Permata Bank Wealth Wisdom 2025 Ajak untuk Adaptif Hadapi VUCA Permata Bank Wealth Wisdom 2025 Ajak untuk Adaptif Hadapi VUCA ~ Teknogav.com

Permata Bank Wealth Wisdom 2025 Ajak untuk Adaptif Hadapi VUCA

Teknogav.com - Permata Bank kembali menyelenggarakan serangkaian acara tahunan Wealth Wisdom yang kini sudah memasuki tahun ke-11. Tema yang diangkat Wealth Wisdom 2025 adalah “Resilient Wealth, Confident Future" yang membantu nasabah memperluas wawasan finansial dan mengembangkan diri. Acara ini digelar di 11 kota, yaitu Semarang, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Batam, Makassar, Palembang, Medan, Bandung, Surabaya dan Jakarta. Salah satu agenda menarik yang digelar pada Wealth Wisdom di Jakarta, 7 Oktober 2025 adalah Next Gen Class.

Topik Next Gen Class tersebut adalah “Think Big, Grow Strong: Next Gen’s Road to Thrive in Business”. Pemaparan pada sesi tersebut dibawakan Prof. Rhenald Kasali Ph.D., Pendiri Rumah Perubahan & Profesor Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia dan Raymond Chin, Director of Genesis Holdings & Content Creator.

Prof. Rhenald Kasali Ph.D., Pendiri Rumah Perubahan & Profesor Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia dan Raymond Chin, Director of Genesis Holdings & Content Creator

Raymon Chin berbagi dengan generasi muda dan mengajak untuk memahami konteks Votality, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Menurutnya, generasi baru harus adaptif terhadap VUCA.

Baca juga: Permata Bank Dukung Digitalisasi Pasar dan UMKM dengan PermataQR

Generasi Baru Harus Adaptif di Era VUCA

“Kita tidak lagi hidup di masa perubahan, tetapi di perubahan masa. Dunia bergerak terlalu cepat untuk menunggu,” ucap Raymond.

Selama lima tahun belakangan, World Uncertainty Index mengalami peningkatan yang drastis. Hal ini menunjukkan tidak menentunya pergerakan dunja bisnis. Namun menurut Raymond, justru disrupsi ini membuka peluang besar, bahkan di mata dunia, Indonesia berpeluang menjadi negera maju. Generasi muda harus berpikir besar untuk bisa mengambil peluang ini dengan diawali tingginya rasa keingintahuan.

“Saya berpikir bahwa think big itu berawal dari curiosity. Think big penting, tapi curiosity itu penting. Think big menjadi suatu keharusan dan apabila tidak punya pola pikir tersebut maka tidak punya motivasi dan kemampuan dalam pemecahan masalah. Think big juga menjadi basis dalam membangun bisnis, “ ungkap Raymond.

Pentingnya penguasaan kecakapan masa depan juga ditekankan oleh Raymond. Beberapa kecakapan tersebut mencakup berpikir kritis, adaptif, kreativitas, literasi teknologi , serta kepemimpinan dan kecerdasan emosional (EQ). Jika kemampuan tersebut dimiliki dan dikuasai generasi muda, maka era VUCA tak lagi menjadi tantangan. Justru generasi muda dengan kecakapan tersebut memiliki kesempatan untuk memberikan sumbangsih pada Indonesia Maju.

Baca juga: Film Dokumenter “Berbagi Ruang untuk Bukit Tigapuluh” Bangkitkan Kepedulian pada Alam

Bianis Tak Hanya Membutuhkan Gagasan Besar

Sementara itu, Prif Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa di era kecanggihan teknologi, jangan mengkhawatirkan Akal Imitasi (AI).

“AI hanya sebagai alat pembantu. Kalau kita gelisah atau khawatir, AI bisa mengenal lebih cepat daripada diri kita sendiri sehingga harus tahu karakternya. AI bisa sangat membantu apabila prompt yang kita berikan benar,” ucap Rhenald Kasali.

Nilai, perilaku, sampai media sosial mengalami pergeseran di tengah perubahan global saat ini. Manusia pun perlu kembali pada esensi berpikir dan bernarasi. Contoh nyata adalah kemampuan media sosial membentuk calon pemimpin, sehingga narasi berperan penting dalam membangun hal ini.

Rhenald Kasali menekankan bahwa kunci bagi generasi muda bukan hanya keberanian berinovasi. Menurutnya, generasi muda harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam ketidakpastian dan kemampuan menghadapi risiko di era resillience saat ini. Bisnis yang fokus pada gaya hidup, sektor kesehatan dan bioteknologi dianggap Rhenald sebagai bisnis yang berkelanjutan di era saat ini. Konsep dalam membangun bisnis merupakan hal terpenting, terlepas dari gagasan bisnis yang ingin dibangun.

“Kita harus memiliki learning mindset, ada evaluasi dan ada konsep dari ujung ke ujung,” tegas Rhenald.

Baca juga: Beli AVA iFamily Protection di PermataMobile X, Premi Kembali 100%

Jajaran narasumber lintas bidang dihadirkan dalam berbagai kegiatan, kelas dan topik yang dilangsungkan dalam Wealth Wisdom 2025 di Jakarta. Mereka membahas keseimbangan finansial, kesehatan, dan pendidikan sebagai landasan kesejahteraan. Tokoh-tokoh publik yang hadir dalam acara ini antara lain adalah Airlangga Hartarto, Basuki Tjahaja Purnama, Prof. Rhenald Kasali, Prof. Eka J. Wahjoepramono, Shinta Kamdani, Adrianto Djokosoetono, Stephanie Gunadi, Andy F. Noya, dan Raymond Chin.

Agenda Wealth Wisdom 2025 mencakup enam kelas talkshow. Selain itu, juga terdapat booth interaktif dari Permata Bank, APINDO, sampai mitra investasi. Ada juga penawaran spesial dari Thai Airways. 

 Permata Bank memiliki visi untuk tumbuh bersama nasabah dan menciptakan nilai bermakna bagi masyarakat. Wealth Wisdom terus berkembang menjadi platform interaktif untuk belajar, berbagi inspirasi, dan memperluas wawasan sejak pertama kali digelar pada 2014. Upaya ini dilakukan Permata Bank untuk membangun masa depan finansial yang lebih kuat, selaras dengan visi yang dimiliki

Share:

Artikel Terkini