Teknogav.com – ChatGPT makin jadi tren dan banyak dimanfaatkan di berbagai bidang. Teknologi ini pun dimanfaatkan Indra Qadarsih, seorang musisi dan juga sound engineer dalam menggarap proyek AIAIQ. AIAIQ ini berawal dari proyek untuk melakukan remake lagu-lagu hits lama BIP dengan menggunakan orkestra virtual yang dinamai AIQESTRA. BIP adalah grup band yang dibentuk Indra bersama Pay dan Bongky pada tahun 2000 setelah mereka keluar dari Slank.
Kini, lagu-lagi hits BIP yang sudah ada dibawakan kembali oleh BIP dan AIQESTRA dengan format orkestra tersebut. Konsep teknis orkestra dan penggunaan sampel vokal dari lagu lama tersebut diperoleh dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Indra menggunakan ChatGPT yang sudah dimodifikasi khusus untuk proyek tersebut.
Baca juga: IBM Luncurkan Platform Watsonx untuk Dukung Bisnis dan Pengembang
Peluang niche akan format orkestra ini sudah dianalisis terlebih dahulu dengan metode SWOT dan TOWS yang detail. Hasil analisis menunjukkan bahwa format tersebut akan menjadi tren baru dalam enam bulan ke depan oleh ChatGPT. Setelah membuat konsep, Indra melakukan riset mengenai lagu-lagu hits mana saja yang akan di-remake. Proses riset tersebut pun dilakukan dengan bantuan ChatGPT. Penggunaan ChatGPT tersebut juga dilakukan untuk scores, membuat skala prioritas dan lain-lain.
Setelah memperoleh pilihan lagu, maka audionya pun diproses menggunakan AI untuk dipisah-pisahkan menjadi track-track vokal, gitas, bass dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut akan digunakan sebagai bagian utama (lead) dari musik orkestra baru yang akan dibuat atau diaransemen ulang. Hasil aransemen tersebut bisa dilihat melalui kanal YouTube AIAIQ yang dibuat Indra sejak 12 Maret 2023. Salah satu contoh video yang menggunakan AI generative pada grafis adalah sebagai berikut:
Tak hanya untuk menganalisis, ChatGPT juga dimanfaatkan Indra untuk mengoptimalkan SEO YouTube AIAIQ. Indra juga sudah memodifikasi ChatGPT tersebut sesuai kapasitas SEO YouTube. Hasilnya, dalam 28 hari saja, beranda YouTube tersebut menembus 1 juta kunjungan. Jumlah yang mengklik video dari beranda pun mencapai 9,7%. Akhirnya, dalam 30 hari, channel YouTube AIAIQ berhasil mencapai 4.000 jam tayang. Monetisasi pun dapat dilakukan setelah mengunggah 25 video berdurasi di atas 1 menit, tepatnya pada 19 April 2023.
Baca juga: Efektivitas ChatGPT dalam Mendeteksi Phishing Masih Terbatas
Lagu-lagu lama yang dihidupkan kembali dan direorkestrasi bersama AIQESTRA dan 8-bit AIQESTRA dapat dinikmati siapa saja di kanal YouTube AIAIQ. Selain itu, terdapat juga konten AI comedians berupa robot kocak, karya seni generatif mengesankan, dan musik instrumental yang mempesona. Obrolan ringan penuh humor, eksperimen musik yang inovatif dan ulasan produk jujur dan informatif pun disajikan di kanal AIAIQ. Semua itu didukung juga oleh #AIKAMSI, komunitas yang berdedikasi untuk menggali potensi AI dalam dunia seni dan musik.
Indra menargetkan proyek AIAIQ ini dapat melakukan remake semua lagu-lagu hits BIP dan memperbarui hak cipta lagu-lagu yang tidak jelas. Hak cipta lagu-lagu yang tak jelas tersebut bisa disebabkan oleh label yang bubar dan alasan-alasan lain. Sampai saat ini, Indra sudah masuk tahap penyelesaian untuk hasil akhir pembuatan album BIP & AIQESTRA. BIP pun telah melakukan syuting video baru untuk menjadi bagian dari album. Pada syuting tersebut, BIP perform secara live dan langsung direkam di tempat bersejarah, yaitu rumah seniman legendaris Titi Qadarsih.
Baca juga: Indra Qadarsih Populerkan Musik Metafakta Oxytron untuk Penyembuhan Penyakit
Indra berharap semua lagu-lagu BIP dapat di-remake dan format tersebut dapat memberi angin segar bagi musik Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan memperkenalkan bentuk konsep baru dari lagu-lagu hits lama kepada generasi baru. Tentu saja hal ini juga diharapkan dapat mengobati rasa rindu bagi penggemar setia BIP. Baru-baru ini, BIP juga melakukan persiapan album BIP & AIQESTRA 2023 di studio Pay Burman.
Postingan
