Dukung Keamanan Siber Indonesia, Huawei Perkuat Kerja Sama dengan BSSN Dukung Keamanan Siber Indonesia, Huawei Perkuat Kerja Sama dengan BSSN ~ Teknogav.com

Dukung Keamanan Siber Indonesia, Huawei Perkuat Kerja Sama dengan BSSN

 
Teknogav.com -  Huawei memiliki komitmen untuk senantiasa mendukung transfer pengetahuan terkait keamanan siber. Komitmen tersebut kembali ditegaskan dengan memperbarui nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). MoU tersebut berisi kerja sama di bidang keamanan siber dengan lembaga keamanan siber tertinggi di Indonesia. 

Prosesi penandatanganan MoU dilakukan di sela-sela kunjungan BSSN ke Kantor Pusat Huawei di Shenzen dan Pusat Transparansi Keamanan Siber dan Perlindungan Privasi Huawei di Dongguan. Kedua lokasi tersebut berada di Tiongkok. Pembaruan MoU ditandatangani oleh Letjen (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN dan Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Sean Yang, Huawei Global Cybersecurity and Privacy Officer. 

Baca juga: BSSN Kunjungi Pusat Transparansi Kaspersky di Swiss

Turut hadir pada pada acara tersebut perwakilan dari BSSN, Poltek SSN dan Huawei Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  • Andi Yusuf, M.T., Direktur Operasi Keamanan Siber
  • Sigit Kurniawan, Plt. Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi
  • Marsekal Pertama R. Tjahyo Khurniawan, S.T.,M.Si, Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)
  • Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer dari Huawei Indonesia.
Penerapan kerja sama yang selama ini telah dilaksanakan Huawei dengan baik diapresiasi oleh Letjen (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN. Beliau menyampaikan bahwa Huawei telah banyak membantu dalam meningkatkan kapabilitas, baik bagi personil BSSN maupun pemangku kepentingan BSSN.
 
Hinsa Siburian, Kepala BSSN Letjen (Purn.) dan Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia

Penerapan kerja sama yang selama ini telah dilaksanakan Huawei dengan baik diapresiasi oleh Letjen (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala BSSN. Beliau menyampaikan bahwa Huawei telah banyak membantu dalam meningkatkan kapabilitas, baik bagi personil BSSN maupun pemangku kepentingan BSSN.
Menurutnya, sektor swasta berperan penting dalam mengamankan ruang siber nasional, sesuai dengan implementasi quadhelix dalam Strategi Keamanan Siber dan Sandi. Berdasarkan hal tersebut, kerja sama antara BSSN dan Huawei perlu berlanjut.
 
 
“Besar harapan kami, Huawei dapat terus berpartisipasi dan meningkatkan literasi keamanan siber bagi masyarakat sebagai salah satu bagian dari gerakan nasional #Jaga ruang siber. Selain itu, kami juga berharap pelatihan keamanan siber dapat terus dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Kami juga berharap pengembangan kompetensi bagi SDM di BSSN dan juga stakeholder BSSN baik yang bersifat teknis maupun manajerial dapat terus dilakukan untuk menghasilkan SDM keamanan siber yang andal dan kompeten,” ucap Hinsa Siburian.

Pentingnya upaya pengamanan dari ancaman siber juga ditekankan Sean Yang, Huawei Global Cybersecurity and Privacy Officer. Beliau mengajak para pemain industri untuk berbagi praktik-praktik terbaik dan meningkatkan kemampuan bersama dalam tata kelola, standar, teknologi dan verifikasi.
 
"Dalam dunia digital saat ini, keamanan siber menjadi kian penting. Sangat penting bagi kami, sebagai sebuah industri, untuk menggabungkan kekuatan, bertukar praktik terbaik, dan meningkatkan kemampuan kolektif kami di berbagai bidang seperti tata kelola, standar, teknologi, dan verifikasi. Kita harus menanamkan kepercayaan kepada masyarakat umum maupun regulator terkait keamanan produk dan layanan yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan bekerja bersama-sama, kita dapat mencapai keseimbangan yang tepat antara keamanan dan pengembangan di lanskap yang makin digital ini,” ucap Sean Yang.
 
Apresiasi terhadap kolaborasi yang terjalin pun diapresiasi oleh Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia. “Pembaruan Nota Kesepahaman ini merupakan satu lagi tonggak penting dalam inisiatif keamanan siber bersama kami, yang sejalan dengan tujuan kami untuk menjalin kemitraan quad-helix yang lebih luas antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas,” ucapnya.
 
Kolaborasi antara BSSN dan Huawei telah melaksanakan lebih dari 90 program sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pertama di tahun 2019. Berikut ini adalah beberapa dari program-program tersebut:
  • CyberHub Fest
  • seminar Keamanan 5G
  • Tech Day bersama perguruan tinggi
  • seminar TIK/Keamanan Siber
  • seminar PSIRT/CSIRT
  • seminar Indeks KAMI
  • program-program sertifikasi terkait
Lebih dari 23.300 peserta dari 14 kementerian dan lembaga pemerintahan, 11 perguruan tinggi, 14 asosiasi, dan banyak pelaku industri lainnya telah dijangkau oleh serangkaian program tersebut.
 
"Dalam bidang keamanan siber ini, kita menghadapi tantangan yang kompleks, yang tidak bisa diuraikan hanya dengan berfokus pada salah satu titik lemah. Itu sebabnya, kerja sama sangat diperlukan. Untuk dapat mengatasi tantangan keamanan siber, dibutuhkan pendekatan yang sistematik dan mencakup seluruh industri serta masyarakat luas. Kita perlu membangun kemampuan kolektif serta menggabungkan kekuatan kita, agar dapat secara efektif memperkuat keamanan siber dan perlindungan privasi melalui pertukaran praktik terbaik dan kerja sama yang erat,” ucap Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO), Huawei Indonesia.
 
 
Huawei dan BSSN akan membentuk suatu komite untuk merancang dan melaksanakan kerja sama berdasarkan Nota Kesepahaman yang diperbarui. Kolaborasi tersebut juga akan diperluas sampai ke aspek di luar peningkatan kapasitas. Keduanya akan bekerja sama untuk memfasilitasi pembelajaran lanjutan, sertifikasi profesional, dan peningkatan kompetensi dalam hal-hal terkait keamanan siber.
 
Selama lebih dari 23 tahun hadir di Indonesia, jumlah karyawan Huawei mencapai lebih dari 2.300 karyawan. Sejumlah 90% di antaranya merupakan SDM lokal sehingga Huawei turut berperan pada perekonomian nasional. Huawei mendorong laju transformasi digital di Indonesia dengan berpegang pada empat pilar dalam komitmen Huawei “I Do”. Upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan ekosistem.
 
Huawei menjalin kemitraan dengan berbagai instansi dan lembaga, termasuk Kantor Staf Presiden (KSP) melalui pilar “I Do Contribute”. Upaya tersebut dilakukan untuk ikut serta mencetak 100 ribu talenta digital Indonesia yang kompeten dalam waktu 5 tahun. Talenta digital tersebut dibutuhkan sebagai fondasi yang kuat dari angkatan kerja yang siap menghadapi masa depan. Sampai saat ini, sudah lebih dari 80 ribu talenta Indonesia telah menerima manfaat dari program-program yang dilaksanakan Huawei.

Share:

Artikel Terkini