Lima Tips Pertahankan Reputasi Online dengan Memastikan Keamanan Saat Online Lima Tips Pertahankan Reputasi Online dengan Memastikan Keamanan Saat Online ~ Teknogav.com

Lima Tips Pertahankan Reputasi Online dengan Memastikan Keamanan Saat Online

Teknogav.com – Pada ajang Kaspersky Cybersecurity Weekend ke-6, Kaspersky memaparkan mengenai pengaruh kegiatan media sosial pada reputasi digital. Hasil survei yang dilakukan Kaspersky pada November lalu mengungkapkan bahwa pengguna online di Asia Tenggara memiliki akun anonim. Akun tersebut dibuat tanpa nama asli, foto dan informasi identitas pribadi atau personal identity information (PII).

Survei Kaspersky dilakukan oleh lembaga penelitian YouGov dengan melibatkan 1.240 responden di wilayah Asia Pasifik (APAC). Responden berasal dari Australia, Filipina, India, Malaysia, Singapura dan Vietnam. Tujuan untuk adalah mempelajari sikap individu di APAC dalam membangun identitas online yang aman dan bereputasi baik di media sosial. Selain itu juga untuk melihat pengaruh reputasi digital bisnis yang tercemar. Hasil survei dituangkan dalam laporan ‘Making sense of our place in the digital reputation economy’. 

Baca juga: Kaspersky Paparkan Dampak Kegiatan Media Sosial pada Ekonomi Asia Pasifik

Para responden berada dalam kisaran usia 18-65 tahun dan merupakan pekerja profesional yang aktif di media sosial. Mereka menghabiskan waktu setidaknya 1 jam sehari di media sosial. Hasilnya adalah lebih dari 30% responden mengaku memiliki profil media sosial anonim. 

“Media sosial telah berkembang dan akan terus berkembang secara berbeda dari tujuan awal membangun koneksi dengan teman dan keluarga. Cara bersosialisasi dan mengidentifikasi satu sama lain menjadikan media sosial sebagai pemeran kunci. Namun kini kita berada di persimpangan jalan di mana profil virtual individu dan perusahaan digunakan sebagai parameter untuk mengevaluasi,” ucap Yeo Siang Tiong, General Manage untuk Asia Tenggara di Kaspersky.


Tujuan Penggunaan Akun Anonim

Survei menunjukkan bahwa perilaku ini memungkinkan individu mengejar hasrat mereka dan memanfaatkan kebebasan berpendapat. Selain itu mereka juga menggunakan untuk melakukan kegiatan yang berbahaya dan merugikan. Berikut ini adalah persentase responden atas tujuan penggunaan akun anonim tersebut:

  • 49% responden ingin memanfaatkan kebebasan berpendapat tanpa mempengaruhi reputasi.
  • 48% responden ingin dapat menumpahkan kepentingan dan minat rahasia mereka tanpa sepengetahuan teman atau rekan kerja.
  • 34% responden bertujuan menentang argumen seseorang atau berita online tanpa memakai identitas asli
  • 30% responden ingin melakukan kegiatan yang cukup tidak berbahaya seperti berbagi informasi mengenai minat dan artis favorit
  • 22% responden terlibat dalam penguntitan atau stalking online
  • 3% berusaha menangkis email spam dari akun asli dan menghindari doxing yang mengungkap informasi pribadi di internet. Tujuannya adalah untuk bermain game dan mencegah pihak eksternal mengakses akun email asli pengguna.
 

Reputasi Digital Perusahaan Pengaruhi Pandangan Konsumen

Facebook merupakan platform yang paling banyak digunakan membuat akun anonim untuk menjaga identitas, yaitu sebesar 70%. Media sosial berikutnya yang sering dipakai adalah YouTube (37%), Instagram (33%) dan Twitter (25%). Penelitian ‘Digital Reputation’ mengungkapkan bahwa Asia Tenggara paling banyak menggunakan kekuatan anonimitas yang mencapai 35%. Posisi berikutnya ditempati Asia Selatan sebesar 28% dan Australia sebesar 20%.

persentase media sosial di mana pengguna di Asia Pasifik memiliki akun anonim

Temuan ini menunjukkan bahwa konsumen di Asia Pasifik menyadari menjaga reputasi yang dibangun secara online. Mereka menyadari pentingnya reputasi tersebut bagi kehidupan nyata. Sejumlah 49% responden mengatakan memeriksa akun media sosial merek atau perusahaan sebelum membeli produk atau layanan yang diberikan merek tersebut.

Sebesar 51% responden menekankan pentingnya reputasi online perusahaan. Sekitar 48% responden menghindari perusahaan yang terlibat dalam insiden atau mendapat pemberitaan negatif secara online. Jika suatu perusahaan tertimpa krisis online, maka 38% responden mengatakan akan berhenti menggunakan produk perusahaan atau merek tersebut. 

Sebanyak 41% pun mengatakan bahwa reputasi endorser merek mempengaruhi pandangan mereka terhadap merek tersebut. Berkenaan dengan transparansi merek di halaman online perusahaan, 50% responden di Asia Pasifik berpendapat perusahaan tak boleh menghapus komentar negatif.

Baca juga: Tips Kaspersky Agar Tetap Aman Berbagi Layanan Streaming

“Survei terbaru kami mengonfirmasi bahwa konsumen sekarang meminta pertanggungjawaban perusahaan atas reputasi online mereka, Cara ini sama seperti individu menentukan skor kredit seseorang melalui prilaku media sosial, untuk menyaring kemampuan kerja seseorang. Reputasi online bahkan digunakan untuk menolak atau menyetujui permintaan visa seseorang. Adanya dampak reputasi online ke dunia nyata, mengharuskan kita mempelajari tindakan penyeimbangan yang baik antara privasi dan keamanan. Hal ini dilakukan untuk mengamankan reputasi digital kita yang makin krusial,” ucap. Yeo Siang Tiong.


Tips Kaspersky Pertahankan Reputasi Online

Kaspersky berbagi lima langkah penting untuk memastikan terlindungi dan aman saat online, yaitu sebagai berikut:

  • Ingat bahwa reputasi digital berhubungan dengan reputasi pribadi. Segala sesuatu yang diposting di internet tetap ada di internet, termasuk pendapat yang keras dan radikal. Postingan di internet dapat menyebabkan justifikasi yang tidak menyenangkan di tempat kerja atau selama proses perekrutan.
  • Berhati-hati dalam mengungkap informasi pribadi, terutama di profil media sosial demi melindungi reputasi digital. Jangan pernah membocorkan terlalu banyak, Batasi untuk hanya membagikan hal-hal yang perlu dan dibutuhkan. Makin banyak membagikan informasi, maka makin menarik bagi penyerang yang ingin melakukan pencurian data pribadi dan identitas.
  • Hapus akun dan data karena banyaknya akun yang dimiliki dan banyak yang sudah tak dipakai atau bahkan terlupakan. Banyaknya akun ini salah satunya bisa membocorkan informasi.
  • Jangan memberikan informasi lebih dari yang dibutuhkan pada aplikasi yang meminta data sensitif. Lihat kebijakan privasinya untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi, biasanya pada kebijakan menyatakan bahwa data akan diteruskan ke perusahaan pihak ketiga.Pertimbangkan apa yang benar-benar dibutuhkan dana pa yang dapat dilakukan tanpanya. Ingat bahwa informasi yang diserahkan ke aplikasi kemungkinan besar tak sepenuhnya bersifat pribadi.
  • Gunakan solusi gabungan produk keamanan dan terapkan langkah-langkah praktis untuk meminimalkan ancaman dan menjaga data tetap aman ketika online. Contoh solusi yang bisa digunakan adalah Kaspersky Security Cloud dan Kaspersky Internet Security. Selain itu gunakan juga solusi penyimpanan data digital yang aman seperti Kaspersky Password Manager yang memberikan pengendalian penyimpanan informasi pribadi.

Demikianlah beberapa tips Kaspersky terkait cara mempertahankan reputasi digital agar tetap aman dan terlindungi.

Baca juga: Solusi Berbasis Intelijen Jadi Tips Kaspersky Tangkal APT dan Ransomware 

Share:

Artikel Terkini