Teknogav.com – Sejak pandemi, banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kerugian, dan tak sedikit pula yang gulung tikar. Ketika Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan, UMKM yang ruang geraknya menjadi terbatas pun mengalami penurunan pendapatan karena daya beli masyarakat pun ikut menurun. Niagahoster pun menawarkan Website Instan Niagahoster sebagai solusi bagi UMKM agar ruang geraknya lebih leluasa di ranah online.

Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020, lebih dari 30 juta UMKM berhenti beroperasi. Berdasarkan data Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), tahun ini penurunan pendapatan UMKM mencapai 60% akibat PPKM. UMKM yang berada di daerah pariwisata pun mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Penurunan pendapatan pedagang di rest area bisa sampai 80%.

Website Instan Niagahoster bisa menjadi solusi bagi UMKM sebagai strategi yang efektif untuk tetap dapat bertahan selama pandemi. Perusahaan penyedia layanan web-hosting, Niagahoster mengungkapkan bahwa selama pandemi UMKM sebaiknya mengalihkan diri ke mode bertahan. Selain memanfaatkan kanal digital, UMKM dapat bertahan dengan melakukan diversifikasi produk dan pemasaran yang agresif.

Baca juga: Niagahoster Sarankan UMKM Go Online Demi Ciptakan Peluang Saat PPKM

Langkah untuk beralih ke online menjadi strategi jitu untuk bertahan karena terbatasnya ruang gerak juga membuat masyarakat beralih ke online. Berdasarkan data Niagahoster Business Owner Survey Report 2021, 93% pelaku bisnis dari berbagai industri merasa perlu beralih ke online. Sebanyak 34,4% dari jumlah tersebut go online untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster

“Go online sekarang sudah menjadi keharusan, bukan hanya jadi pilihan. Namun, jika proses on-boarding-nya sulit dan SDM juga belum siap, maka go online pun akan terhambat.” ucap Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster.

Setiap UMKM Perlu Pendekatan Berbeda untuk Go Online

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), UMKM yang sudah terjun ke pasar digital baru 13% dari 64,2 juta UMKM yang ada. Persentase yang masih kecil ini bisa disebabkan kurangnya pemahaman pelaku usaha mengenai cara beralih ke online. Selain itu bisa juga karena terbatasnya akses terhadap teknologi dan sulitnya pelatihan.

Baca juga: Niagahoster Ungkap Pentingnya Branding Bagi UMKM dalam Hadapi Produk Impor

Pemerintah telah mengagendakan proses persiapan go online melalui Kementerian Koperasi dan UKM. Targetnya proses persiapan ini dapat diterapkan bagi 18,3 juta UMKM pada tahun 2021-2023. Kendati demikian proses persiaapn go online untuk setiap UMKM membutuhkan pendekatan yang berbeda. Perbedaan ini harus disesuaikan dari ukuran usaha, pengenalan platform go online yang digunakan sampai peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Setiap skala UMKM butuh pendekatan go online yang berbeda. Tidak mungkin kita meminta para PKL untuk langsung terjun ke marketplace. Di sisi lain, UMKM yang sudah mampu untuk go online, perlu upgrade ke proses selanjutnya. Seperti melakukan branding, belajar tentang ads, dan lainnya,” ucap Ayunda,

UMKM memiliki banyak pilihan platform untuk go online. Pelajari di mana konsumen berkumpul dan kuasai platform tersebut. Website merupakan salah satu solusi untuk go online. Platform ini memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan branding, mengembangkan potensi pasar, menyediakan fitur-fitur, menunjukkan profesionalitas, memudahkan integrasi, juga sebagai investasi.

Baca juga: Pojok Usaha Dukung Digitalisasi UMKM dengan Teknologi AWS dan Midtrans

Website Instan Niagahoster Permudah Proses Go Online

Sinergi seluruh pihak, baik dari pemerintah, pelaku usaha, penyedia layanan teknologi dan masyarakat dibutuhkan untuk memudahkan proses go online UMKM. Dukungan bagi para pelaku usaha dapat dilakukan dengan membuka akses pelatihan, menyediakan infrastruktur teknologi pendukung, sampai penyaluran bantuan modal sampai. Selain itu dukungan pada proses go online juga bisa dengan mempermudah penggunaan platform go online.

Pada umumnya dalam membuat suatu website dibutuhkan langkah-langkah berikut ini:

1. Tentukan Niche
2. Pilih Hosting
3. Tentukan Domain
4. Pelajari Panduan
5. Install CMS
6. Pilih Tema
7. Aktifkan Lisensi
8. Pelajari Panduan
9. Pasang Plugin
10. Kelola Website
    

Layanan Website Instan mempersingkat langkah-langkah tersebut, sehingga langkah-langkah yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Niche
2. Pilih Tema
3. Nama Website
4. Aktifkan Lisensi
5. Pelajari Panduan
6. Kelola Website
   

Niagahoster pun berusaha mempermudah UMKM dan pelaku bisnis dengan menyederhanakan proses membuat website dengan Website Instan. Layanan ini memudahkan membuat website hanya dalam waktu singkat bagi pemula, pemiliki bisnis dan UMKM.

“Website merupakan salah satu kanal penting untuk memperkuat branding bisnis, terlebih di masa pandemi seperti ini. Tapi masih banyak orang beranggapan membuat website itu ribet dan sulit.”, ungkap Mas Aji Gustiawan, Product Manager Niagahoster.

Sampai saat ini sudah ada lebih dari 1.000 pemilik bisnis dan UMKM yang menggunakan Website Instan di Indonesia. Harapannya layanan Website Instan bisa menjadi solusi cepat bagi UMKM yang ingin mengembangkan pasar dan memperluas jangkauan pemasaran.

Pemilik bisnis bisa terbantu dalam proses beralih ke online oleh kemudahan layanan Website Instan ini. Paket hosting, tema sampai kapasitas Website Instan sudah disesuaikan dengan jenis bisnis dan kebutuhan pelaku usaha. Layanan Website Instan siap menyajikan pengalaman go online yang mudah, cepat dan bermanfaat dalam menghadirkan bisnis secara online.

Ketika pelaku usaha menggunakan Website Instan maka hosting dan domain dapat diperoleh secara gratis. Semua bisa dibuat dengan biaya lebih terjangkau dan panduan yang lengkap. Website pun mudah dimodifikasi dan SEO-friendly. Selama periode 11-31 Agustus 2021, Niagahoster juga akan menawarkan diskon sebesar 17% untuk setiap pembelian pertama Website Instan.