Kaspersky Pindahkan Pemrosesan Data ke Swiss dan Lakukan Sertifikasi Ulang Kaspersky Pindahkan Pemrosesan Data ke Swiss dan Lakukan Sertifikasi Ulang ~ Teknogav.com

Kaspersky Pindahkan Pemrosesan Data ke Swiss dan Lakukan Sertifikasi Ulang


Teknogav.com – Kaspersky memperluas lingkup relokasi data terkait ancaman siber yang kini meliputi penguna di Amerika Latin dan Timur Tengah. Komitmen perusahaan dalam mempraktikkan keamanan data pun kembali ditegaskan dengan melakukan sertifikasi ulang layanan data Kaspersky oleh TÜV AUSTRIA. Sertifikasi ulang tersebut dilakukan berdasarkan lingkup yang sudah diperluas. Selain itu, Kaspersky juga berbagi informasi mengenai permintaan data dan keahlian teknis selama semester 2 tahun 2021. Transparansi ini sesuai dengan komitmen berkelanjutan untuk lebih transparan sebagai bagian dari inisiatif Transparansi Global (Global Transparency Initiative/GTI).

Secara terbuka, Kaspersky berbagi informasi mengenai permintaan data dan keahlian teknis. Seiring dengan peluncuran GTI pada tahun 2021, Kaspersky menetapkan acuan untuk kepercayaan digital. Kaspersky juga menjadi vendor keamanan siber yang menyediakan kode sumber untuk ditinjau. Upaya Kaspersky dilakukan untuk menjadikan transparansi sebagai standar industri teknologi informasi (TI) dan lebih bertanggung jawab.

Baca juga: Eugene Kaspersky Tanggapi Tudingan BSI mengenai Risiko Keamanan Produknya

Pemindahan proses dan penyimpanan file berbahaya dan mencurigakan dari pengguna di Amerika Latin dan Timur Tengah telah dilakukan Kaspersky. Jika semula menggunakan fasilitas di Rusia, maka sejak Maret 2022 sudah menggunakan data center di Zurich. Langkah ini menyusul relokasi penyimpanan data di Eropa, Amerika Utara dan sejumlah negara Asia Pasifik yang telah dilakukan sebelumnya. Data center Swiss menawarkan fasilitas kelas dunia yang sesuai dengan standar industri sehingga menjamin keamanan data pengguna korporat.

Sertifikasi ISO 27001 dari badan sertifikasi independen TÜV AUSTRIA pun telah diperbarui Kaspersky. Sertifikasi tersebut merupakan standar keamanan yang berlaku dan diakui secara internasional. Cakupan sertifikasi kali ini diperluas ke sistem Kaspersky Security Network (KSN) untuk pemrosesan statistik (basis data KSN Buffer). Sebelumnya sertifikasi tersebut sebatas sistem KSN untuk penyimpanan yang aman dan akses ke file berbahaya dan mencurigakan (KLDFS). Sertifikasi tersebut menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keamanan informasi yang kuat dan kepatuhan keamanan data terhadap praktik industri.

Baca juga: Kaspersky Bahas Serangan Siber di Ukraina Saat Ini

“Kami telah memindahkan pemrosesan dan penyimpanan data terkait ancaman siber dari sejumlah negara dan wilayah tambahan ke fasilitas di Swiss. Negara tersebut terkenal dengan undang-undang perlindungan datanya yang ketat. Langkah-langkah ini hanya merupakan bagian dari Inisiatif Transparansi Global kami, yang juga mencakup penilaian independen terhadap layanan data dan integritas praktik rekayasa perusahaan, dan penyediaan kode sumber produk kami untuk tinjauan terbuka. Bersama-sama, langkah-langkah ini makin menggarisbawahi komitmen kami untuk memastikan cara kami memperlakukan data pengguna sangat terbuka dan setransparan mungkin. Kami pun terus memberikan solusi dan layanan yang paling andal dan tepercaya kepada para pelanggan dan mitra kami,” ucap Andrey Efremov, Chief Business Development Officer Kaspersky.

Laporan Transparansi Kaspersky

Praktik pengungkapan informasi mengenai pendekatan Kaspersky dalam menangani permintaan data telah dikembangka oleh Kaspersky. Selain itu Kaspersky juga telah menerbitkan laporan rutin ‘Law Enforcement and Government Request’ terkini. Laporan tersebut mengungkap data dalam dua kategori, yaitu data pengguna dan keahlian teknis.

Pada laporan terkini, selama semester 2 tahun 2021 terdapat 109 permintaan dari pemerintah dan lembaga penegak hukum dari 12 negara. Setidaknya 36% ditolak karena tak ada data atau tak memenuhi persyaratan verifikasi hukum. Totalnya 92 permintaan selama semester 2 tahun 2021 adalah untuk keahlian teknis.

Baca juga:  Lima Tips Pertahankan Reputasi Online dengan Memastikan Keamanan Saat Online

Selama tahun 2021 ada 214 permintaan yang diterima Kaspersky dari pemerintahan dan lembaga penegak hukum yang berasal dari 17 negara. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2020 yang hanya 160 permintaan. Jumlah permintaan untuk keahlian teknis dari jumlah tersebut adalah 181 di tahun 2021, dan 132 di tahun 2020. Langkah-langkah pemrosesan permintaan tersebut dapat dilihat pada situs resmi Kaspersky.

Peningkatan permintaan rincian mengenai apa dan lokasi penyimpanan data pengguna, serta penyediaan atau penghapusannya pun terjadi di kurun waktu tersebut. Jumlah total permintaan tersebut mencapai 2.252. Kaspersky berupaya menunjukkan tanggung jawab dan trasparansi standar industri keamanan siber dengan berbagai keahlian dengan komunitas yang lebih luas. Upaya ini dilakukan dengan memperluas Program Peningkatan Kapasitas Siber (Cyber Capacity Building Program/CCBP) melalui kursus online.

Kursus online bagi organisasi tersebut adalah ‘Digital Cyber Capacity Building Program’. Tujuan kursus ini untuk membantu organisasi mengembangkan alat dan pengetahuan praktis dalam menilai keamanan. Kini pelatihan online ini tersedia lebih luas untuk memastikan lebih banyak organisasi dan individu yang berpeluang meningkatkan pertahanan siber. Peningkatan tersebut tentu saja dilakukan dengan mempelajari cara mengevaluasi dan menilai keamanan produk dengan tepat.

Share:

Artikel Terkini