Teknogav.com - Data laporan ‘Indonesia Short Video White Paper 2023’ menunjukkan bahwa video pendek makin populer untuk penyampaian informasi. Laporan yang disusun oleh lembaga penelitian pasar Ipsos tersebut juga total pengguna aktif bulanan video pendek mencapai 110 juta. Selama tiga tahun terakhir, pasar video pendek meningkat drastis, dengan tingkat pertumbuhan gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) 55%.
Laporan Ipsos tersebut juga menyoroti cara masyarakat Indonesia mengakses media dan cara platform video pendek dapat menonjol di Industri. Selama beberapa tahun terakhir, jangkauan video pendek makin luas dan makin sering digunakan masyarakat Indonesia. Waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia untuk menonton video pendek adalah 2,1 jam per hari.
Baca juga: TikTok Ajak Kreator Gelar Kampanye Positif Melalui Video Pendek Kreatif
- Mengisi waktu luang 56%
- Hiburan dan santai 53%
- Pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat 41%
- Menjelajahi dunia 40%
- Ekspresi diri 34%
- Menjalin pertemanan 30%
- Jembatan dalam berkomunikasi 26%
- Menghubungkan dalam lingkaran sosial sehari-hari 25%
- Berbelanja 22%
Dalam buku putih ini juga disebutkan bahwa video pendek sudah memasuki tahap ketiga dalam perkembangannya. Pada tahun 2022, video pendek memasuki fase diferensiasi. Di fase ini, keunikan dan komersialisme dirangkul penyedia platform video pendek seperti Snack Video.
Prioritas video pendek terutama pada diferensiasi merek dan komersialisasi pasar. Laporan Ipsos juga mengungkapkan bahwa Snack Video merupakan aplikasi video pendek yang berkembang pesat selama tiga tahun pertama di Indonesia. Tingkat pertumbuhan tahunan platform tersebut 318% dengan pengguna aktif 43 juta per bulan di tahun 2022.
Baca juga: Kampanye “#SerunyaBelajar Ada di TikTok” Ajak Pengguna Ciptakan Konten Edukasi
Teng Yee Kiong, Country Manager, SnackVideo Indonesia |
"Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2020, SnackVideo telah diterima dengan baik oleh pasar Indonesia. Secara cepat, Snack Video telah menjadi aplikasi Video Pendek Terbesar ke-2 di Indonesia. Hal ini sejalan dengan temuan Ipsos, bahwa reputasi brand kami menonjol di antara aplikasi video pendek lainnya. Reputasi tersebut adalah konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para pengguna," ucap Teng Yee Kiong, Country Manager, SnackVideo Indonesia.
Pada kuartal kedua tahun 2022, pertumbuhan SnackVideo meningkat 119% dibandingkan kuartal kedua tahun 2021. Pertumbuhan tersebut dipicu ciri khas SnackVideo sebagai konten yang 'relevan dengan keseharianku'. SnackVideo pun dikenal luas dengan 90% brand awareness dan 64% brand salience (spontan menyebutkan merek).
Ipsos juga mengungkapkan tiga kunci sukses SnackVideo dalam menonjolkan keunikan mereknya, yaitu sebagai berikut:
- inklusivitas dan kesetaraan
- ekosistem komunitas
- konten yang unik dan bernuansa lokal.
Joseph Kristofel, Executive Director IPSOS |
Keberhasilan SnackVideo juga terlihat dari pengukuran Monitoring Data pada aplikasi SnackVideo terhadap antusiasme dan interaksi yang melibatkan kreator dan pengguna. Data tersebut memberikan temuan sebagai berikut:
- SnackVideo memiliki lebih dari 700 ribu kreator aktif harian
- SnackVideo memiliki lebih dari 1,5 juta postingan harian
- SnackVideo memiliki 2,7 miliar penayangan harian
- SnackVideo memiliki 70 juta likes harian
- Semua itu menghasilkan engagement berupa lebih dari 7 juta komentar harian.
Selama tiga tahun pertama, SnackVideo berhasil meraih pencapaian yang tinggi. SnackVideo untuk terus menyediakan konten relevan, unik, berbeda, dan terkini bagi SnackVideo Family dan penggunanya di Indonesia. Upaya ini dilakukan demi mewujudkan komitmen dalam memperkuat pasar. SnackVideo akan terus melanjutkan Scripted Drama yang merupakan ciri khas dan konten favorit pengguna. Harapannya konten ini dapat meningkatkan durasi waktu pengguna menonton video di SnackVideo.
"Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi SnackVideo untuk membuka peluang dengan brand, korporasi, dan pemerintah. Hal ini merupakan kontribusi kami dalam memberikan informasi yang positif dan meningkatkan bisnis sebagai bagian dari strategi pemasaran yang terintegrasi," pungkas Teng Yee Kiong.