TikTok Berkolaborasi dengan DQ Institute Hadirkan Toolkit Keamanan Keluarga TikTok Berkolaborasi dengan DQ Institute Hadirkan Toolkit Keamanan Keluarga ~ Teknogav.com

TikTok Berkolaborasi dengan DQ Institute Hadirkan Toolkit Keamanan Keluarga

Teknogav.com - Safer Internet Day atau Hari Internet Aman Sedunia jatuh setiap tanggal 9 Februari. Pada peringatan tahun 2021, tema yang diangkat adalah “Together for a Better Internet”. Sambil memperingati hari tersebut, platform distribusi video singkat TikTok berkolaborasi dengan DQ Institute meluncurkan Toolkit Keamanan Keluarga. DQ Institute adalah lembaga internasional yang mengembangkan kecerdasan digital. Sebelumnya TikTok pun pernah berkolaborasi dengan DQ Insitute dalam membentuk Asia Pacific Safety Advisory Council pada September 2020.

DQ Institute sangat senang bekerja sama dengan TikTok dalam mendukung keluarga di seluruh Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Data 2020 Child Online Safety Index menunjukkan bahwa 64% remaja Asia Tenggara pernah mengalami setidaknya satu risiko dunia maya. Risiko tersebut seperti perundungan maya, kontak berisiko, dan konten berisiko. Inilah alasan Toolkit Keamanan Keluarga TikTok menjadi sangat penting. Kami ingin memberdayakan orangtua dengan tips pengasuhan digital yang sederhana dan praktis untuk mendukung aktivitas digital anak remaja mereka. Dukungan ini dalam hal menavigasi TikTok dan aplikasi lain dengan aman dan bertanggung jawab,” ucap Yuhyun Park, pendiri DQ Institute.

Toolkit Keamanan Keluarga TikTok ini sudah bisa diakses di Pusat Keamanan TikTok dan ditujukan untuk menciptakan lingkungan siber yang aman. Isi Toolkit tersebut mencakup panduan dan tool bagi orang tua untuk memahami pengasuhan anak secara digital. Literasi Digital DQ Institute dianggap TikTok tepat untuk menunjukkan komitmen terhadap keamanan sebagai elemen pentnig pada industri teknologi. Sayangnya sampai saat ini TikTok belum dapat menginformasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi pelaporan konten yang tak layak.

Data penelitian Avara Research Center menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat peningkatan penggunaan internet yang signifikan pada Juni 2020. Pengguna mengakses internet lebih dari tujuh jam per hari, meningkat dari enam sampai enam jam per hari sebelumnya. Para pengguna internet tersebut didominasi oleh kalangan remaja atau generasi Z. Fenomena tersebut dilihat TikTok sebagai hal yang perlu menjadi perhatian orang tua. TikTok merasa orang tua harus ikut serta membimbing kegiatan anak remaja mereka di dunia maya. Hal serupa pun dinyatakan oleh Hendarman, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia.

Hendarman, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia

"Literasi digital yang dimiliki remaja saat ini adalah aset yang besar dalam cita-cita membangun sumber daya manusia unggul masa depan. Kami akan terus mendorong terciptanya sinergi antara orangtua dan anak di ranah digital dalam upaya membangun penguatan karakter anak. Bersama-sama kita akan mewujudkan generasi cerdas berkarakter Indonesia yang maju bermartabat dan merujuk Profil Pelajar Pancasila," ucap Hendarman.

Baca juga: Sambut Hari Guru Nasional, TikTok Gandeng IGI Dukung Pendidikan Indonesia

Pada peluncuran Toolkit Keamanan Keluarga TikTok, hadir pula Intan Gurnita Widiatie (@nyiteung), CEO label musik Sorai. Intan juga merupakan seorang ibu dari lima anak, sehingga merasa perlu untuk mendampingi anak remajanya di platform digital. Menurutnya toolkit tersebut membantu mendapatkan gambaran mengenai hal yang bisa dilakukan untuk membimbing anak remaja menjadi warga digital yang bijak.

Intan Gurnita Widiatie (@nyiteung), CEO label musik Sorai

Orangtua bisa dengan mudah menerapkan kegiatan di segala platform digital, tak hanya sebatas TikTok berdasarkan  10 tips di Toolkit tersebut. Selain itu tersedia juga panduan penggunaan alat keamanan keluarga yang bisa digunakan orangtua. Salah satu contohnya adalah penggunaan fitur family pairing untuk menghubungkan akun orangtua dan anak sehingga dapat mengendalikan kegiatan online anak.

Baca juga: Tips Amankan dan Lindungi Akun TikTok

“Kami fokus pada pengembangan kebijakan, investasi teknologi dan tim moderasi. Fokus ini agar TikTok tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya. Semoga Toolkit Keamanan Keluarga TikTok ini dapat menjadi sumber edukasi dan panduan pengasuhan digital yang komprehensif bagi orangtua di Indonesia. Panduan ini memberikan kesadaran pentingnya keamanan, keselamatan, dan privasi daring anak remaja,” ucap Donny Eryastha, Head of Public Policy TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Donny Eryastha, Head of Public Policy TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina

Sebelumnya TikTok sudah berusaha mewujudkan inisiatif keamanan dengan merilis Laporan Transparansi, meningkatkan fitur Pelibatan Keluarga, dan memperbaharui Panduan Komunitas, Selain itu TikTok juga bekerjasama beberapa mitra lokal seperti Yayasan Sudah Dong. Kerja sama juga dilakukan TikTok dengan pemerintah melalui beberapa kementerian. Kementrian tersebut mencakup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Baca juga: Dukung Internet Positif, TikTok Gandeng Sudah Dong Kampanyekan #SamaSamaNyaman

Informasi lebih lanjut mengenai program keamanan di TikTok dapat dilihat pada Pusat Keamanan TikTok. Beberapa sumber informasi tersebut mencakup halaman untuk orangtua, video edukasi keamanan dan Portal Kaum Muda. Sementara itu untuk Toolkit Keamanan Keluarga TikTok dapat diakses melalui Pusat Keamanan TikTok.

Share:

Artikel Terkini