Teknogav.com - Kamera sinema digital Canon EOS C80 dan EOS C400 dihadirkan Canon di Indonesia melalui PT Datascrip. Kedua kamera tersebut merupakan kamera sinema dengan sensor full-frame 6K, Triple Base ISO dan RAW internal yang memberi keleluasaan berkreasi. Penggunaan kamera tersebut mampu menghasilkan video berkualitas tinggi dengan visual mengesankan.
“EOS C400 dan C80 dilengkapi fitur-fitur mutakhir yang memberikan keleluasaan kepada penggunanya dalam proses produksi video untuk menghasilkan visual premium. Kami yakin, dua kamera sinema digital ini akan mendorong kreativitas dunia sinema di Tanah Air ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Monica Aryasetiawan - Canon Business Unit Director PT Datascrip.
Baca juga: Canon EOS C70, Kamera Sinema yang Ringkas
Canon EOS C80
Desain Canon EOS C80 ramping dengan lebar hanya sekitar 16 cm dan bobot 13 kg, menjadikannya sebagai kamera sinema portabel yang mudah digerakkan. Ukuran kamera ini sebesar telapak tangan sehingga mendukung mobilitas saat perekaman. Keleluasaan bergerak ini menguntungkan dalam proses produksi video dan memicu kreativitas.
Kendati ramping, kinerja kamera ini cukup mumpuni untuk berbagai jenis pengambilan gambar, termasuk untuk siaran langsung. Sensor CMOS full-frame 6K yang dipadukan dengan sinar latar mampu menghasilkan rekaman yang mengesankan. Perpaduan sensor tersebut dengam dudukan RF memungkinkan kamera merekam dengan depth of field dangkal. Hasilnya, video memiliki visual sinematik dengan bokeh yang menawan.
Canon EOS C80 |
Perpaduan sensor dan prosesor gambar DIGIC DV 7 mampu mengurangi distorsi rana bergulir (rolling shutter distortion). Rekaman video yang dihasilkan bisa sampai 6K/30P dalam format RAW dan 4K dengan kualitas visual mengesankan karena hasil oversampling 6K. Perekaman denfan frame rate tinggi juga bisa sampai 4K/120P dan 2K/180P, sehingga dapat menghasilkan video gerakan lambat yang keren.
Fitur Triple Base ISO pada kamera ini dapat menyesuaikan kecerahan di lokasi pengambilan gambar sehingga noise berkurang signifikan. Perekaman pada kondisi gelap seperti di malam hari atau dalam ruangan phn tetap bisa menghasilkan gambar dengan minim noise.
Baca juga: Canon EOS R5 C Padukan Teknologi EOS R5 dan EOS Cinema
Autofokus (AF) kamera ini menggunakan sistem Dual Pixel CMOS AF II dan algoritma EOS iTR AF X berbasis deep learning. Sistem tersebut menghasilkan AF berkecepatan tinggi, akurasi tinggi, cakupan luas dan kemampuan pelacakan subjek berkinerja tinggi.
Canon EOS C80 |
Keandalan AF pada kamera ini mendukung perekaman video berkualitas tinggi, sehingga tak perlu ribet memikirkan fokus. Pengguna cukup memperhatikan komposisi gambar dan pengoperasian zoom.
Keluaran video SDI pada antarmuka EOS C80 cocok dengan berbagai jenis produksi konten visual. Konten-konten ini mencakup film, drama, sampai perekaman langsung, termasuk siaran langsung. Port SDI dan HDMI pun bisa memberikan keluaran SDI/HDMI secara serentak ke perangkat eksternal.
Baca juga: Canon EOS C300 Mark III dan C500 Mark II, Kamera Sinema Profesional
Harga yang dibanderol pada Canon EOS C80 (Body Only) adalah Rp95.999.000, sudah termasuk PPN 11%.
Canon EOS C400
Fungsi-fungsi dasar EOS C500 Mark II dan C300 Mark III diadopsi pada Canon EOS C400 dengan desain yang disempurnakan. Tampilan visual yang sinematik dihasilkan oleh peningkatan pada antarmuka dan fitur pendukung mobilitas. Kamera profesional ini sangat cocok untuk siaran langsung dan produksi film.
EOS C400 merupakan kamera Cinema EOS pertama dengan sensor CMOS full-frame 6K yang dipadukan sinar latar, sehingga menghasilkan video berkualitas. Sensor tersebut juga memungkinkan pengambilan video dengan depth of field dangkal untuk menyajikan visual dengan bokeh mengesankan.
Canon EOS C400 |
Perpaduan sensor CMOS full-frame 6K dan prosesor DIGIC DV 7 mampu menghasilkan video dengan tone alami dari kecerahan rendah hingga tinggi. Gambar 4K yang dihasilkan pun mengalami peningkatan kualitas melalui oversampling 6K dan minim noise di area gelap. Kemampuan mengurangi noise didukung fitur Triple Base ISO yang dapat beralih otomatis sehingga menjaga rentang dinamis walau tingkat ISO berubah.
“Pengguna EOS C400 akan mendapatkan video berkualitas premium berkat sensor full-frame 6K canggih yang didukung fitur Triple Base ISO. Pengguna juga bisa leluasa melalukan proses post production karena ada fitur perekaman internal RAW. Kamera ini adalah pilihan tepat bagi para profesional di dunia broadcasting dan sinematografi,” ujar Monica.
Camera EOS C400 |
Rekaman video yang berkualitas juga didukung oleh dudukan RF pada kamera yang memungkinkan kamera melakukan berbagai koreksi. Beberapa koreksi tersebut mencakup koreksi aberasi kromatik lateral, koreksi intensitas cahaya dan koreksi distorsi. Dudukan RF juga memberikan keleluasaan dalam memakai berbagai lensa RF atau lensa PL dan EF dengan bantuan mount adapter. Gabungan Image Stabilization bisa diperoleh saat kamera dengan dudukan RF dipasang lensa RF.
Saat proses perekaman berlangsung, komposisi juga bisa diatur lebih leluasa tanpa mengkhawatirkan tidak Fokus nya kamera ke objek utama. Autofokus dengan cakupan luas bisa dilakukan secara cepat dan akurat berkat sistem Dual Pixel CMOS AF II. Algoritma EOS iTR AF X berbasis deep learning bahkan memungkinkan Autofokus mendeteksi subjek manusia dan hewan secara kontinu.
Dimensi kamera sinema ini ringkas, Bobotnya pun ringan hanya sekitar 1,54 kg. Antarmuka pada kamera juga cukup lengkap, seperti terminal Genlock/Sync/Return dan terminal Ethernet. Kedua terminal tersebut mendukung proses produksi live karena dapat menghadirkan tally function dan return function tanpa perlu alat tambahan. Harga yang dibanderol pada Canon EOS C400 (body only) adalah Rp139.999.000 sudah termasuk PPN 11%.