ShopeePay Talk Bahas Strategi Menyusun Konten untuk Tingkatkan Brand Awareness ShopeePay Talk Bahas Strategi Menyusun Konten untuk Tingkatkan Brand Awareness ~ Teknogav.com

ShopeePay Talk Bahas Strategi Menyusun Konten untuk Tingkatkan Brand Awareness


Teknogav.com – Shopee kembali menggelar acara bulanan ShopeePay Talk yang rutin diadakan dengan mendatangkan narasumber-narasumber untuk berbagi pengalaman bisnis. Tema yang diangkat ShopeePay Talk kali ini adalah ‘Dari Konten Turun ke Hati’. Sesuai tema tersebut, para narasumber berbagi mengenai strategi merancang konten digital agar dapat menarik perhatian konsumen. Mereka adalah Ahmad Qois, Marketing Manager Bobobox dan Dandi Sepsaditri, Founder & CEO Baso Aci Akang. Selain itu hadir juga pakar industri kreatif yaitu Giorrandu Grissandy, Founder & CEO Garis Temu.

“Kini media sosial telah menjadi salah satu platform jitu yang menghubungkan dan membangun kedekatan personal antara bisnis dengan konsumennya. Terlebih di masa pandemi, di mana ruang gerak masyarakat sangat terbatas, media sosial sangat diandalkan agar bisnis dapat terus berjalan. Kami harap pemaparan serta insight inspiratif dari para pembicara ShopeePay Talk kali ini dapat membantu para pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya lewat media sosial dengan strategi yang jitu, pengemasan cerita yang tepat sasaran, hingga eksekusi yang matang,” ucap Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay.

Baca juga; Enam Tren di Twitter Ini Bisa Jadi Insight Penting bagi Marketers

Teknologi internet dan kehadiran media sosial membuka akses informasi yang tak terbatas bagi masyarakat. Kondisi ini menguntungkan bagi bisnis, namun juga memberikan tantangan tersendiri dalam berkomunikasi dengan konsumen dan sasaran pasar yang dituju. Penyampaian informasi membuat masyarakat aktif menyeleksi konten sesuai ketertarikan dan preferensi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa strategi khusus yang bisa diterapkan dalam proses perencanaan konten kreatif dalam berbisnis.

Hasil poll di acara ShopeePay Talk

Dalami preferensi audiens dan tekankan daya tarik brand

Saat ini media sosial berperan penting dalam menghubungkan bisnis dengan audiens, mulai dari konsumen, calon konsumen sampai masyarakat luas. Brand harus mengenali preferensi, kecenderungan dan perilaku audiens mereka saat merancang rumusan komunikasi yang tepat melalui konten.

Baca juga: Burgreens dan Anomali Coffee Paparkan Tips Tentukan Rekan Bisnis

Spektrum konten media sosial sangat luas dan dinamis berkat kehadiran berbagai platform digital, fitur sampai tren. Pebisnis harus benar-benar mengenali gaya komunikasi, preferensi dan profil audiens mereka dalam menyajikan konten yang dapat merangkul mereka. Tak sekadar mengenali konsumen, brand pun harus dapat mengidentifikasi kelebihan dan daya tarik dari produk yang ditawarkan.

“Di Baso Aci Akang, kami sangat mengandalkan aspek visual demi menonjolkan keistimewaan produk kami yang notabene adalah makanan dan minuman. Seluruh konten kami dirancang untuk bisa memperlihatkan kelezatan yang diharapkan dapat menggugah selera dan mendorong konsumen untuk membeli produk kami,” ucap Dandi Sepsaditri, Founder & CEO Baso Aci Akang.

Memadukan pengalaman konsumen dengan integrasi media sosial

Perubahan tren dan perilaku konsumen yang begitu dinamis turut memicu media sosial terus berevolusi. Kondisi ini menuntut brand dapat beradaptasi terus menerus agar bisa tetap relevan dengan situasi terkini. Brand pun mesti bisa menciptakan pengalaman konsumen yang optimal dan terintegrasi, baik offline maupun online. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan platform media sosial.

Jurus membangun hubungan dengan konsumen melalui media sosial ini pun dilakukan oleh Bobobox yang bergerak di industri perhotelan dan pariwisata. Bobobox tak hanya sekadar melayani konsumen melalui layanan penginapan, namun terus berusaha mengoptimalkan customer journey yang hybrid, terintegrasi dan berkelanjutan. Hal ini demi menjaga komunikasi dengan konten-konten relevan di media sosial sehingga konsumen tertarik melakukan pembelian kedua, ketiga dan seterusnya.

Baca juga: Bobobox Market Outlook Prediksi Kebangkitan Pariwisata Indonesia Tahun 2022

“Belakangan ini konsep staycation mulai marak dan menjadi kebutuhan hiburan untuk masyarakat. Situasi ini lantas kami manfaatkan untuk mengajak audiens mengeksplorasi opsi staycation secara virtual melalui media sosial. Dengan begitu, brand bisa terus dekat dan hadir di tengah audiens,” ucap Ahmad Qois, Marketing Manager Bobobox.

Jalin kedekatan dengan persona brand yang berkarakter

Aspek sosial dalam media sosial perlu diperhatikan demi menjalin kedekatan antara brand dengan audiens. Demi menerapkan hal tersebut, maka audiens yang merupakan makhlluk sosial harus menjadi fokus utama. Hal tersebut disampaikan oleh Giorrando Grissandy, Founder & CEO Garis Temu. Demi membangun kepercayaan audiens, brand dapat membangun persona yang kuat, menyampaikan konten sesuai nilai-nilai brand, sampai menjalin komunikasi yang transparan.

“Dalam bermedia sosial, memanusiakan brand merupakan salah satu kiat yang bisa diterapkan pada banyak aspek. Mulai dari bentuk konten yang dihasilkan, tipe informasi yang disampaikan, hingga gaya berkomunikasi yang dijalin dengan audiens. Dengan begitu, sisi humanis di balik sebuah brand yang selama ini terkesan jauh akan terasa lebih akrab. Kepercayaan dan kedekatan pun akan terjalin. Setelah berhasil dijalankan, brand dapat menentukan ukuran parameter keberhasilan sesuai dengan target dan kebutuhan,” ucap Giorrando.

Share:

Artikel Terkini