Strategi Ketahanan Siber Jadi Fokus Diskusi di Virtus Showcase 2023 Strategi Ketahanan Siber Jadi Fokus Diskusi di Virtus Showcase 2023 ~ Teknogav.com

Strategi Ketahanan Siber Jadi Fokus Diskusi di Virtus Showcase 2023

Teknogav.com – PT. Virtus Technology Indonesia (Virtus) menggelar ajang, Virtual Showcase 2023 (VSC 2023) di tiga kota, yaitu Semarang, Surabaya dan Jakarta. Ajang tahunan tersebut digelar di Jakarta pada 21 September 2023 yang merupakan puncak dari rangkaian acara VSC 2023. Tema yang diusung kali ini adalah “Cyber Resilience: Is Your Company Prepared Enough?”. Fokus tema tersebut adalah ‘Building Business Resilience Against Data Breaches and Threat Posed by Digital Privacy Act”.

VSC 2023 dihadiri para pakar dan praktisi di bidang keamanan siber. Mereka mendiskusikan tren, tantangan dan peluang perusahaan dalam membangun ketahanan siber. Fokus dalam membangun ketahanan siber dipilih untuk mengingatkan pelaku bisnis akan segera diberlakukannya Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). UUPDP akan berlaku secara penuh pada 2024 setelah diterapkannya dua tahun masa transisi sejak disahkan pada 20 September 2022.

Baca juga: Virtus Showcase 2022 Usung Tema Edge of Distributed Enterprise

Christian Atmadjaja, Direktur Virtus mengungkapkan bahwa serangkaian proses investigasi untuk menyelidiki penyebab kebocoran dapat dilakukan untuk memastikan keamanan data perusahaan. Selain itu, perlu juga dilakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko. Tindakan tersebut merupakan kerangka kerja dalam ketahanan siber yang menjadi pembahasan utama di acara VSC 2023.

Christian Atmadjaja, Direktur Virtus

“Sebagai penyedia solusi infrastruktur IT dan digital kami juga ingin memberikan update terkait berbagai tren keamanan siber serta inovasi terkini. Update ini termasuk mengingatkan regulasi UU PDP setahun lagi akan berlaku secara penuh. Perusahaan harus siap dengan segala konsekuensi jika tidak bisa memenuhi kepatuhan terhadap regulasi tersebut, khususnya terkait kebocoran data.” ucap Christian Atmadjaja.

Baca juga: UU PDP Resmi Berlaku, Ini Tips Menyikapinya

Salah satu pembicara utama yang berbagi langkah-langkah membangun ketahanan siber dalam bisnis adalah Faisal Yahya, Cyber Security Strategist. Hadir juga Muhammad Faisal, Senior Manager, Solutions Engineering of VMware yang berbagi tren keamanan siber dan inovasi teknologi digital terkini.

“Dalam era digital saat ini, penting bagi kita untuk memahami dan menilai pentingnya data, sistem, dan infrastruktur yang memerlukan perlindungan. Cyber resiliency adalah kunci dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin intens. Kita dapat memastikan perlindungan data yang holistik dengan menerapkan manajemen risiko terpadu, serta langkah keamanan seperti enkripsi dan kontrol akses. Persiapan dan kelangsungan bisnis, terutama dengan adanya incident response plan, menjamin operasional tetap konsisten meski terjadi insiden siber. Ini juga merupakan bagian penting dari cyber resiliency,” ucap Faisal Yahya.

Faisal juga mengatakan bahwa penting untuk mengkomunikasikan strategi pertahanan siber ke seluruh pemangku kepentingan. Kesesuaian strategi tersebut dengan peraturan privasi data yang berlaku juga penting untuk dipastikan. Upaya ini akan meningkatkan kepercayaan sekaligus menegaskan pentingnya privasi data. Kesimpulan beliau, dua pilar yang memastikan keamanan dan keberlanjutan di era digital adalah ketahanan siber dan privasi data.
Berbagai narasumber lain juga hadir dalam sesi panel diskusi panel interaktif, yaitu sebagai berikut:

  • Abidin Riyadi Abie, Chief Information Officer, Toyota Astra Finance
  • Tuaman Manurung, Subkoordinator Bidang Regulasi PDP Direktorat Tata Kelola Aptika
  • Yohanes Syialin, Channel System Engineer Palo Alto Networks

Panel diskusi tersebut membahas mengenai tantangan dan persiapan kepatuhan UU PDP. Pembahasan tersebut termasuk perkembangan terkini tahap perilisan draf Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Pelindungan Data Pribadi (RPP PDP). Masukan dari berbagai pihak dibutuhkan dalam tahap tersebut.

Baca juga: ESET Tawarkan Teknologi Keamanan Siber yang Selaras UU PDP

Para vendor Teknologi Informasi (TI) turut mendukung VSC 2023. Beberapa di antaranya adalah Crowdstrike, Dell Technologies, Extrahop, Forcepoint, Huawei, Palo Alto, Schneider Quest, Trend Micro, VMware, dan XFusion.

“Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan solusi disaster recovery atau cadangan data. Upaya yang penting dilakukan termasuk mengantisipasi berbagai serangan seperti ransomware dan mengurangi risiko unik yang ditimbulkannya. Dalam Virtus Showcase 2023, kami bisa memberikan masukkan untuk para pelaku mengembangkan alur kerja pemulihan yang memungkinkan bisnis untuk dengan cepat mengidentifikasi titik pemulihan sehingga mereka dapat segera kembali beroperasi” ucap Wiliam Buyung, Country Manager VMware.

Share:

Artikel Terkini