Huawei Donasikan Perangkat Pendukung Pengembangan Kecakapan Digital para Santri Huawei Donasikan Perangkat Pendukung Pengembangan Kecakapan Digital para Santri ~ Teknogav.com

Huawei Donasikan Perangkat Pendukung Pengembangan Kecakapan Digital para Santri

Teknogav.com – Di momen Ramadan, Huawei mendonasikan perangkat penunjang telekomunikasi untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di pesantren dan panti asuhan di 14 kota. Pengukuhan kegiatan donasi dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Seremoni serah terima donasi dan penandatanganan MoU dilakukan di Islamic Center Baiturrahmi, Tangerang Selatan, 5 April 2023. Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah 'Sharing Happinesss and Connectivity, Digisantri for Prosperous Indonesia'. Penyerahan donasi juga digelar bersamaan di Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.

MoU ditandatangani Huawei dengan Kementerian Agama dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Berikut ini adalah para perwakilan dari pemerintah dan Huawei yang hadir di acara seremoni tersebut:

  • Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden
  • Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
  • Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
  • James Sun, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia
  • Benjamin Davnie, Walikota Tangerang Selatan
  • Dr. Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasaan DUDI
  • Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia

Baca juga: Huawei CSR Ramadan 2022 Dukung Pendidikan anak Indonesia 

Sesuai pilar tanggung jawab sosial perusahaan Huawei I DO Care, donasi mencerminkan ungkapan kepedulian terhadap sesama. Penyerahan donasi tersebut menegaskan komitmen Huawei pada pendidikan dan bantuan sosial. Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang dapat mengatasi tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang era digital. Harapannya, donasi dan penandatanganan MoU tersebut dapat mempercepat perwujudan komitmen Huawei dalam melatih 100 ribu talenta digital Indonesia. Potensi untuk mempercepat tercapainya komitmen tersebut juga disampaikan Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia.

Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia

“Memasuki tahun ketiga, kami bangga mengumumkan bahwa Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital atau 80% target. Melalui program CSR Ramadan bagi kalangan pondok pesantren, kita berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan. Para pemimpin tersebut selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” ucap Yenty.

Serangkaian program juga digelar Huawei demi mendukung terbentuknya digisantri, yaitu para santri yang cakap digital sesuai amanah Kementerian Agama. Program-program tersebut mencakup pelatihan untuk meningkatkan kecakapan digital, sertifikasi dan kesempatan untuk mengikuti kompetisi TIK.

Kolaborasi Huawei dengan Pemerintah sebagai Sinergi Multiple Helix

Penandatanganan MoU adalah wujud sinergi multiple helix yang berkelanjutan antara Huawei dengan pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingannya. Demi meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia, Huawei memperkuat komitmen terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka. Kedua program tersebut diprakarsai Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek).

Penandatanganan MoU oleh Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan James Sun, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia

Huawei telah bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia sejak tahun 2020. Keduanya telah berkomitmen untuk melatih 100 ribu talenta digital di Indonesia sampai tahun 2024. Inisiatif donasi dan serangkaian kegiatan yang dilakukan Huawei merupakan kelanjutan komitmen tersebut. Hal ini disambut baik oleh Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden.

Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden

“Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital. Sebagai penyedia TIK global terkemuka, komitmen Huawei bersama Kantor Staf Presiden untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital. Upaya tersebut merupakan wujud dari sinergi multiple helix antara sektor swasta dan publik. Sinergi ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030,” ucap Abetnego Tarigan.

Baca juga: Aplikasi Ibadahku Mengaji Gelar Pesantren Kilat Secara Online

Potensi pesantren dalam pengembangan talenta digital untuk mendorong transformasi perekonomian Indonesia juga disampaikan Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Data Kementerian Agama menunjukkan bahwa pada September 2022 terdapat lebih dari 26 ribu pesantren dan 1,64 juta santri di Indonesia. 

Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
“Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK yakni Huawei, menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi. Kolaborasi ini meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia sesuai nilai-nilai Islami. Kementerian Agama berbahagia memiliki Huawei sebagai mitra kami dalam membangun ekosistem yang lebih baik, dan kami dengan yakin menempuh perjalanan yang panjang ini bersama Huawei dan segenap industri,” ucap Prof. dr. Muhammad Ali Ramdhani.

Peluang Indonesia dalam melakukan lompatan-lompatan besar di masa mendatang dengan memanfaatkan teknologi digital disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Transformasi digital Indonesia termasuk tercepat di dunia dengan lebih dari 200 juta pengguna internet yang terhubung lebih dari 8 jam setiap hari.

Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

“Alih-alih menjadi konsumen yang pasif, Indonesia harus memastikan generasi berikutnya memiliki pemahaman, penguasaan, dan literasi digital yang mumpuni. Hal ini penting untuk dapat berpartisipasi sebagai kreator dalam rantai nilai global. Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei terhadap persiapan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan tersebut, khususnya melalui dukungannya yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang bertujuan menyiapkan generasi unggul yang menghidupi semangat Pancasila. Kami pun bergotong royong bersama Huawei dan seluruh pelaku teknologi dalam rangka menumbuhkan literasi digital di Tanah Air,” ucap Prof. Ir. Nizam.


Baca juga: AWS Bersinergi dengan Ekosistem Lokal Hadirkan Program Edukasi dan Pemberdayaan

Rangkaian acara tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bulan Ramadan Huawei diawali kegiatan yang digelar bersama Badan Siber dan Sandi Negara. Kegiatan tersebut adalah pelatihan literasi digital dan keamanan siber yang diikuti 100 santri dan para guru dari Pondok Pesantren Riyadul Jannah Tangerang dan SMK 2 Muhammadiyah Tangerang Selatan. 

Program CSR Huawei bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan teknologi agar dapat terus berkontribusi dan menciptakan nilai dalam membangun Indonesia. Upaya ini demi mewujudkan Indonesia yang terhubung sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih pintar, digital dan berkelanjutan secara bersama-sama. Penyelenggaraan program-program tersebut dilaksanakan secara konsisten berlandaskan empat pilar komitmen yang tergabung dalam 'Huawei I DO'. Keempat pilar tersebut mencakup I Do Care, I Do Collaborate, I Do Create, dan I Do Contribute.

Share:

Artikel Terkini