Source Credibility Online dari Turnitin Bantu Cek Kredibilitas Sumber Informasi Source Credibility Online dari Turnitin Bantu Cek Kredibilitas Sumber Informasi ~ Teknogav.com

Source Credibility Online dari Turnitin Bantu Cek Kredibilitas Sumber Informasi


Teknogav.com - Hasil penelitian GeoPoll dan Universitas Notre Dame mengungkapkan bahwa 70% pengguna media sosial berbagi berita tanpa membaca artikel secara lengkap. Sementara hanya 3% sampai 4% saja yang mengaku sengaja membagikan berita yang diketahui palsu. Peliknya masalah ini tentunya memprihatinkan jika dunia edukasi sampai menggunakan sumber informasi yang salah atau menyesatkan. Demi mengatasi masalah tersebut, Turnitin menyediakan paket Source Credibility online untuk mendukung pelajar menemukan sumber informasi yang lebih kredibel.

Paket Source Credibility online berisi rencana pelajaran, panduan penilaian, kegiatan dan video yang mendukung pelajar menemukan sumber informasi kredibel. Pelajar juga bisa menggunakan NewsGuard untuk memeriksa informasi dengan pandangan lebih kritis dan mengidentifikasi sumber yang absah. Hal ini tentunnya sangat membantu memilah di tengah berlimpahnya informasi yang tersebar di internet.

Baca juga: Turnitin dan NewsGuard Bantu Literasi Digital dan Periksa Kredibilitas Situs

Turnitin adalah perusahaan global yang menyediakan teknologi untuk mendeteksi plagiarisme. Yovita Marlina, Senior Manager Customer Growth Turnitin untuk kawasan Asia Tenggara mengungkap pentingnya literasi digital di era digital. Literasi digital membantu masyarakat membantu memahami teknologi agar bisa digunakan secara aman dan efektif. Bagian dari literasi digital ini mencakup kemampuan menemukan, mengolah dan membuat informasi secara daring menjadi bermanfaat.

ilustrasi pengajar

Seiring perkembangan pembelajaran berbasis daring, penting bagi siswa untuk mendapatkan literasi digital. Ketersediaan informasi secara gratis memberikan tantangan yang besar, yaitu penyebaran informasi yang salah. Literasi digital dibutuhkan untuk mensukseskan ekonomi global dan mencegah penyebaran berita palsu. Pendidik harus memberdayakan siswa agar memahami konsekuensi sesungguhnya dari penyebaran berita palsu, terutama saat pandemi. Pemberdayaan ini dimulai dengan mengajarkan pentingnya melakukan verifikasi sumber informasi yang dikutip dalam tugas sekolah.

Baca juga: Turnitin Originality, Solusi Komprehensif Cegah Plagiarisme Demi Integritas Akademis

Banyaknya Penyebaran Hoaks di Internet dan Dampaknya

Kepolisian Republik Indonesia sudah mengidentifikasi lebih dari 130 ribu hoaks terkait pandemi selama tiga bulan terakhir pada pertengahan Juni 2020. Sebenarnya masyarakat sudah memahami bahayanya menyebarkan berita palsu, sayangnya sesuai penelitian banyak yang tak sengaja melakukannya.

Konten pada berita palsu juga memaparkan banyak statistik, informasi medis dan studi ilmiah sebagai ‘bukti’ yang dibuat-buat. Penyebaran di media sosial tersebut begitu pesat karena bersifat sensasional sehingga menimbulkan respon emosional. Respon tersebut memicu orang tak melakukan validasi informasi. Bahaya hoaks tersebut adalah dampak yang menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah. Keberadaan internet dan media sosial mempermudah interaksi dan mengubah orang dari konsumen konten menjadi produsen dan distributor konten.

“Seiring pesatnya digitalisasi di Indonesia, sangatlah penting bagi bangsa ini untuk meningkatkan literasi digital dan membatasi sebaran informasi yang salah. Selama pandemi COVID-19, penyebaran informasi palsu telah menyebabkan kebingungan pada masyarakat. Aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan Telegram dibanjiri dengan berita palsu dan konspirasi tentang penyebaran virus,” ucap Yovita.

Pentingnya Melakukan Evaluasi Kredibilitas Sumber Informasi

Yovita juga menekankan pentingnya memastikan pembekalan kemampuan berpikir kritis dalam mengevaluasi kredibilitas sumber pada pelajar. Menurutnya konsekuensi yang dihadapi sangat besar jika generasi muda tidak mempunyai kemampuan tersebut. Selain itu penting juga untuk membuat penilaian mengenai informasi yang diberikan bagi pelajar.

Baca juga: Tips Cegah Sebar Hoaks Covid-19 di WhatsApp

“Sekarang di Indonesia ada satuan tugas untuk menangani berita palsu. Pengguna platform komunikasi Telegram dan LINE dapat mengirim teks ke chatbot anti-hoax untuk memverifikasi keaslian berita. Masyarakat harus belajar untuk lebih waspada terhadap berita palsu dan meluangkan waktu untuk memeriksa sumber referensi sebelum membagikannya. Pendidik benar-benar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa generasi mendatang, dibekali kemampuan memilah antara yang palsu dan asli. Kemampuan memilah ini terkait informasi dan pemberitaan,” lanjut Yovita.

Share:

Artikel Terkini