Huawei GCI 2020 Usulkan 5 Tahapan Penting Transformasi Digital Industri Huawei GCI 2020 Usulkan 5 Tahapan Penting Transformasi Digital Industri ~ Teknogav.com

Huawei GCI 2020 Usulkan 5 Tahapan Penting Transformasi Digital Industri


Teknogav.com - Laporan tahunan Global Connectivity Index (GCI) 2020 merupakan laporan tahunan GCI ketujuh yang dirilis Huawei. Pada laporan kali ini terdapat usulan lima tahapan penting dalam transformasi digital industri. Tahapan tersebut mencakup efisiensi tugas, efisiensi fungsional, efisiensi sistem, efisiensi dan ketangkasan organisasi, serta efisiensi dan ketahanan ekosistem.

Hasil penelitian GCI menunjukkan pemberdayaan konektivitas cerdas akan mendukung ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas dan beralih ke digital. Manfaat dari pemberdayaan ini mencakup nilai tambah bruto/gross value added (GVA) atau per jam kerja yang lebih tinggi. GCI 2020 mengungkap bahwa transformasi digital pada industri membantu negara meningkatkan produktivitas, pemulihan ekonomi dan daya saing di masa depan.




Peningkatan Skor GCI Negara-negara Kelompok Starter

Perubahan-perubahan skor GCI setiap negara sejak tahun 2015 dianalisis laporan ini, tampak kemajuan signifikan negara-negara kelompok Starters dalam cakupan broadband. Semua skor rata-rata di kelompok ekonomi Starter, Adopter dan Frontrunner meningkat sejak tahun 2015. Urutan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) dari yang tertinggi adalah dari kalangan Starter, Adopter dan Frontrunner. Ini berarti Starter berusaha menyusul ketertinggalan dari Adopter dan Frontrunner dengan mempersempit kesenjangan digital.

Baca juga: Huawei GCI 2019 Ungkap Peran AI dalam Memicu Pertumbuhan Ekonomi

Negara-negara di kelompok Starter mengalami peningkatan penetrasi broadband, dengan rata-rata peningkatan lebih dari 2,5 kali lipat. Peningkatan pun terjadi pada langganan 4G, dari 1% menjadi 19% dan broadband seluler yang 25% lebih terjangkau. Prestasi ini memungkinkan negara-negara Starter menyediakan layanan digital menyeluruh yang lebih baik dan merangkul peluang baru dalam pembangunan ekonomi.

Di negara-negara kelompok starter tersebut, pengeluaran untuk e-commerce pun meningkat hampir dua kali lipat sejak 2014. Pengeluaran tersebut menjadi lebih dari USD2.000 per orang. Beberapa Starter menaikkan klaster GCI, meningkatkan skor GCI sampai 17% dan meningkatkan PDB 22% lebih tinggi dari Starter yang lain. Pada tahun 2020, Peru dan Vietnam menjadi ekonomi Adopter bersama-sama.

Alokasi Anggaran TI

Tekad perusahaan untuk berinvestasi di bidang TI bermacam-macam. Negara-negara dalam kategori Frontrunner dan Adopter lebih mengutamakan untuk mempertahankan anggaran TI dibandingkan anggaran non-TI. Pemotongan anggaran TI dilakukan sekitar 2,5-3,5 kali lebih sedikit jika dibandingkan rata-rata organisasi di negara lain.

Posisi negara-negara dengan infrastruktur digital yang lebih matang lebih baik dalam mengurangi dampak ekonomi pandemi. Negara-negara tersebut bisa lebih cepat pulih dan memastikan transformasi yang berkesinambungan dalam model produktivitas tingkat tinggi.

Baca juga: Rilis Laporan GIV, Ini 10 Tren Tahun 2025 Prediksi Huawei

Transformasi Digital Picu Pemulihan Ekonomi

Pembangunan strategi TIK suatu negara perlu dilakukan dengan dilandasi kekuatan sektoral yang terakumulasi. Semua industri akan memperoleh banyak nilai tambah dengan digitalisasi yang lebih besar. Berikut ini adalah lima tahap utama transformasi digital sektor ekonomi.

  1. Efisiensi tugas yang fokus pada pelacakan penyelesaian tugas-tugas individu melalui konektivitas mendasar dan komunikasi yang lebih efisien.
  2. Efisiensi fungsional dengan pemberdayaan TIK yang otomatis menangani lebih banyak tugas secara bersamaan dan lebih efisien berbagi tugas
  3. Efisiensi sistem yang fokus pada digitalisasi fungsi sistem inti untuk operasional yang efisien. Perusahaan di tahap ini lebih membuthkan konektivitas dan layanan cloud
  4. Efisiensi dan ketangkasan organisasi dengan proses digitalisasi perusahaan, migrasi aplikasi ke cloud dan pengintegrasian sistem yang efektif. Jangkauan jaringan yang luas, adopsi aplikasi berbasis cloud, penyebaran AI dan IoT mendukung insight dan analisis data secara real-time.
  5. Efisiensi dan ketahanan ekosistem. Digitalisasi ekosistem secara menyeluruh dapat merespon perubahan dengan cepat, mendukung koordinasi otomatis dan berkolaborasi lintas sektor antar para pemangku kepentingan. Peluang munculnya model bisnis baru, metode kerja dan produk-produk melalui proses digitalisasi dihadirkan oleh teknologi 5G, IoT dan Robotika.

“Kami memperluas perspektif penelitian kami dari dimensi negara ke industri. Jalur transformasi digital untuk negara dan perusahaan kami sarankan dalam berbagai tahap. Hal ini untuk membantu membangun ketahanan ekonomi yang berorientasi masa depan,” ucap Zhang Hongxi, Chief Marketing Officer of Huawei's ICT Infrastructure. 

Baca juga: Peduli Lingkungan, Huawei Kurangi Pencemaran dan Manfaatkan Energi Terbarukan


Posisi Indonesia dalam Laporan GCI

Indonesia termasuk dalam kelompok Starter dalam laporan GCI 2020 dengan skor 39 yang merupakan tertinggi di kelompok tersebut. Transformasi digital di semua sektor yang dipacu program pemerintah yang progresif membangun optimisme masuknya Indonesia dalam kelompok Adopter. Pemerataan kualitas jaringan broadband sampai ke daerah-daerah pedesaan merupakan bagian dari program pemerintah tersebut.

“Huawei Indonesia terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pemerataan jaringan telekomunikasi berkualitas demi terwujudnya transformasi digital di semua segmen. Segmen tersebut dari kelas enterprise sampai terutama pelaku usaha mikro yang saat ini membutuhkan solusi yang terjangkau, namun efektif. Hal ini dilakukan agar mampu beradaptasi di era digital ini,” ucap Mohamad Rosidi, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia.

Teknologi-teknologi berbasis cloud, AI, ML dan big data analytic terus dikembangkan dan dihadirkan di berbagai sektor dan industri di Indonesia. Huawei mengembangkan teknologi untuk menjadi solusi percepatan transformasi digital secara langsung dan tak langsung di berbagai sektor dan segmentasi.

“Kami berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi kalangan enterprise dapat menghadirkan dampak berlipat ganda untuk mempercepat  transformasi digital. Transformasi ini juga berlaku di kalangan UMKM atau mikro,” lanjut Mohamad Rosidi.

Tujuan laporan GCI adalah memberikan landasan dan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. GCI 2020 mengevaluasi 79 negara yang mewakili 95% PDB dunia dan 84% populasi global.

Share:

Artikel Terkini