Niagahoster Sarankan UMKM Go Online Demi Ciptakan Peluang Saat PPKM Niagahoster Sarankan UMKM Go Online Demi Ciptakan Peluang Saat PPKM ~ Teknogav.com

Niagahoster Sarankan UMKM Go Online Demi Ciptakan Peluang Saat PPKM

Image by mohamed Hassan from Pixabay

Teknogav.com – Pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli 2021. Kebijakan ini diterapkan pemerintah untuk menurunkan laju peningkatan kasus positif COVID-19 yang melonjak di Indonesia. Penerapan PPKM ini sangat berdampak pada sektor bisnis, sehingga perlu beradaptasi agar tak mengalami kerugian besar. Niagahoster sebagai penyedia layanan web-hosting menyarankan agar bisnis memikirkan strategi agar dapat bertahan dan berkembang.

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) memperkirakan terjadinya penurunan omzet UMKM akibat PPKM selama bulan Juli 2021 sekitar 50%-60%. Sedangkan pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan tahun 2020, tercatat ada 30 juta UMKM yang terpaksa tutup. Nah, demi mencegah UMKM berguguran kembali, Ayunda Zikrina, Head of Market & Brand Development Niagahoster menyarankan agar UMKM go digital. Hal ini penting karena banyaknya masyarakat yang beralih ke digital, sehingga UMKM dapat menjangkau mereka sebagai target pasarnya.

Baca juga: Niagahoster Bersinergi dengan Pemerintah Dukung UMKM Go Online

Berdasarkan data We Are Social, per Januari 2021 terdapat 202,6 juta pengguna internet di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 96,4% menggunakan smartphone untuk mengakses internet, artinya masyarakat Indonesia sudah familiar dengan digitalisasi di kehidupan sehari-hari.

“Sudah waktunya bisnis memikirkan strategi-strategi yang lebih sustainable, paling tidak sampai pandemi ini dapat terkendali. Pemiliki UMKM mesti memprioritaskan untuk lebih agresif melakukan pemasaran di kanal digital. Banyak orang masih berpendapat bahwa membuat bisnis go online itu hanya untuk yang paham teknis. Namun dengan banyaknya pilihan platform go online saat ini, masyarakat sebetulnya mampu untuk go online secara mandiri. Cara ini semudah menggunakan WhatsApp dan Instagram untuk promosi usahanya.” ucap Ayunda Zikrina.

Tips Optimalkan Platform Digital Bagi UMKM

Indonesia E-Commerce Association (idEA) mencatat kenaikan 4,8 juta UMKM go online pada Maret 2021. Makin padatnya pasar online harus diantisipasi para pemiliki UMKM dengan meningkatkan strategi pemasaran. Eksistensi suatu bisnis di dunia maya membutuhkan integrasi dari platform pemasaran online. Platform tersebut mencakup media sosial, marketplace sampai website. Berikut ini adalah jurus mengoptimalkan setiap platform tersebut:

  • Media sosial untuk membuat katalog digital
  • Marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas
  • Messenger untuk melayani pelanggan secara interaktif, bahkan WhatsApp versi bisnis sudah bisa digunakan membuat katalog
  • Website untuk mempertahankan kehadiran bisnis di mesin pencari

Bsca juga: Niagahoster Ungkap Pentingnya Branding Bagi UMKM dalam Hadapi Produk Impor 

“Sebagai perusahaan TI, kami sangat memahami kebutuhan ini. Jika media sosial dan marketplace bisa dibuat sendiri oleh pemilik bisnis. Saat ini Niagahoster menyediakan website instan yang dapat diinstal dan dikelola secara mandiri oleh pemiliknya,” lanjut Ayunda.

Selain meningkatkan kualitas produk, UMKM harus merencanakan kampanye dan kanal pemasaran. Pahami tren dan kebutuhan masyarakat, serta ciptakan peluang dengan melakukan pemasaran secara online.

Salah satu contoh adalah warung atau bisnis kuliner yang sebelumnya membuka toko offline. Kini usaha tersebut bisa membuat paket katering bagi yang sedang karantina atau melakukan isolasi mandiri. Pemesanan katering tersebut bisa dilakukan melalui WhatsApp atau melalui aplikasi yang memiliki fitur untuk memesan makanan.

Baca juga: Brand Marketing Con. By Niagahoster Siap Berbagi Tips Keberhasilan Bisnis

Usaha lain pun bisa juga ditawarkan secara online, misalnya jasa mencuci mobil atau motor, membersihkan rumah, pesan antar sayuran segar. Pengumpulan donasi atau penggalangan dana pun bisa dilakukan secara online. Ayunda menekankan pentingnya untuk bisa menghadirkan bisnis ke konsumen, di mana pun mereka berada. Saat PPKM banyak konsumen yang lebih mudah ditemui di kanal-kanal digital. Jadi sebaiknya hadirkan bisnis di ranah tersebut.

Data Statista menunjukkan bahwa sekitar 1,79 miliar orang membeli barang secara online di tahun 2020. Selama pandemi, jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Sebaiknya UMKM mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Persiapan tersebut bisa dengan membekali diri dengan skill dan berbisnis secara kenormalan baru.

Share:

Artikel Terkini