Deel Dukung Perusahaan Lakukan Ekspansi Global dengan Sistem SDM Mumpuni Deel Dukung Perusahaan Lakukan Ekspansi Global dengan Sistem SDM Mumpuni ~ Teknogav.com

Deel Dukung Perusahaan Lakukan Ekspansi Global dengan Sistem SDM Mumpuni


Teknogav.com – Deel menerbitkan laporan Global Expansion and Hiring Research mengenai tantangan yang dihadapi perusahaan Indonesia saat berencana ekspansi ke luar negeri. Perlunya perusahaan memiliki keterampilan baru dan perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) secara global ditekankan secara khusus pada hasil penelitian. Selain itu, penekanan juga dilakukan pada kompleksnya pembentukan tim di luar negeri. Laporan penelitian Deel juga bisa menjadi panduan dalam membuat peta perencanaan bisnis perusahaan dan competitive index bisnis di tahun-tahun mendatang.

Penelitian dilakukan Deel bersama dengan Rakuten Insight. Responden terdiri dari 900 pelaku bisnis, dengan masing-masing 300 pelaku bisnis dari Indonesia, Malaysia dan Singapura. Minat ekspansi ke luar negeri para pelaku bisnis, tantangan yang dihadapi dan strategi rekrutmen selama ekspensi menjadi kajian penelitian tersebut.

“Tantangan dalam menghadapi kompleksitas ekspansi global yang dirasakan bisnis di Singapura, Malaysia dan Indonesia menjadi sorotan penelitian. Deel ingin membantu para pelaku bisnis mempercepat ekspansi ke pasar potensial baru. Upaya ekspansi tentunya membutuhkan investasi waktu dan sumber daya yang besar. Deel membantu para pelaku bisnis untuk fokus pada strategi ekspansi. Urusan kepatuhan, manajemen tim global dan proses pembayaran gaji dapat ditangani oleh Deel. Efisiensi merupakan salah satu kunci keberhasilan penetrasi ke pasar global di lingkungan bisnis global yang serba cepat,” ucap Karen Ng, Regional Head of Expansion & Market Lead Hongkong, Singapura, ASEAN.

Karen Ng, Kepala Ekspansi Deel, Asia

Baca juga: Deel Terus Kembangkan Sistem SDM Sesuai Kepatuhan dan Teknologi Terkini

Laporan Deel memaparkan bahwa perusahaan di Indonesia sangat berminat untuk melakukan kespansi ke pasar luar negeri. Sumber daya yang signifikan sudah dialokasikan dalam proses tersebut, seiring kian pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas.

“Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang cukup solid, kami melihat bahwa bisnis di Indonesia meningkatkan investasi mereka pada proses SDM serta pengembangan keterampilan dan pelatihan untuk tim lokal dan internasional guna menciptakan tenaga ahli lokal dengan pola pikir global,” ucap Agustina Samara, Deputy Head of the HR Training and Development Department, Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM) Indonesia dan Chief People and Corporate Strategy, DANA.

Agustina Samara, Deputy Head of the HR Training and Development Department, Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM) Indonesia dan Chief People and Corporate Strategy, DANA

Laporan survei juga mengungkapkan bahwa ada 44% responden yang merupakan pemilik bisnis mengaku sulit mencari tenaga kerja yang sesuai. Kendala yang dihadapi mencakup biaya dan sulitnya mengelola karyawan jarak jauh.

“Menjadi yang terdepan berarti memiliki pemahaman lanskap bisnis yang dinamis, kemampuan mengadopsi tren rekrutmen yang mencerminkan pertumbuhan negara kita, serta mampu memenuhi kebutuhan masa depan pasar dalam negeri yang terus berkembang. Ini sejalan dengan observasi kami bahwa menemukan talenta yang sesuai adalah tantangan utama yang dihadapi banyak perusahaan saat ini,” ucap Cecilia Kristanto, Director of Financial Services, Michael Page Indonesia. 

Cecilia Kristanto, Director of Financial Services, Michael Page Indonesia

Perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara Berencana Melakukan Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri

Laporan penelitian Global Expansion and Hiring menunjukkan bahwa negara-negara di Asia Tenggara sudah merencanakan untuk berekspansi ke pasar potensial baru. Sejumlah 91% pelaku bisnis di Singapura, Malaysia dan Indonesia berencana melakukan ekspansi tersebut dalam lima tahun ke depan. Sebagian besar perusahaan di Singapura, Malaysia dan Indonesia juga sudah beroperasi di luar pasar domestik setidaknya di satu negara. Sejumlah 87% perusahaan di Singapura telah beroperasi di pasar domestik. Persentase perusahaan yang telah melakukan operasi di luar pasar domestik mencapai 82% di Malaysia dan 77% di Indonesia.

Baca juga: Deel Permudah Manajemen SDM, Mulai Perekrutan sampai Kepatuhan Regulasi Global

Rencana Perusahaan di Indonesia Melakukan Ekspansi

Investasi pun telah dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan ekspansi global. Sebayak 72% bisnis di Indonesia meningkatkan pengeluaran untuk ekspansi ke luar negeri selama lima tahun terakhir. Jumlah tersebut menunjukkan minat yang bertumbuh di pasar internasional. Rata-rata pelaku bisnis di Indonesia memperkirakan investasi sebesar USD1,4 juta untuk melakukan ekspansi. Anggaran investasi yang lebih tinggi dimiliki oleh sektor manufaktur, jasa profesional dan perdagangan, dengan rata-rata USD2 juta.

Perusahaan-perusahaan di Indonesia menjadikan Asia Tenggara (67%) dan Asia Utara (32%) menjadi tujuan utama ekspansi mereka. Diperkirakan pasar di Asia Utara berpotensi meningkat sampai mencapai 53%. Jika dibandingkan saat ini, minat ekspansi ke Amerika Serikat meningkat signifikan, yaitu sampai tiga kali lipat lebih besar. Sektor retail memiliki minat melakukan ekspansi bisnis ke Asia Utara yang lebih tinggi dibandingkan sektor lain. Rata-rata anggaran yang dialokasikan bisnis berskala besar dengan lebih dari 100 karyawan mencapai USD1,6 juta. Sejumlah 20% kelompok teratas dari bisnis berskala besar ini bahkan sampai USD5,7 juta.

Tantangan dalam Berekspansi

Biaya merupakan hambatan utama perusahaan-perusahaan di Singapura, Malaysia dan Indonesia untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Jumlah perusahaan tersebut mencapai 68% di Indonesia, 62% di Malaysia dan 52% di Singapura. Berbagai alasan menyebabkan 42% bisnis di Indonesia tidak mempekerjakan tenaga lokal di pasar internasional. Komposisi alasan tersebut adalah 52% biaya, 44% kesulitan mencari tenaga kerja yang sesuai, dan 33% kesulitan mengelola karyawan jarak jauh.

Masalah SDM yang dihadapi perusahaan berusaha diatasi beberapa perusahaan melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Sejumlah 49% perusahaan memanfaatkan pihak ketiga untuk mengurangi biaya terkait ekspansi dan menemukan kandidat tenaga kerja yang tepat. Pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal diyakini perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara dapat dilakukan dengan mempekerjakan tenaga kerja gobal. Sejumlah 92% pengambil keputusan bisnis dari Malaysia, Singapura dan Indonesia menyakini hal tersebut, angka tersebut mencapai 91% di Indonesia.

Kenaikan Gaji Karyawan

Sejumlah 40% perusahaan di Indonesia berencana menaikkan gaji seluruh karyawan perusahaan dalam 12 bulan ke depan. Alasan untuk menaikkan gaji pun beragam, 56% atas kinerja karyawan dan 40% berdasarkan perubahan tingkat inflasi. Kendati demikian, ada 4% perusahaan tidak berencana menaikkan gaji dan mengangguhkan perekrutan karyawan baru.

Deel yang resmi hadir di Indonesia sejak Juli 2023 dapat membantu perusahaan lokal membangun tim global. Beberapa mitra Deel seperti BCG dan Telin di Indonesia sudah memanfaatkan solusi Deel untuk menguji potensi ekspansi sesuai target pasar. Solusi Deel dapat digunakan untuk membantu pembayaran gaji lintas negara yang sesuai aturan, dan penyederhanaan proses rekrutmen antar negara. Hal ini tentunya mendukung perusahaan dapat fokus pada strategi pengembangan bisnis sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis secara internasional.

Prediksi Deel dalam Lanskap SDM 2024

Berikut ini adalah lima prediksi Deel dalam lanskap SDM Indonesia di tahun 2024

  • Rencana ekspansi global yang lebih agresif. Hal ini ditunjukkan temuan bahwa 91% responden mengaku aktif mengejar pertumbuhan di skala internasional. Komitmen tersebut didukung dana investasi dengan rata-rata jumlah USD1,4 juta. Wilayah ekspansi yang paling diminati adalah Asia Tenggara dan Asia Utara.
  • Strategi tenaga kerja global untuk mendorong pembelajaran berkelanjutan. Sejumlah 91% pelaku bisnis di Indonesia mengatakan bahwa perekrutan tenaga kerja global dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja lokal. Deel memprediksikan bahwa para pemimpin bisnis di Indonesia akan mempertimbangkan peluang kolaborasi dengan tenaga kerja global. Upaya ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal melalui transfer keterampilan.
“Golden Visa bermanfaat dalam hal transfer skill ke orang-orang di Indonesia atau tim yang berbasis di Indonesia. Selain itu, langkah ini juga menambah kesempatan adanya eksposur dengan orang-orang yang memiliki pengalaman berbeda,” ucap Grace Bunardi, ASEAN Account Executive Deel.
  • Perusahaan akan memprioritaskan konsep pengalaman karyawan (EX) sebagai pendekatan untuk mempertahankan karyawan. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan memberikan manfaat lebih, apresiasi atas prestasi karyawan, keleluasaan berkreasi dan melakukan kegiatan sosial. Selain itu juga akan dilakukan investasi dalam teknologi dan peralatan yang lebih baik untuk memudahkan kerja karyawan. Minat karyawan juga didukung untuk mempelajari keterampilan lain dan mengasah kemampuan untuk fokus pada pekerjaan sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan mengurangi jam rapat dan jam kerja yang lebih fokus.
  • Optimasi dan Otomatisasi AI seiring makin sadarnya perusahaan akan efisiensi operasional yang bisa dicapai dengan bantuan AI. Berbagai proses SDM yang berulang dapat disederhanakan dengan AI, mulai dari orientasi karyawan sampai proses manajemen karyawan sehari-hari.
  • Peningkatan mobilitas dan penyesuaian kebijakan Return-to-office (RTO). Pendekatan konvensional beralih menuju pada pendekatan yang lebih memberdayakan pekerja seiring mobilitas global, termasuk dengan menerapakn kerja jarak jauh. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang fasih teknologi turut memicu peralihan tersebut, sehingga relokasi karyawan lebih efisien dan hemat biaya. Beberapa data menunjukkan bahwa kebijakan RTO perlu penyesuaian, demikian juga hal terkait ketenagakerjaan lain. Hal ini terutama dalam menghadapi kesibukan sehari-hari dan biaya perjalanan.

Baca juga: RED Asia Inc Dukung Bisnis Menangkan Pasar dengan RED AI For Indonesia

Grace Bunardi, ASEAN Account Executive Deel

Pentingnya Kompetensi SDM

Isu yang ada di lapangan akan ditangkap oleh PMSM untuk menjadi masukan bagi pemerintah. Selain itu, tentunya industri dan karyawan juga harus mempersiapkan kecakapan agar bisa menjadi pemimpin muda masa depan. Saat ini juga ada Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) yang mencakup ketahanan uji, kolaborasi dan kerja sama. PMSM juga telah mencanangkan sertifikasi untuk kompetensi-kompetensi tersebut.

“Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia (PMSM) sudah berdiri sejak tahun 1978 untuk menangkap isu yang ada di lapangan. Upaya ini dilakukan agar bisa membuat kebijakan atau penyampaikan informasi tersebut ke pemangku kepentingan. Global movement bukan lagi opsi, tetapi sudah di depan mata dan tanpa batas. Organisasi harus berpikiran terbuka bahwa pekerja saat ini tidak harus bekerja secara penuh waktu,” ucap Agustina Samara.

Hal senada mengenai pentingnya ekspansi juga disampaikan oleh Cecilia Kristanto, Director of Financial Services, Michal Page Indonesia. Menurutnya, sertifikasi dibutuhkan untuk meningkatkan standar. Pada umumnya perusahaan luar negeri meminta sertifikasi sesuai pekerjaan. Sayangnya, di Indonesia perlu biaya mahal untuk mendapatkan sertifikasi yang menjadi persyaratan di perusahaan asing. Hal ini bisa diatasi dengan menonjolkan dari segi pengalaman. 

Jika pernah bekerja di perusahaan yang mengalami transformasi, maka paparkan andil dalam proses transformasi tersebut. Contoh lain adalah ketika suatu perusahaan mengalami kendala audit, maka bisa menonjolkan pengalaman sebelumnya dalam hal audit. Kiat ini dapat digunakan jika memang belum memiliki sertifikasi. Kompetensi dapat ditunjukkan dari segi tugas yang dilakukan dan cara pengerjaannya.

“Penting untuk bisa menonjolkan diri sendiri saat wawancara. Hal ini masih jarang di Indonesia, padahal talenta lokal biasanya lebih menonjol dalam bidang teknologi. Kemampuan berbahasa juga penting seiring banyaknya investasi masuk dari luar. Beberapa bahasa yang penting untuk dikuasai adalah Inggris, Mandarin dan Jepang,” ucap Cecilia.

Share:

Artikel Terkini