
Teknogav.com – Film Five Nights at Freddies’s 2 merupakan sekuel dari film Five Nights at Freddy’s. Kisah dalam film ini melanjutkan setahun setelah kejadian di film pertama. Lebih banyak rahasia masa lalu yang diungkap dalam sekuel ini, termasuk siapa yang merasuki animatronik. Animatronik adalah robot yang dirancang untuk bergerak dan meniru makhluk hidup, seperti hewan dengan cara yang terlihat realistis. Teror yang dihadirkan pada film sekuel ini lebih mencekam, apalagi arwah yang merasuki animatronik bisa berpindah juga ke manusia.
Emma Tammi kembali menyutradari film sekuel ini, demikian juga dengan beberapa pemeran yang memerankan karakter utama di film pertama. Freddy Fazbear’s Pizza di film pertama ternyata hanya salah satu cabang restoran tersebut. Kejadian lebih tragis terjadi di Freddy Fazbear’s Pizza pertama yang merenggut nyawa gadis kecil heroik. Restoran pizza pertama tersebut memiliki wahana bermain lebih banyak, tetapi justru terasa lebih horor saat sudah ditutup. Tentu saja di setiap restoran ada empat animatronik yang khas, yaitu Chica, Bonnie, Freddy dan Foxy. Teman-teman Abby (Piper Rubio) di film pertama.
Baca juga: The Black Phone 2, Ketika Telepon Kembali Jadi Medium Arwah-arwah Berkomunikasi
Pada film sekuel ini, Abby berusaha mencari teman-temannya, dia pun menyelinap kembali ke lokasi kejadian mengerikan di film pertama. Mike (Josh Hutcherson), kakak Abby yang di film pertama bertugas menjadi penjaga tempat tersebut pun menyusul menjemput. Selama ini, Mike menyembunyikan kebenaran mengenai animatronik tersebut. Di tempat tersebut, Mike memperbolehkan Abby membawa benda yang memungkinkannya untuk kembali berkomunikasi dengan para animatronik, yaitu Fazztalker. Alat itu pun menuntun Abby ke restoran pizza pertama, memicu serangkaian teror animatronik yang berhasil meloloskan diri dari tempat tersebut.

Nuansa horor yang familiar dalam film ini terasa berkembang dengan nuansa restoran pizza usang yang mengancam. Vanessa (Elizabeth Lail), petugas polisi yang menolong Abby dan Mike memiliki rahasia lebih besar lagi. Namun, banyak trauma masa lalu yang juga harus diemban oleh Vanessa akibat perbuatan jahat ayahnya yang telah menimbulkan banyak korban.
Narasi memperluas mitologi waralaba, memasukkan karakter baru dan konflik keluarga yang gelap. Kejahatan ayah Vanessa, William Afton (Matthew Lillard), kini diputarbalikkan menjadi legenda lokal yang konyol. Legenda tersebut pun menginspirasi Fazfest pertama di kota tersebut. Rahasia gelap Freddy Fazbear’s Pizza akan dibongkar pada film sekuel ini, melepas kengerian yang tersembunyi selama dua dekade.
Baca juga: Film ‘Other’ Ungkap Misteri Rumah Berpengamanan Canggih dari Rekaman Video
Ketidaknyamanan visual dalam film ini dibangkitkan dengan mempertegas kerusakan wajah animatronik, serta perpaduan detail mekanik realistis dengan unsur retro arkade. Film ini bisa memberikan ketegangan dari perangkat teknologi. Animatronik tampil lebih kompleks, gerakan mekanisnya halus tetapi tetap menakutkan secara tak wajar, menambah kengerian animatronik dengan efektif.
Serunya, arwah yang tidak tenang dalam film juga bisa mengendalikan jajaran animatronik melalui koneksi nirkabel atau dari koneksi data internet. Mike pun harus berusaha menelusuri antarmuka pengendali animatronik tersebut di komputer usang milik ayah Vanessa. Musik yang mengiringi pun menambah ketegangan, motif yang berulang memperkuat rasa déjà vu horor yang melekat. Adegan jump-scare terasa terukur, tidak sekadar mengejutkan tanpa konteks emosional.
Baca juga: Film ‘Rosario’ Perkuat Nuansa Horor dengan Sinematografi dan Audio Imersif
Pesan moral dalam film sekuel ini pun penting, mengajak para orang tua agar lebih peduli pada anak yang membutuhkan pertolongan. Demikian juga dengan pendidik di sekolah agar tidak berlaku diskriminatif dan menjatuhkan mental anak didiknya. Keserakahan korporasi pun ditekankan dalam film ini, serta konsekuensi mengabaikan trauma masa lalu.
Film ini layak ditonton bagi penggemar horor dan waralaba, sinematografinya kuat dengan kisah yang diperluas dengan memuaskan. Jika mencari horor atmosferik dengan kedalaman mitologi, maka film ini sangat direkomendasikan. Pengalaman menegangkan dibangkitkan Five Nights at Freddy’s 2 melalui perpaduan estetika visual dan cerita moral. Film Five Nights at Freddy’s 2 ini akan ditayangkan di jaringan bioskop Indonesia mulai 3 Desember 2025. Sama seperti film sebelumnya, film sekuel ini memiliki batasan untuk 13 tahun ke atas dengan panduan orang tua.






