Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia ~ Teknogav.com

Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Teknogav.com – Electrum berkolaborasi dengan Pertamina, Grogoro dan Gesits untuk bersinergi dalam mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia. Hal ini selaras dengan prioritas pemerintah Indonesia yang dipaparkan dalam G20 Summit. Prioritas tersebut adalah transisi energi bekelanjutan yang mencakup percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Pengukuhan kerja sama tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pada kata sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi perusahaan-perusahaan tersebut dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Turut hadir pula para menteri dari beberapa Kementerian di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  • Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
  • Aridin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
  • Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (NKPM)
  • Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
  • Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

“Pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan termasuk menuju pada kendaraan listrik. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai keberanian perusahan-perusahaan masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik. Kita harapkan sesuai dengan target kita di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29%. Dan di 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon,” ucap Presiden Jokowi.

Baca juga: Grab Gandeng Hyundai Luncurkan GrabCar Elektrik Ramah Lingkungan

Sinergi BUMN dan Swasta untuk Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik

Electrum adalah perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama yang fokus pada pembangunan ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Bersama Pertamina, Gogoro dan Gesits, Electrum akan memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua. Kendaraan tersebut akan terus dikembangkan secara bertahap sampai ribuan unit sepanjang tahun 2022. Ini merupakan langkah nyata kolaborasi BUMN dan swasta untuk mempercepat perwujudan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia. Kolaborasi tersebut juga bertujuan menjadikan Indonesia menjadi yang terdepan dalam industri kendaraan listrik global.

“Dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik. Inilah peran yang Electrum ambil karena ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum terintegrasi dengan baik. Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya,” ucap Pandu Sjahrir, Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS.

Keahlian dari keempat perusahaan akan digunakan untuk mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Electrum akan berperan sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik. Sementara, stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU seputar Jakarta Selatan akan disediakan Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga.

“Fokus adopsi motor listrik kami pandang tepat untuk Indonesia, di mana penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil. Kami bisa mendapatkan insight dari mitra driver dan penumpang melalui uji coba komersial motor listrik untuk digunakan mitra driver Gojek. Contoh insight tersebut berkenaan dengan operasional kendaraan listrik, termasuk pengalaman dalam berkendara, penghematan, sampai kemudahan mengganti baterai sebagai sumber daya. Inisight tersebut dapat dimanfaatkan untuk melandasi rencana bisnis Electrum mendatang,” ucap Kevin Aluwi, Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek.

Baca juga: GrabWheels Unjuk Kebolehan di Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik

Komitmen ‘zero emission’ atau emisi karbon nol diusung oleh Gojek yang merupakan bagian dari Grup GoTo. Gojek menargetkan 100% armada mereka di tahun 2030 terdiri dari kendaraan listrik dan menjadi platform karbon netral. Komitmen Gojek selaras dengan prioritas transisi energi dalam G20. TBS berencana untuk mentransformasi usaha menjadi bisnis hijau yang fokus pada pengembangan dan investasi dalam energi terbarukan dan clean business.

Hasil uji coba akan melandasi rencana bisnis Electrum yang berencana membangun manufaktur motor listrik dan teknologi pengemasan baterai. Selain itu Electrum juga akan membuat infrastruktur penukaran baterai dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik. Inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik akan didukung oleh Gogoro. Tentu saja Gesits akan menyediakan motor listrik dan infrastrukturnya.

Baca juga: Polytron EVO, Motor Listrik Ramah Lingkungan Solusi Kendaraan Masa Depan

“Indonesia telah mencanangkan transformasi mobilitas menuju kendaraan bertenaga listrik. Kami di Gesits percaya bahwa kolaborasi bersama Electrum dan berbagai pihak dapat mempercepat realisasi janji kami. Janji tersebut untuk transisi penggunaan energi berkelanjutan dan membangun masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang sangat efisien,” ucap Muhammad Samyarto, Direktur PT Wika Industri Manufaktur (WIMA).

Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Teknologi baterai swap dari Gogoro merupakan generasi baru sumber daya listrik yang menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda-dua. Kendaraan listrik dapat diisi dayanya dengan cepat, aman dan mudah menggunakan teknologi swap baterai ini.

“Gogoro memperluas kemitraan dengan Gojek, Electrum, dan Pertamina untuk mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia. Kemitraan ini  mempermudah mitra driver Gojek dan masyarakat Indonesia memanfaatkan kendaraan listrik yang berkelanjutan,” ucap Horace Luke, Founder, CEO dan Chairman of the Board of Gogoro.

Bisnis Model dan Teknologi Battery Swap

Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah melakukan transisi energi yang diwujudkan dengan memperluas jaringan Stasiun yang dimiliki. Berikut ini adalah jaringan Stasiun yang akan terus diperluas tersebut:

  • Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (Battery Charging Station)
  • Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (Battery Swapping Station)

Hasil uji komersial akan dimanfaatkan Pertamina untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station. Uji coba komersial motor listrik tahap pertama telah dilakukan Gojek bersama Electrum dan Pertamina. Para mitra driver dan konsumen mernerima hasil uji coba tersebut dengan baik. Biaya operasional dapat dihemat mitra driver sampai 30% atau sekitar Rp500 ribu-700 ribu dalam sebulan. Baik mitra driver dan konsumen pun merasa lebih nyaman karena tarikan motor listrik yang lebih halus dan tidak berisik.

Peragaan mekanisme Battery Swap

“Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung "Swap and Go". Bisnis model ini membuka peluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar Indonesia, sehingga ke depan, harga motor listrik lebih terjangkau. Pertamina terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik. Upaya ini dilakukan bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum. Kami akan aktif mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik,” ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.

Enam lokasi charging station telah dibangun pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading. Saat ini 14 unit Battery Swapping Station yang telah resmi dioperasikan dan Pertamina akan terus memperluas jaringan tersebut. Sementara ini, ada 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina.

Share:

Artikel Terkini