Kaspersky Asia Pacific CSW Paparkan Realita Dunia Tanpa Teknologi Maju Kaspersky Asia Pacific CSW Paparkan Realita Dunia Tanpa Teknologi Maju ~ Teknogav.com

Kaspersky Asia Pacific CSW Paparkan Realita Dunia Tanpa Teknologi Maju

Teknogav.com -  Kaspersky menyelenggarakan ajang Kaspersky Asia Pacific Cyber Security Weekend (Kaspersky APAC CSW)  di Phuket,  Thailand selama 24-27 Agustus 2022. Ajang ini diisi berbagai kegiatan menarik,  termasuk konferensi yang menghadirkan para peneliti Kaspersky sebagai pembicara. 

Lebih dari 30 media mengikuti acara tahunan ini.  Para peserta ajang ini dapat membahas mengenai kemungkinan di dunia keamanan siber dengan para ahli di bidangnya yang berasal dari kawasan Asia Pasifik.  Tujuan diskusi ini adalah untuk menyatukan tujuan untuk membangun dunia yang lebih aman.

Pada ajang ini,  para pembicara mengajak untuk mengeksplorasi apakah kemajuan teknologi mendatangkan manfaat atau justru dunia lebih baik tanpa teknologi tersebut. Konferensi  Kaspersky APAC CSW diawali dengan kata sambutan dari Chriss Connell,  Managing Director untuk Asia Pasifik yang juga merangkap sebagai Vice President for Global Sales and Network Kaspersky. Beliau menceritakan kilas balik saat Kaspersky didirikan tahun 1997, saat tak ada yang tahu dunia akan melawan satu malware setiap jam tanpa teknologi analisis heuristik Kaspersky

Chriss Connell,  Managing Director untuk Asia Pasifik yang juga merangkap sebagai Vice President for Global Sales and Network Kaspersky

Di tahun 2015, dunia tanpa Kaspersky juga tidak belajar dari kejadian perampokan siber sebesar USD 1 miliar selama dua tahun dari lembaga keuangan di seluruh dunia oleh kelompok kriminal siber Carbanak. Kaspersky bersama dengan Interpol,  Europol dan pihak berwenang dari berbagai negara pun bekerja sama untuk mengungkap plot kriminal di balik perampokan terbesar di abad ini. 

Jika tidak ada Kaspersky,  dekriptor gratis juga tidak didukung oleh inisiatif No More Ransom yang didirikan Kaspersky bersama berbagai pihak.  Kini inisiatif tersebut telah berkembang dari empat mitra menjadi 188 dengan menyumbangkan 136 alat Dekripsi dan telah membantu lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia untuk mendekripsi perangkat mereka. 

Baca juga: No More Ransom Bantu Dekripsi Perangkat Korban Ransomware secara Gratis

“Pada tahun  2017, Kaspersky mengawali tolok ukur industri dengan meluncurkan inisiatif Kaspersky Global Transparancy yang menjadikan Kaspersky sebagai perusahaan keamanan siber pertama yang menawarkan kode sumber mereka untuk ditinjau pihak ketiga.  Lima tahun setelahnya dan 25 tahun keahlian Kaspersky menjadikannya sebagai tim dengan tim yang mencakup lebih dari 4500 profesional yang menciptakan ekosistem keamanan siber sebagaimana pengembangan sistem TI dan operasi sendiri yang aman untuk menghadirkan masa depan kekebalan siber.  Karena kami tahu bahwa dunia membutuhkan keamanan siber dan kami siap untuk ambil bagian menghadirkan masa depan yang aman untuk semua orang, " ucap Chris Connell.

Setelah kata sambutan, dilakukan pemaparan utama oleh Vitaly Kamluk,  Director of GReAT APAC Kaspersky.  Topik yang diangkat adalah ''What if...  There was a world without cybersecurity" yang mempertanyakan apakah tak hadirnya keamanan siber sama dengan dunia yang lebih aman.  Peneliti keamanan Kaspersky tersebut mengajak untuk berpikir ulang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,  Vitaly mengajak untuk menyelami dengan dalam realita lain dari dunia yang bebas perusahaan,  solusi dan layanan keamanan siber. 

"“Diperkirakan bahwa pengeluaran untuk keamanan siber secara global akan melambung menjadi USD 460 juta dalam beberapa tahun mendatang.  Hampir dua kali lipat pengeluaran kumulatif tahun 2021 dan hampir sebesar Produk Domestik Bruto (PDB)  Thailand,  misalnya. Jadi wajar untuk bertanya mengapa kita berinvestasi begitu besar pada keamanan siber dan tidak menyimpan uang ini untuk hal lain, " ucap Vitaly. 

Noushin Shabab,  Senior Security Researcher GReAT APAC Kaspersky

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika email Tak Dibuka? Ini Pemaparan Kaspersky

Pada sesi berikutnya,  Noushin Shabab,  Senior Security Researcher GReAT APAC Kaspersky membahas pertanyaan "What if...  Emails were not opened". Pembahasan mencakup awal pertama email dibuat dan email spam yang pertama kali dikirim pada tahun 1978. Menurutnya untuk mengurangi jumlah email spam yang masuk,  perlu keterlibatan pemerintah untuk membuat regulasi mengenai hal tersebut. 

Baca juga: Kaspersky Ungkap Serangan yang Menargetkan Pengguna Android dan iOS

Selanjutnya,  pembahasan dilakukan oleh Suguru Ishimaru,  Senior Security,  Researcher,  GReAT APAC,  Kaspersky.  Topik yang diusung adalah "What if...  Smartphone do not exist in the world".  Pada pemaparannya terlihat bahwa ada banyak hal yang dapat dihindari dari tak adanya smartphone.  Kendati demikian berbagai keterbatasan pun harus dijalani tanpa smartphone.  Seongsu Park,  Senior Security Researcher GReAT APAC,  Kaspersky pun  memaparkan topik bahasan terakhir,  yaitu "What if...  We can see another dimension of the cyber attacks". 

Baca juga: Kaspersky Perkirakan Serangan APT Kimsuky Terus Meningkat di APAC

Setelah para peneliti Kaspersky melakukan pemaparan sesuai bidang keahlian masing-masing,  konferensi pun ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh Alejandro Arango,  Global PR Director,  Kaspersky.  Menurut Alejandro,  anggaran untuk keamanan siber penting karena mitigasi lebih murah dibandingkan kerugian yang ditimbulkan serangan siber dan biaya untuk dapat memulihkan dampaknya. 

Share:

Artikel Terkini