“Kini waktunya fokus pada videografi seiring meningkatnya kualitas aplikasi video dan pembuatan film. Pembuatan film dengan smartphone pun menjadi primadona beberapa tahun belakangan ini. Smartphone membuka peluang untuk bercerita dan memudahkan membuat film. Siapa pun bisa memakai smartphone untuk membuat film dalam waktu singkat,” ucap Lo Khing Seng, Deputy Country Director, Huawei CBG Indonesia.
Kini jutaan pembuat film memanfaatkan smartphone untuk berkarya, mulai dari vlogger sampai sutradara film dokumenter dan fiksi. Para pelancong pun banyak mendokumentasikan perjalannya dengan smartphone. Mereka membuat karya video travel dan lifestyle yang keren.
“Sekarang semua orang bisa mengeksplorasi untuk membuat film tanpa hambatan. Pembuatan film dengan smartphone tidak berarti mengahsilkan film yang kurang bagus dibandingkan memakai kamera profesional. Jangan menutup diri dari kesempatan yang bisa dihadirkan kemajuan teknologi.” ucap Angga Dwimas Sasongko, sutradara film.
Sebagai sutradara, Angga Dwimas Sasongko telah mendapatkan banyak penghargaan. Beberapa film karyanya mencakup Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Filosofi Kopi, Hari untuk Amanda, Love for Sale, dan lain-lain. Karirnya di industri film dirintis sejak usia 19 tahun.
“Kini kemampuan kamera yang kompleks bisa dihadirkan pada kamera smartphone. Huawei ingin berperan mendukung inovasi dan kreativitas membuat film dengan menyediakan alat dan sumber daya. Saat ini kami sedang menyediakan wadah bagi penggemar filmografi smarphone untuk memamerkan karya mereka di tingkat regional. Hal ini dilakukan agar mereka mendapat pengakuan dunia atas kemampuan dan kreativitas mereka,” ucap Khing Seng.
Angga akan membuat film pendek berikutnya yang dihasilkan memakai fitur videografi pada Huawei Mate 30 Pro. Pembuatan film pendek dengan Huawei Mate 30 Pro juga dilakukan oleh Tompi. Berikut ini adalah beberapa fitur canggih untuk membuat film berkualitas dari smartphone andalan Huawei tersebut.
Cine Camera
Kendala pengambilan gambar saat cahaya redup dapat diatasi dengan adanya sensor super besar 1/1,54 inci untuk memastikan pencahayaan yang cukup. Kepekaan cahaya pada Cine Camera bisa disesuaikan sampai ISO 51200 pada kondisi sangat gelap. Detail yang jelas dan siluet tajam bisa direproduksi secara akurat pada video untuk menampilkan pergerakan yang nyata dan terang.256x Ultra-Slow-motion Video
Momen penting yang sedang diabadikan bisa diperlambat sampai 7.680 frame per detik, bagaikan 80 kepakan sayap burung per detik.3D-Depth Sensing Camera
Kedalaman karakter dan obyek yang berbeda bisa diukur secara akurat menggunakan 3D-Depth Sensing Camera. Peningkatan pada IPS memberikan efek bokeh mendalam dan dinamis untuk ditambahkan pada video secara real-time. Gambar portrait pun bisa tampak menonjol.Parameter Kecepatan, Interval, dan ISO yang dapat disesuaikan
Video perubahan warna langit dari siang ke malam, proses mekarnya bunga dari kuncup, semua bisa disaksikan dalam hitungan detik. Perekaman video tersebut bisa memakai fitur time-lapse pro-mode dengan ultra-wide angle, 4K dan ultra-low-light video.Sorayos Prapapan, seorang sutradara asal Bangkok membuat film pendek berjudul “27” hanya dengan memakai Huawei Mate 30 Pro. Film tersebut menampilkan dua karakter perempuan, yaitu Ploy dan Lin yang mengalami transisi kehidupan dari keluguan menuju kedewasaan. Ploy adalah seorang wanita wirausaha yang membangun perusahaan dengan belajar keterampilan administratif secara otodidak dari tutorial di internet. Sedangkan Lin adalah temannya yang harus belajar naik sepeda setelah menerima beasiswa ke luar negeri selama tiga tahun.
Demikianlah beberapa fitur-fitur andalan yang dapat ditemui pada Huawei Mate 30 Pro untuk pembuatan film. Fitur-fitur canggih Huawei Mate 30 Pro lainnya bisa disimak di tautan ini, sedangkan untuk kecanggihan layar, bisa dilihat di sini.
Postingan
