Huawei Berbagi Hewan Kurban Sesuai Pilar “Huawei I DO Care” Huawei Berbagi Hewan Kurban Sesuai Pilar “Huawei I DO Care” ~ Teknogav.com

Huawei Berbagi Hewan Kurban Sesuai Pilar “Huawei I DO Care”

Teknogav.com – Huawei memperingati hari raya Idul Adha 1444 H dengan menyelenggarakan aksi kepedulian berbagi hewan kurban bagi masyarakat di 15 kota. Tema yang diusung pada kegiatan ini adalah ‘Huawei I Do Care – Berbagi Kebahagiaan dan Percepatan Ekonomi Digital Syariah’. Sesuai tema tersebut, kegiatan ini merupakan momentum bagi Huawei Indonesia dalam menunjukkan dukungan bagi penguatan ekonomi syariah di Indonesia.

Aksi kepedulian berbagi hewan kurban merupakan tradisi Huawei berbagi kebaikan dan kepedulian bagi masyarakat Indonesia. Langkah tersebut sesuai dengan pilar komitmen ‘Huawei I DO Care’. Penyelenggaraan aksi kepedulian ini dilakukan serentak di 15 masjid yang tersebar di 15 kota. Kota-kota tersebut mencakup Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Magelang Yogyakarta, Solo, Surabaya, Mataram, Denpasar, Makassar, Sorong dan Fak-Fak.

Kegiatan ini melibatkan komunitas muslim, kalangan dari sektor pendidikan dan ekosistem masyarakat ekonomi syariah beserta dengan pakarnya. Aksi ini merupakan representasi semangat berkontribusi yang terus berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia. 

Baca juga: Huawei Donasikan Perangkat Pendukung Pengembangan Kecakapan Digital para Santri

Pelaksanaan program kepedulian ‘Huawei I DO Care’ yang konsisten disambut baik oleh Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas. Kontibusi Huawei tersebut dinilai Kementerian Agama sebagai bentuk nyata dari prinsip Ukhuwah Islamiyah dalam mewujudkan kebaikan bagi sesama.

“Mari kita jadikan perayaan Idul Adha sebagai momentum menebar kebaikan melalui kolaborasi yang nyata bagi bangsa dan negara,” ucap H. Yaqut Cholil Qoumas.

Besarnya potensi ekonomi digital syariah di Indonesia pun ditekankan Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Potensi tersebut didukung oleh populasi muslim di Indonesia yang besar, mencapai 87% dari total penduduk dan peningkatan penetrasi internet. Indonesia bahkan merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

“Melalui kolaborasi sinergis antara pemerintah, dunia usaha, komunitas masyarakat ekonomi syariah, serta penyedia TIK seperti Huawei, kita dapat mengoptimalkan berbagai potensi tersebut serta mendorong pemanfaatan ekonomi digital syariah yang lebih maju dan adaptif. Kami mengapresiasi komitmen Huawei I DO Care sebagai bentuk konsistensi dari Huawei dalam berkontribusi mendukung transformasi digital di Indonesia,” ucap Rudy.

Baca juga: MES Apresiasi Upaya Huawei Dukung Ekosistem Ekonomi Syariah Melalui Teknologi

Hal senada juga disampaikan Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia. Menurutnya sinergi dan kerja sama yang dilakukan dengan dukungan pemerintah ditujukan untuk memberdayakan komunitas muslim dari berbagai kalangan. Mereka berasal dari pelajar atau santri, generasi muda calon pemimpin masa depan sampai technopreneur. Pemberdayaan ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih baik sesuai dengan komitmen ‘I Do Care’. Komitmen tersebutlah yang melandasi program-program berbagi kebaikan dan kepedulian Huawei di Indonesia.

Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia

“Semangat berkolaborasi menjadi motor Huawei dalam berkontribusi di Indonesia. Di bidang TIK, Huawei telah berkomitmen mendukung keseriusan pemerintah dalam mencetak talenta-talenta cakap digital yang kelak menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi syariah, yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas digitalisasi dan transformasi digital. Huawei telah memberikan pelatihan, pembekalan dan sertifikasi kepada lebih dari 80.000 talenta digital yang tersebar dari seluruh wilayah Indonesia. Hingga 2025, kami menargetkan mampu melahirkan 100 ribu talenta digital di Indonesia yang berkompetensi,” ucap Mohamad Rosidi. 

Baca juga: Huawei Indonesia Donasikan Kurban ke 15 Kota di Indonesia

Data State of the Global Islamic Economy Report 2022 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan ekonomi berbasis syariah terbesar keempat di dunia. Demi memperkuat posisi sebagai salah satu pelaku utama ekonomi berbasis syariah di dunia, Indonesia membutuhkan lebih banyak SDM yang berkualitas di bidang TIK.

K. H. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkapkan bahwa solusi Huawei dibutuhkan dalam membentuk ekosistem ekonomi syariah. Keterlibatan Huawei sebagai penyedia solusi TIK sebagai mitra merupakan hal yang penting. Salah satu solusi digital yang dapat menjadi contoh adalah dalam mempermudah proses sertifikasi halan yang dapat membantu pelaku UMKM. Beliau mengatakan bahwa manfaat solusi teknologi tersebut dapat mendukung terciptanya ekonomi bisnis berbasis syariah yang berkelanjutan.

K. H. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia

“Indonesia membutuhkan aksi dan kolaborasi nyata seperti yang telah dilakukan oleh Huawei. Memberikan pelatihan dan pendampingan digital bagi pelaku UMKM sehingga bisa mengejar ketertinggalan. Ini merupakan fondasi pengembangan ekonomi dan bisnis berbasis syariah di era digital yang dinamis ini,” ucap H. Choirul Sholeh Rasyid, Ketua Tanfidziah PBNU.

H. Choirul Sholeh Rasyid, Ketua Tanfidziah PBNU

Sementara itu, Dr. Mukhaer Pakkanna, Wakil Ketua Satu Majelis Ekonomi Bisnis Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan perlunya kesadaran wirausaha muslim akan kesadaran penerapan TIK. Hal tersebut penting demi mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Dr. Mukhaer Pakkanna, Wakil Ketua Satu Majelis Ekonomi Bisnis Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Implementasi TIK dapat meningkatkan kualitas serta menjadi bekal ketika mereka mulai mengalihkan orientasinya ke pasar ekspor. Sehingga Indonesia akan memiliki produk juara yang dapat bersaing di ranah global,” ucap Dr. Mukhaer.

Serah terima penghargaan 'Anugerah Masyarakat Cerdas dan Inspiratif 2023, dari kiri ke kanan: Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika; Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia; Saidah Sakwan, Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional; Firan Tani, Novelis PNM; dan Revita Alwi, Ketua Umum HWDI

Pada acara ini, Huawei juga memberikan penghargaan ‘Anugerah Masyarakat Cerdas dan Inspiratif 2023’. Penghargaan tersebut diberikan kepada beberapa sosok inspiratif di bidangnya masing-masing, yaitu sebagai berikut:

  • Kategori Tokoh Penggerak Zakat: Saidah Sakwan, Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional
  • Kategori Tokoh Wanita Penggerak Literasi Bangsa: Firan Tani, Novelis, PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
  • Kategori Kepemimpinan Perempuan Disabilitas dalam Membangun Masyarakat Inklusif: Revita Alwi, Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)

Harapannya akan makin banyak tokoh inspiratif yang berperan aktif dalam mewujudkan kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia.

Share:

Artikel Terkini