasi Finan dan Food & Drink paling menjadi sasaran mobile Ad Fraud selama Ramadan (sumber: AppsFlyer)

Sebagian pembeli membutuhkan waktu 10 jam untuk melakukan pembelian pertama dalam dua minggu pertama Ramadan. Sedangkan pada dua minggu terakhir Ramadan pembelian dilakukan dalam waktu kurang dari lima jam. Ini menunjukkan bahwa selama dua minggu terakhir Ramadan merupakan kampanye pendapatan paling efektif.

sesi penggunaan aplikasi Food & Drink (sumber: AppsFlyer)

Berdasarkan data tersebut, AppsFlyer menyarankan untuk menguji kampanye yang dipicu pendapatan selama dua minggu terakhir Ramadan. Lakukan juga pada seminggu setelah lebaran. Pemasar harus menargetken pengguna saat ini untuk memastikan efektivitas biaya saat pengguna lebih cepat membuka aplikasi mereka dan melakukan pembelian.

Social

Di Indonesia, penginstalan aplikasi kategori Social mengalami penurunan. Sebagian besar pengguna menginstal aplikasi Social di minggu terakhir Ramadan, berbeda dengan tahun sebelumnya yang menginstal aplikasi sebelum Ramadan. Hal ini menungjukkan bahwa Ramadan masih merupakan waktu yang hemat biaya untuk menjalankan kampanye. 

Ronen Mense, President dan Managing Director AppsFlyer APAC Ronen Mense

“Upaya vaksinasi yang sedang dijalankan saat ini bisa mendorong rebound (pemulihan) dalam industri mobile marketing. Kami melihat adanya pemulihan dalam enam bulan terakhir pada tahun 2020, dengan pendapatan iklan yang sedikit demi sedikit meningkat. Semoga industri ini dapat kembali bangkit pada tahun 2021,” ucap Ronen Mense, President dan Managing Director AppsFlyer APAC Ronen Mense.

Share:

Artikel Terkini