Aplikasi-aplikasi Facebook Beri Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Indonesia Aplikasi-aplikasi Facebook Beri Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Indonesia ~ Teknogav.com

Aplikasi-aplikasi Facebook Beri Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Indonesia


Teknogav.com - Bulan lalu Facebook mengadakan ajang Facebook Indonesia Summit 2019 di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Facebook juga meluncurkan laporan studi mengenai dampak sosial dan ekonomi dari aplikasi-aplikasi Facebook. Jika menyebut aplikasi-aplikasi Facebook, tentu saja yang dimaksud adalah keluarga aplikasi Facebook yang mencakup Facebook, Instagram, WhatsApp dan juga Facebook Messenger.

Studi tersebut berjudul “Connecting Indonesia: Facebook Social and Economic Impact in Indonesia”. Berbagai hasil survey dan kisah sukses dari komunitas, bisnis dan pemerintah di seluruh pelosok Indonesia dipaparkan pada studi tersebut. Facebook bekerja sama dengan Pricewaterhousecooper (PWC) dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dalam menggelar survey.

“Hasil studi menunjukkan pertumbuhan konektivitas dan adopsi penggunaan smartphone di Indonesia memicu perubahan perilaku dan aspirasi masyarakat. Data studi menunjukkan bahwa setidaknya satu dari aplikasi-aplikasi Facebook digunakan oleh 98% masyarakat Indonesia. Berbagai interaksi dan peluang baru bagi komunitas, pelaku usaha dan pemerintah pun muncul,” ucap Ruben Hattari Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia.
Ruben Hattari Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia menjelaskan engenai dampak sosial dan ekonomi aplikasi-aplikasi Facebook di Indonesia
Dampak sosial ekonomi Facebook dapat dilihat pada bisnis, individu dan pemerintah. Di bidang bisnis, Facebook mendukung pelaku usaha, baik yang baru merintis maupun yang sudah eksis sebelumnya secara offline. Sejumlah 50% pelaku usaha memulai usahanya dari aplikasi-aplikasi Facebook. Sedangkan 89% pelaku usaha offline mengembangkan usaha mereka memanfaatkan aplikasi-aplikasi Facebook. Dari segmen UKM, sekitar 74% mengungkapkan bahwa aplikasi-aplikasi Facebook membantu meminimalkan rintangan dalam pengembangan bisnis.

Banyak orang merasa lebih terhubung berkat aplikasi-aplikasi Facebook. Sekitar 82% merasa lebih efektif dan efisien dalam berinterasksi dengan teman dan anggota keluarga. Aplikasi-aplikasi Facebook pun dapat dijadikan sarana untuk mengasah keterampilan. Keterampilan tersebut mencakup 79% digital, 75% literasi, 73% bahasa, 69% vokasi, dan 69% vokasional.

Komunitas dan organisasi juga memanfaatkan aplikasi-aplikasi Facebook untuk berinteraksi. Sekitar 97% memanfaatkan untuk berkomunikasi antar sesama anggota. Dan 87% untuk menambah anggota baru. Beberapa komunitas dan organisasi yang memanfaatkan layanan tersebut mencakup Mafindo, SabangMerauke, Du'Anyam dan Single Mom.

Tak hanya pelaku usaha, komunitas dan individu yang merasakan manfaat dari Facebook, tetapi juga instansi pemerintah. Sejak era kepemimpinan Joko Widodo, instansi pemerintah memang disarankan untuk memanfaatkan media sosial dalam mensosialisasikan mengenai layanan dan kebijakan mereka. Sejumlah 95% Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disurvey mengaku bahwa aplikasi-aplikasi Facebook memudahkan dalam menjangkau masyarakat. Pemantauan sentimen dari masyarakat dilakukan oleh 67% dari mereka, dan 88% memakai untuk menerima dan menjawab masukan dari masyarakat.

“Berkat studi ini, kami lebih bersemangat dalam mewujudkan komitmen Facebook dalam membangun komunitas dan menujang para pelaku usaha. Berbagai inisiatif dan program dilakukan bersama dengan berbagai pihak demi mendukung masyarakat di Indonesia. Facebook berusaha memberikan dampak sosial dan ekonomi positif demi masa depan bersama,” lanjut Ruben.
Share:

Artikel Terkini