Teknogav.com – Hari melawan Kekerasan dan Perundungan di Sekolah Termasuk Cyberbullying Internasional diperingati setiap hari Kamis pertama di bulan November. Cyberbullying atau perundungan siber pun menjadi topik hangat yang diperbincangkan bulan ini. Berbagai tips pun disampaikan Kaspersky bagi orang tua dan anak mengenai apa yang harus dilakukan ketika mengalami perundungan. Tips tersebut juga termasuk cara melindungi diri sendiri terhadap cyberbullying.

Tips Melindungi Diri dari Cyberbullying bagi Anak-anak

Berikut ini adalah beberapa tips mengenai tindakan yang perlu dilakukan ketika menghadapi cyberbullying agar dapat melindungi diri sendiri.

• Lakukan pengaturan privasi di akun jejaring sosial.Aturan di ruang siber tak terlalu jauh berbeda dengan di dunia nyata. Anak biasanya diajari untuk tidak berbicara dengan sembarang orang di jalan, hal ini dapat juga dilakukan di akun pribadi jejaring sosial.
• Tak perlu menanggapi kata-kata menyinggung karena hanya akan memperburuk situasi. Tak perlu bernalar dengan pelaku intimidasi tanpa partisipasi orang dewasa. Sebaiknya abaikan saja mereka demi melindungi diri dari jurang klarifikasi, hinaan dan sejenisnya.
• Blokir akun yang menyerang dan laporkan ke moderator. Biasanya situs web dan jejaring sosial memiliki fitur untuk memasukkan akun lain ke daftar hitam atau blokir. Pada jejaring sosial hal ini mudah dilakukan dengan fitur yang ada. Sementara untuk situs tertentu bisa dengan menghubungi administrator dan meminta untuk memblokir perundung.
• Sertakan tangkapan layar sebagai bukti ketika melakukan pengaduan ke lembaga penegak hukum. Diskusikan juga masalah tersebut dengan orang tua pelaku atau jelaskan mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi.
• Hapus akun pribadi secara sementara atau permanen. Menghindari media sosial selama beberapa waktu bisa membantu menyegarkan diri dan fokus pada diri sendiri. Jika perundung tidak mendapat tanggapan, biasanya mereka pun akan merasa kehilangan minat terhadap korban sasarannya, karena tak bereaksi. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri karena situasi tersebut.

Baca juga: Tips Lindungi Anak dari Ancaman Online di Platform Online Gaming  

Tips bagi Orang Tua untuk Melindungi Anak dari Cyberbullying

Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan orang tua agar anak terhindar dari cyberbullying.

• Dukung dan beri kepercayaan bagi anak ketika mereka menghadapi cyberbullying. Berdasarkan survei, banyak anak-anak tak menceritakan masalah mereka kepada orang tua. Penting bagi orang tua untuk memprhatikan tanda-tanda yang mungkin terjadi ketika anak mengalami perundungan. Tanda-tanda tersebut mencakup masalah tidur atau makan, kerap berlinang air mata atau sedih, lekas marah, dan enggan ke sekolah. Anak-anak cenderung untuk menarik diri dari kegiatan menyenangkan yang biasa mereka nikmati.
• Melarang menggunakan media sosial atau internet tidak dapat menyelesaikan masalah cyberbullying. Hal ini justru dapat membuat hubungan dengan anak makin rumit karena mereka dapat menjauh, menarik diri dan kurang bersosialisasi. Upaya membantu anak untuk bersikap kritis terhadap situasi tersebut jauh lebih efektif. Hal ini demi memutus pesan pelaku intimidasi dari kepribadiaan anak-anak. Cyberbullying juga dapat memberikan pengalaman yang akan membentuk keterampilan untuk melawan serangan dan manipulasi siber.
• Tetap berhubungan dengan anak-anak secara online di jejaring sosial dan pesan instan. Langkah ini dapat membantu untuk memeriksa postingan anak-anak dan lebih memahami kondisi mereka.
• Jangan abaikan bantuan digital. Saat ini teknologi dilengkapi sejumlah kendali orang tua untuk membantu melindungi anak-anak dari materi online yang berbahaya atau tidak pantas. Manfaatkan juga aplikasi pihak ketiga yang menawarkan perlindungan dari konten berbahaya. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengatur batas waktu menatap layar, memantau kegiatan online dan melacak lokasi dengan GPS.

Baca juga: Kaspersky Berbagi Tips Lindungi Kesehatan Mental dengan Teknologi 

“Cyberbullying merupakan masalah yang sangat kompleks dan serius, yang sangat mungkin untuk dialami. Studi menunjukkan bahwa anak-anak sering tidak memberi tahu orang dewasa bahwa mereka mengalami intimidasi. Membangun hubungan saling percaya dengan anak akan membantu orang tua waspada jika buah hati mengalami perundungan,” ucap Andrey Sideko, Lead web content analyst di Kaspersky.